Pahami Fakta tentang Calcium Channel Blocker dan Kegunaannya
Pahami Fakta tentang Calcium Channel Blocker dan Kegunaannya
Penulis: Heldania | Editor: Opie
Calcium channel blocker merupakan jenis obat yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah.
Obat yang hanya boleh digunakan sesuai resep dokter ini bekerja dengan cara menghalangi beberapa kalsium yang masuk ke jantung dan arteri.
Baca Juga: Ketahui Perbedaan 2 Obat Darah Tinggi Captopril dan Amlodipine
Cara Kerja Calcium Channel Blocker
Di samping merupakan nutrisi utama untuk tulang, kalsium juga memainkan peran yang sangat penting dalam fungsi jantung.
Kalsium bergerak ke dalam sel-sel jantung setiap kali berdenyut, memungkinkan terjadinya penekanan otot yang kuat dan merata.
Jika memiliki tekanan darah tinggi, kekuatan darah yang mengalir melalui arteri akan lebih tinggi dari biasanya.
Obat ini bekerja mengurangi aliran kalsium ke jantung dan arteri sehingga menurunkan tekanan darah, membuka pembuluh darah yang sempit, dan mengurangi detak jantung.
Calcium channel blocker, atau disebut juga antagonis kalsium, efektif mengurangi tekanan darah.
Obat ini tersedia dalam berbagai bentuk yang bisa Anda minum langsung.
Dosisnya akan tergantung pada kesehatan secara keseluruhan dan riwayat medis Anda.
Kegunaan Calcium Channel Blocker
Berikut sejumlah kondisi dan penyakit yang bisa ditangani dengan calcium channel blocker:
- Hipertensi (tekanan darah tinggi) – Kondisi saat tekanan darah seseorang terukur pada nilai 130/80 mmHg atau lebih besar.
Hipertensi bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari menderita obesitas, diabetes, sleep apnea, penyakit ginjal, mengonsumsi terlalu banyak makanan tinggi garam, kafein, hingga merokok dan minum alkohol.
- Aritmia – Masalah kesehatan ini membuat penderitanya mengalami detak jantung tidak beraturan, bisa lebih cepat maupun lambat.
Umumnya, masalah irama jantung ini tidak berbahaya, namun bisa berakibat fatal jika detak jantung sudah mulai terasa tidak biasa.
- Angina pektoris, Prinzmetal’s angina, dan angina stabil – Calcium channel blocker juga dapat mengatasi beberapa jenis angina tersebut.
Angina sendiri merupakan kondisi nyeri dada akibat otot jantung tidak memperoleh cukup darah yang kaya oksigen.
Penggunaan calcium channel blocker juga bisa untuk mencegah dan mengatasi serangan jantung.
Sekaligus kondisi kurangnya oksigen atau aliran darah ke otak saat perdarahan subarachnoid.
Jenis Calcium Channel Blocker
Ada tiga jenis utama calcium channel blocker yang didasarkan pada struktur kimia dan aktivitasnya, yaitu:
- Dihydropyridines – Sebagian besar digunakan pada arteri.
- Benzodiazepin – Digunakan pada otot jantung dan arteri.
- Phenylalkylamines – Sebagian besar digunakan pada otot jantung.
Baca Juga: 6 Penyebab Bradikardia, Perlambatan Jantung yang Tidak Normal
Efek Samping Calcium Channel Blocker
Berikut beberapa efek samping calcium channel blocker:
- Kelelahan
- Pusing dan sakit kepala
- Sembelit, maag, dan mual
- Ruam kulit (kemerahan pada wajah)
- Bengkak pada ekstremitas bawah
- Beberapa jenis calcium channel blocker tertentu juga dapat menurunkan kadar glukosa darah pada sebagian orang
Berdiskusilah dengan dokter tentang efek samping yang Anda alami.
Dokter mungkin akan menyesuaikan dosis atau menyarankan Anda beralih ke obat lain jika efek sampingnya tidak hilang, membuat Anda tidak nyaman, atau mengancam kesehatan Anda.
Dokter juga akan mempertimbangkan usia Anda sebelum meresepkan obat penurun tekanan darah.
Calcium channel blocker seringkali cenderung menyebabkan efek samping pada orang yang berusia di atas 65 tahun.
Interaksi Calcium Channel Blocker dengan Obat Lain
Berikut beberapa interaksi yang mungkin terjadi saat Anda menggunakan calcium channel blocker:
- Interaksi dengan Obat-Obatan
Calcium channel blocker dapat berinteraksi dengan obat lain yang Anda gunakan, membuatnya kurang efektif atau meningkatkan kemungkinan efek samping. Di antaranya meliputi:
- Diuretik
- Obat anti kejang
- Kortikosteroid
- Siklosporin
- Terapi antiretroviral
- Perawatan untuk kondisi jantung (misalnya obat antiaritmia)
Calcium channel blocker juga harus dihindari pada orang dengan kondisi kesehatan mental yang mengalami hipotensi ortostatik karena obat yang dikonsumsi.
Hipotensi ortostatik adalah jenis tekanan darah rendah yang merupakan efek samping umum dari obat antipsikotik.
- Interaksi dengan Makanan dan Alkohol
Saat minum obat tekanan darah, disarankan untuk menghindari alkohol.
Hindari juga penggunaan calcium channel blocker bersama dengan produk jeruk bali, termasuk buah utuh dan jus.
Jeruk bali mengganggu proses normal tubuh untuk menyingkirkan calcium channel blocker yang bisa berpotensi berbahaya jika sejumlah besar obat menumpuk dalam tubuh.
Sebaiknya tunggu setidaknya 4 jam setelah minum obat sebelum minum jus jeruk bali atau makan jeruk bali.
- Interaksi dengan Suplemen
Ada beberapa suplemen tertentu yang dapat meningkatkan atau menurunkan efektivitas calcium channel blocker, di antaranya:
- Kalsium atau vitamin D dalam dosis besar
- Fumitory
- Ekstrak ginkgo
- Khella
Baca Juga: Ketahui Fungsi Flunarizin dan Efek Sampingnya
SumberMayo Clinic. (2021). Calcium channel blockers. www.mayoclinic.org
RxList. (2021). CALCIUM CHANNEL BLOCKERS (CCBS). www.rxlist.com
Healthline. (2021). Calcium Channel Blockers. www.healthline.com
WebMD. (2021). High Blood Pressure and Calcium Channel Blockers. www.webmd.com