Penyebab dan Cara Mengatasi Bayi Tidak Mau Makan

Penyebab dan Cara Mengatasi Bayi Tidak Mau Makan

Penulis: Meimei | Editor: Opie

Ditinjau oleh: dr. Tommy

Terakhir ditinjau: 28 April 2023

 

Bayi yang tidak mau makan dan menolak semua jenis makanan yang ditawarkan adalah masalah yang mungkin pernah dihadapi kebanyakan ibu.

Penolakan yang dilakukan buah hati seringkali membuat Anda stres dan merasa tidak layak menjadi ibu. Apalagi jika ini berdampak pada berat badan bayi yang tidak sesuai dengan usianya.

Untuk memastikan bayi Anda tetap makan sesuai dengan kebutuhannya, sebetulnya Anda perlu memahami alasan penolakan tersebut. Jadi Anda bisa mendapatkan solusi terbaik jika mengetahui penyebab bayi tidak mau makan.

Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebabnya antara lain:

Baca Juga: Makanan Sehat dan Terbaik untuk Bayi 1 Tahun

1. Menolak makanan

Bayi Anda mungkin saja menolak makanan karena berbagai alasan. Misalnya sudah merasa kenyang, lelah, terganggu, atau sakit.

Bisa saja jadwal makan bayi bukanlah jadwal makan yang Anda terapkan. Kenali alasannya dengan memperhatikan tingkah laku buah hati dengan lebih seksama.

Bayi akan selalu makan jika mereka lapar jadi jangan paksakan keinginan Anda. Ketika anak sudah memukul sendoknya, memalingkan muka atau menutup mulutnya maka itu artinya mereka sudah merasa kenyang.

Pastikan anak Anda tidak diberi makanan yang tidak sehat seperti camilan atau junk food sehingga mereka kenyang lebih awal namun minim asupan nutrisi.

Cobalah untuk mengerti jika bayi Anda memahami kebutuhannya sendiri, termasuk ketika lapar dan kenyang.

Hindari sikap memaksa anak makan dan malah membuatnya trauma dan menolak makan berkepanjangan.

Jika sudah terlalu mengkhawatirkan, konsultasikan perlaku anak kepada dokter atau ahli nutrisi.

2. Menghindari makanan baru

Sebagai orang tua, Anda mungkin ingin memberikan anak menu makanan yang tidak membosankan dan kaya nutrisi.

Namun, niatan ini bisa tidak sesuai dengan kemauan anak karena mereka menghindari menu baru tersebut. Jika itu masalahnya, maka bersabar adalah solusi terbaik untuk Anda.

Hampir setiap anak melewati periode penolakan makanan baru. Biasanya membutuhkan waktu untuk bayi mengenal makanan yang baru, bisa beberapa jam sampai beberapa minggu.

Bantu bayi Anda menerima makanan baru dengan lebih mudah dengan memilih menu yang mirip dengan makanan yang biasa dikonsumsinya.

Misalnya jika anak terbiasa makan wortel yang dihaluskan maka perkenalkan secara perlahan pada ubi jalar dengan tekstur yang sama.

Kemudian, mulai dengan porsi yang sangat kecil, dengan lembut tawarkan makanan baru kepada anak Anda tiga kali selama makan.

Jika mereka menolak, jangan bereaksi berlebihan atau malah marah-marah. Cobalah menawarkan makanan yang sama pada waktu makan yang lain.

3. Pemilih makanan

Bayi yang picky eater atau suka pilih-pilih makanan adalah keluhan banyak orang tua di seluruh dunia.

Anak Anda mungkin tidak ingin makan menu sesuai dengan pilihan dan gizi yang sudah ditentukan. Mereka cenderung hanya menyukai makanan yang itu-itu saja sesuai seleranya.

Perilaku ini membuat banyak orang tua khawatir soal kecukupan nutrisi anak.

Ada banyak alasan bayi mungkin rewel tentang makanan. Misalnya sedang dalam fase tumbuh gigi, lelah, belum siap untuk makanan padat, atau tidak membutuhkan makanan sebanyak yang Anda berikan.

Makanan yang familiar memberikan kenyamanan pada bayi Anda sehingga mereka lebih menyukainya. Namun biasanya perilaku bayi yang picky eater ini tidak bertahan lama sehingga Anda harus lebih semangat.

4. Tersedak

Bayi yang mendadak menolak makanan setelah beberapa suapan mungkin saja karena tersedak. Jika bayi Anda kesulitan menelan makanan padat, cobalah mengurangi makanan di sendok.

Jika bayi Anda masih tersedak, ia mungkin belum siap untuk makanan padat. Sebagian besar bayi siap untuk makanan padat antara usia 4 dan 6 bulan meskipun ada juga yang lebih lambat.

5. Dijadikan mainan

Anak yang menolak makan dan malah menjadikan makanannya sebagai mainan juga menjadi masalah para ibu.

Biasanya mereka membiarkan makanannya berserakan di lantai dan malah lebih asyik memainkannya.

Mereka akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk bermain atau menjatuhkan makanan daripada memakannya.

Sebenarnya ini tidak selalu harus dikhawatirkan karena dapat menjadi pertanda kemandirian.

Biasanya ini terjadi di usia sembilan bulan ketika bayi ingin sekali mengontrol sesi makannya dan berinteraksi dengan makanannya.

Meskipun sering kali ada kekacauan, langkah ini penting dalam membantu bayi Anda belajar, tumbuh, dan menjadi lebih mandiri.

Baca Juga: Daftar Makanan Sehat Untuk Bayi Usia 4-12 Bulan

Sumber

WebMd. (2020). Why Won’t Baby Eat?. www.webmd.com

The Nourished Child. (2021). 5 Reasons Your Baby Refuses to Eat. thenourishedchild.com

WebMd. (2020). Slideshow: Common Baby Feeding Problems. www.webmd.com 

The Children Nutritionist. (2021). What to do if your baby is refusing to eat!. www.children’s nutrition.co.uk