Apakah Perbedaan Hipoksemia dan Hipoksia?

Apakah Perbedaan Hipoksemia dan Hipoksia?

Penulis: Lady | Editor: Handa

Apakah Anda pernah mendengar hipoksia atau hipoksemia? Baik hipoksia maupun hipoksemia merupakan kondisi di mana tubuh Anda tidak memiliki oksigen yang cukup. Keduanya merupakan kondisi yang berbahaya. Pasalnya, tanpa oksigen, otak, hati, dan organ-organ lain dapat rusak hanya beberapa menit setelah gejala muncul.

Hipoksia dan hipoksemia seringkali disalahpahami sebagai satu istilah yang sama, karena keduanya sama-sama menggambarkan kegawatdaruratan akibat kekurangan oksigen dalam tubuh. Namun, perlu dipahami bahwa hipoksia dan hipoksemia merupakan dua kondisi yang berbeda. Untuk memahaminya, sima ulasan di bawah ini.

Memahami Hipoksia dan Hipoksemia

Hipoksia merupakan kondisi di mana sel dan jaringan kekurangan oksigen, sehingga tidak dapat berfungsi dengan normal. Hipoksia memiliki efek yang buruk pada jaringan tubuh. Hal ini karena kurangnya kadar oksigen dalam jaringan akan mengganggu proses biologis penting dalam jaringan tubuh.

Sedangkan hipoksemia merupakan rendahnya kadar oksigen dalam darah, khususnya di arteri. Hipoksemia menjadi tanda adanya masalah dalam sistem sirkulasi atau pernapasan yang dapat menyebabkan sesak napas.

Apa yang Membedakan Hipoksia dan Hipoksemia?

Hipoksia didefinisikan sebagai pengurangan suplai oksigen pada tingkat jaringan, yang tidak diukur secara langsung oleh nilai laboratorium. Sedangkan hipoksemia didefinisikan sebagai suatu kondisi di mana tekanan oksigen arteri atau tekanan parsial oksigen (PaO2) diukur antara 80 dan 100 mmHg.

Sebagian besar penderita hipoksemia akan mengalami hipoksia. Di sisi lain, pasien dengan hipoksia tidak selalu menunjukkan tanda-tanda hipoksemia, terutama ketika pengiriman oksigen ke jaringan menjadi terhambat atau jaringan tidak dapat menggunakan oksigen yang tersedia secara efisien.

Namun, hipoksemia diketahui sebagai penyebab paling umum untuk hipoksia. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui gejala dari kedua kondisi tersebut agar mendapatkan diagnosis yang akurat. Sehingga perawatan dapat dilakukan dengan tepat dan cepat.

Baca Juga : Sering Mengalami Pusing? Kenali Gejala Anemia Aplastik

Perbedaan Gejala Hipoksia dan Hipoksemia

Sebagian besar penderita hipoksemia akan mengalami beberapa gejala, seperti:

  • Sesak napas (dispnea)
  • Gelisah
  • Cemas
  • Sakit kepala parah
  • Sianosis
  • Hipertensi akut
  • Takikardia (denyut jantung lebih dari 100 / menit)
  • takipnea (laju pernapasan lebih dari 24 / menit)
  • Kejang

Sedangkan hipoksia dapat mengakibatkan gangguan aktivitas metabolisme dalam tubuh, sehingga menyebabkan banyak tanda atau gejala, seperti:

  • Peningkatan denyut jantung
  • Kontraksi ventrikel yang tidak teratur
  • Napas pendek
  • Kesulitan bernapas
  • Sakit kepala
  • Sleep apnea (gangguan tidur yang menyebabkan pernapasan seseorang berhenti selama beberapa kali saat sedang tidur)
  • Mengi
  • Berkeringat dan jantung berdebar
  • Sianosis (perubahan warna kebiruan pada membran mukosa akibat suplai darah perifer yang buruk)
  • Berbagai perubahan warna kulit, seperti biru, merah ceri, dan lain-lain

Metode Perawatan Hipoksia dan Hipoksemia

Berdasarkan perawatannya, ada juga perbedaan antara hipoksia dan hipoksemia. Misalnya, hipoksia lebih berisiko berkembang menjadi kondisi yang membahayakan jiwa dalam waktu yang singkat, sehingga harus segera diobati dengan cepat dan tepat.

Metode perawatan hipoksia ringan memungkinkan pasien untuk beristirahat dan memulihkan diri, menarik napas dalam-dalam, serta membuat pasien senyaman mungkin. Namun, semakin meningkatnya kondisi hipoksia, konsentrator oksigen portable dapat digunakan untuk meningkatkan oksigen pada tubuh pasien.

Sedangkan pada pasien hipoksemia ringan disarankan berbaring telentang untuk meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh. Selain itu, pasien juga dapat memakai mesin Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) untuk meningkatkan kadar oksigen dalam darah. Namun, mesin CPAP tidak dapat diberikan kepada pasien yang menderita polisitemia (peningkatan sel darah, terutama sel darah merah, disertai dengan peningkatan hemoglobin perifer).

Baca Juga : Mengetahui Jenis dan Penyebab Hipoksia

Sumber


Web MD. Hypoxia and Hypoxemia. www.webmd.com
Medicine Net. Hypoxia and Hypoxemia. www.medicinenet.com
Summit Oxygen, Inc. Hypoxia Vs. Hypoxemia: What Are The Differences?. www.summitoxygen.net
Media Lanec. Hypoxemia versus hypoxia. www.media.lanecc.edu
DB Net. Difference Between Hypoxia and Hypoxemia. www.differencebetween.net
Pedia. 2016. Difference Between Hypoxia and Hypoxemia. pediaa.com