Mitos Mengenai Selaput Dara dan Keperawanan yang Sering Dikaitkan

Mitos Mengenai Selaput Dara dan Keperawanan yang Sering Dikaitkan

Penulis: Devita | Editor: Handa

Keperawanan dan selaput dara masih menjadi hal yang tabu di Indonesia. Banyak mitos beredar jika wanita yang sudah tidak memiliki selaput dara pertanda tidak perawan. Padahal, ada atau tidak adanya selaput dara tidak berhubungan dengan aktivitas seksual wanita. Kondisi selaput dara pada setiap wanita berbeda bahkan ada wanita yang tidak memiliki selaput dara sama sekali.

Apakah wanita yang tidak memiliki selaput dara bisa disebut tidak perawan? Sebelum membahas hal tersebut, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu selaput dara. Berikut ini akan dijelaskan mengenai selaput dara dan kaitannya dengan keperawanan.

Apa itu Selaput Dara?

Selaput dara atau himen adalah selaput tipis yang berada di bukaan vagina dan tidak memiliki fungsi medis. Jadi ada tidaknya jaringan ini tidak mengganggu aktivitas tubuh. Kondisi selaput dara pada setiap wanita berbeda bahkan ada wanita yang tidak memiliki selaput dara.

Selaput dara yang paling umum pada wanita muda berbentuk seperti bulan setengah. Bentuk ini memungkinkan darah menstruasi mengalir keluar dari vagina. Berikut bentuk-bentuk selaput dara yang perlu Anda ketahui:

  • Selaput Dara Imperforate. Himen jenis ini menutupi seluruh lubang vagina sehingga darah menstruasi tidak bisa mengalir keluar dari vagina. Akibatnya, darah akan  kembali ke vagina dan dapat berkembang menjadi massa vagina, sakit perut  atau punggung.
  • Selaput Dara Mikroperforate. Selaput dara mikroperforate adalah selaput tipis yang hampir sepenuhnya menutupi lubang vagina. Sehingga darah menstruasi biasanya bisa mengalir keluar dari vagina tapi sangat kecil.
  • Selaput Dara Septate. Jenis ini terdapat adanya sekat di antara lubang vagina. Sekat bisa hanya di permukaan atau bahkan bisa memanjang sampai dalam.
  • Selaput Dara Normal. Untuk selaput dara jenis ini, biasanya selaput dara dan lubang vagina memiliki ukuran yang normal dan sama-sam utuh. Sehingga, selaput dara jenis ini mudah untuk berhubungan seksual dan tidak menghambat darah menstruasi.

Baca Juga : 6 Cara Membedakan Flek Tanda Kehamilan dan Menstruasi

Mitos dan Fakta Mengenai Selaput Dara

Berikut ini beberapa mitos dan fakta mengenai selaput dara yang perlu Anda pahami, di antaranya:

1. Selaput dara menutup seluruh bagian vagina

Faktanya, selaput dara tidak menutup seluruh area vagina. Logikanya jika selaput dara menutup seluruh area vagina, darah menstruasi tidak bisa keluar. Masih ada ruang yang tersisa untuk tampon atau menstrual cup yang ingin Anda gunakan.

2. Tidak mengeluarkan darah saat berhubungan intim pertama kali artinya tidak perawan

Faktanya, saat pertama kali berhubungan intim selaput dara tidak robek dan tidak mengeluarkan darah, bukan berarti seorang wanita tidak perawan. Tidak selalu selaput dara yang robek mengeluarkan darah. Banyak kondisi yang menyebabkan selaput dara robek secara alami, misalnya olahraga berat, jatuh hingga mengenai bagian selangkangan, dan penggunaan tampon.

Tekstur selaput dara lentur dan elastis. Jadi jika berhubungan seksual tidak mengeluarkan darah salah satu kemungkinannya karena selaput dara meregang mengikuti ukuran penis.

3. Miss V perempuan yang masih perawan lebih sempit karena selaput dara masih utuh

Faktanya, selaput dara yang masih utuh memang menyebabkan Miss V atau vagina Anda sedikit sempit. Namun, perlu diketahui juga bahwa hal ini tidak hanya sekedar selaput dara yang masih utuh, melainkan banyak faktor lain, seperti kontraksi pada otot pelvis.

4. Selaput dara yang renggang atau robek menimbulkan rasa sakit dan perdarahan

Faktanya, peregangan selaput dara tidak selalu menyebabkan rasa sakit dan perdarahan. Rasa sakit saat berhubungan seks bukan hanya disebabkan oleh selaput dara yang robek. Hal ini  bisa terjadi karena kurang pengalaman, pemanasan, kecemasan dan persiapan yang tidak memadai.

5. Selaput dara semua wanita sama

Faktanya, bentuk selaput dara setiap wanita beragam, ada yang benar-benar menutupi vagina hingga membutuhkan pembedahan. Ada pula wanita yang tidak memiliki selaput dara sama sekali. Akan tetapi, kondisi ini tidak berbahaya.

Hubungan Antara Selaput Dara dan Keperawanan

Seperti yang sudah dijelaskan, tidak memiliki selaput dara bukan berarti seseorang kehilangan keperawanannya. Beberapa orang terlahir dengan selaput dara yang terbuka secara alami. Banyak aktivitas lain selain seks yang bisa meregangkan selaput dara Anda.

Oleh sebab itu, Anda tidak dapat mengetahui apakah seseorang telah melakukan hubungan seksual atau belum dari selaput daranya.  Selaput dara Anda mungkin robek ketika pertama berhubungan seksual, tapi tidak semua orang mengalami hal tersebut. Ada beberapa yang mengalami perdarahan setelah beberapa kali melakukan hubungan seksual. Hal ini tergantung kelenturan setiap selaput dara.

Baca Juga : 7 Cara Mudah dan Aman agar Menstruasi Cepat Selesai

Sumber

Center for Young Womens Health (2019). Types of Hymen. www.youngwomenhealth.com
First Post (2019). 9 myths about the hymen you need to stop believing. www.firstpost.com
Planned Parenthood. Virginity. www.plannedparenthood.com
The Ohio State University, Wexner Medical Center (2020). The Hymen’s Tale: Myths and facts about the hymen. www.wexnermedical.osu.edu
Verry Well Health (2020). Why the Link Between the Hymen and Virginity Is Overstated. www.verywellhealth.com