Cara Aman Hilangkan Bau Vagina

Cara Aman Hilangkan Bau Vagina

Penulis: Dita | Editor: Atsa

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 13 November 2022

Pada kondisi normal, vagina wanita memang memiliki bau khas yang berbeda-beda. Aroma vagina mungkin bisa berubah seiring bertambahnya usia atau sebagai bentuk respon dari rangsangan tertentu. Beberapa faktor yang bisa mengubah bau vagina antara lain keringat, siklus menstruasi atau aktivitas seksual.

Banyak wanita yang merasa cemas berlebihan karena bau vagina. Aroma yang normal sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan. Kalaupun ada perubahan kecil pada baunya, itu biasanya akan hilang dengan sendiri. Kadang, berusaha mengatasi aroma vagina yang dianggap kurang sedap malah bisa menimbulkan masalah kesehatan baru yang sebelumnya tidak ada.

Tapi ketika Anda mendapati aroma vagina yang kuat, tidak sedap dan terus berlanjut selama berhari-hari, kemungkinan itu adalah tanda adanya masalah kesehatan. Penyebab umum dari bau vagina yang tidak normal meliputi:

  • Vaginosis atau inflamasi yang disebabkan pertumbuhan bakteri alami pada vagina yang terjadi di luar batas normal (berlebihan)
  • Trikomoniasis yang merupakan infeksi menular seksual karena parasit
  • Tampon yang tertinggal terlalu lama di dalam vagina
  • Kurang memperhatikan kebersihan.

Langkah Aman Menghilangkan Bau Tidak Normal pada Vagina

Untuk menghindari masalah bau vagina yang mengganggu, ada beberapa cara aman yang bisa Anda lakukan, antara lain:

1. Menjaga Kebersihan

Cuci area di antara kedua kaki Anda. Kain lap yang lembut bisa membantu membersihkan kulit mati, keringan dan kotoran. Anda juga bisa menggunakan sabun lembut pada bagian luar vagina.

Di dalam labia, area vagina ini lebih sensitif. Penggunaan sabun kadang bisa menyebabkan iritasi. Gunakan air saja untuk membersihkan area ini untuk menjaganya tetap bersih. Menjaga kebersihan juga bisa Anda lakukan dengan:

  • Mengganti pakaian setiap hari atau setelah Anda berkeringat dan kotor
  • Mandi ketika berkeringat karena keringat yang terperangkap di vulva vagina bisa menyebabkan aroma yang kurang sedap
  • Kalau ada bau yang tidak sedap, basuh bagian vulva dengan air kemudian keringkan dengan kain lembut

Penggunaan sabun khusus vagina yang menggunakan aroma tertentu sebenarnya tidak disarankan. Sabun yang masuk ke area yang lebih dalam bisa mengubah pH alami vagina dan menyebabkan infeksi. Justru inilah yang bisa mengakibatkan bau tak sedap pada vagina menjadi semakin parah.

2. Gunakan Produk Menstruasi Internal

Beberapa wanita mungkin merasakan perubahan aroma yang kuat pada vagina saat sedang menstruasi. Perubahan hormonal di masa menstruasi bisa menyebabkan aroma vagina ikut berubah menyerupai bau besi atau ammonia. Penggunaan pembalut bisa menyebabkan aroma tak sedap ini terperangkap.

Untuk mengurangi bau vagina karena menstruasi, gunakan produk internal seperti menstrual cup. Menggunakan pembalut sekali pakai atau pembalut yang bisa dicuci ulang juga bisa menyebabkan bau tak sedap. Terutama jika Anda jarang menggantinya.

Baca Juga: Tampon atau Pembalut? Ketahui Keunggulan dan Kekurangannya

3. Perhatikan Kebersihan Vagina Setelah Berhubungan Seksual

Beberapa wanita mengalami perubahan bau vagina setelah berhubungan seksual. Ini bisa menjadi tanda adanya vaginosis. Selain itu, interaksi antara cairan vagina dengan sperma juga bisa menyebabkan bau vagina. Begitu juga penggunaan pelumas yang mengubah pH vagina. Ini bisa membuat aroma vagina berubah. Untuk mencegah aroma tak sedap setelah berhubungan seksual, cobalah untuk:

  • Menggunakan kondom untuk mencegah kontak antara sperma dengan cairan vagina
  • Bilas vulva dengan menggunakan air. Dokter tidak menyarankan douching (membersihkan vagina dengan menyemprotkan cairan khusus ke dalam saluran vagina)
  • Hindari menggunakan pelumas yang mengandung wewangian.

4. Gunakan Produk Penghilang Bau Hanya untuk Area Luar

Seandainya Anda tetap ingin menggunakan pewangi, gunakan hanya pada bagian luar labia. Bukan di dekat vagina apalagi sampai masuk ke dalam. Kandungan kimiawi yang terdapat pada produk semacam ini bisa mengganggu kondisi alami vagina dan malah bisa menyebabkan masalah yang lebih serius lagi.

5. Konsumsi Makanan yang Mengandung Probiotik

Probiotik akan merangsang pertumbuhan bakteri baik di seluruh tubuh, termasuk di dalam vagina. Mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik bisa membantu mencegah berbagai infeksi pada vagina, termasuk yang disebabkan oleh jamur. Probiotik juga bisa mengurangi risiko bau vagina karena kemampuannya mengembalikan pH normal vagina.

6. Hindari Menggunakan Pakaian yang Terlalu Ketat

Pakaian yang Anda kenakan bisa menjebak cairan dan substansi di sekitar vagina termasuk keringat, sel kulit mati dan sisa sperma dari hubungan seksual. Gunakan pakaian yang cukup longgar dengan material yang breathable. Ini bisa menekan bakteri menumpuk dan menghasilkan bau tak enak.

Jika aroma tak sedap pada vagina diikuti dengan gejala yang tidak biasa, ada baiknya Anda langsung menghubungi dokter. Bau yang cenderung amis juga sebaiknya segera mendapatkan penanganan karena bisa menjadi pertanda adanya infeksi.

Baca Juga: 6 Cara Aman Mencukur Bulu Kemaluan

Sumber

Healthline (2020). 7 Tips Dealing with Vaginal Odor. www.healthline.com

Webmd (2020). How to Get Rid of Vaginal Odors: Remedies and Treatments. www.webmd.com

Women’s Health (2021). Why Does My Vagina Smell Different? What 7 Vaginal Odors Means About Your Health. www.womenshealth.com

Medical News Today (2020). 6 Ways to Get Rid of Vaginal Odor. www.medicalnewstoday.com