Sering Mengalami Pusing? Kenali Gejala Anemia Aplastik

Sering Mengalami Pusing? Kenali Gejala Anemia Aplastik

Penulis: Lady | Editor: Handa

Anemia aplastik merupakan penyakit yang disebabkan karena ketidakmampuan sumsum tulang belakang memproduksi sel darah baru dalam jumlah yang cukup. Kondisi tersebut membuat jumlah salah satu atau semua jenis sel darah mengalami penurunan.

Anemia aplastik dapat dialami oleh semua jenis usia. Meskipun anemia aplastik jarang terjadi, namun jika tidak ditangani dengan cepat dapat berakibat fatal. Berikut ini beberapa gejala anemia aplastik yang perlu Anda ketahui:

Gejala Anemia Aplastik

Setiap jenis sel darah memiliki peran yang berbeda. Sel darah merah berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh, sel darah putih (leukosit) berperan dalam imunitas tubuh, sedangkan trombosit (keping darah) berperan penting dalam proses pembekuan darah.

Gejala anemia aplastik tergantung pada jenis sel darah mana yang rendah. Jika sel darah merah rendah, beberapa gejala yang mungkin Anda alami, seperti:

  • Kelelahan
  • Sesak napas
  • Pusing
  • Kulit pecat
  • Sakit kepala
  • Nyeri dada
  • Detak jantung cepat dan tidak teratur
  • Mudah emosi
  • Sensitivitas terhadap dengan suhu dingin

Sedangkan, jika sel darah putih rendah, Anda akan mengalami gejala, seperti:

  • Demam
  • Infeksi yang sering dan berkepanjangan

Baca Juga : Tips Ampuh Mencegah Anemia Kambuh

Jika trombosit (keping darah) rendah, beberapa gejala yang mungkin Anda alami, seperti:

  • Muncul memar secara tiba-tiba
  • Mimisan
  • Pendarahan yang berkepanjangan dari luka
  • Gusi berdarah
  • Ruam pada kulit
  • Radang sinus
  • Bercak putih di mulut (sariawan)

Selain beberapa gejala yang telah disebutkan di atas, anemia aplastik juga menimbulkan beberapa gejala lain yang tidak berhubungan dengan darah rendah, seperti mual dan sakit perut. Selain itu, beberapa penderita anemia aplastik memiliki kondisi tubuh yang disebut dengan Hemoglobinuria Nokturnal Paroksismal (PNH).

PNH merupakan kelainan kronis yang terjadi pada sel darah merah. Kondisi ini ditandai dengan munculnya darah pada urin, penyakit kuning, dan pembengkakan di perut atau kaki akibat pembekuan darah.

Meskipun anemia aplastik bukan penyakit ganas, seperti kanker, namun penyakit ini bisa sangat serius terutama jika jumlah sel darah yang tersisa dalam sirkulasi sangat sedikit. Pasalnya, tanpa adanya jumlah sel darah yang memadai, penderita anemia aplastik dapat mengidap tiga kondisi sekaligus, yaitu anemia (sel darah merah rendah), rentan terhadap infeksi (sel darah putih rendah), dan perdarahan (trombosit rendah).

Penyebab Anemia Aplastik

Beberapa faktor yang menyebabkan seseorang mengidap anemia aplastik, yaitu:

  • Kelainan Genetik. Anemia aplastik juga dapat disebabkan oleh kelainan genetik yang diturunkan oleh orang tua kepada anak.
  • Penyakit Autoimun. Penyakit autoimun menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat, termasuk sel-sel di sumsum tulang belakang Anda. Jika penyakit ini tidak mendapat penanganan, maka risiko anemia aplastik semakin meningkat.
  • Radioterapi atau Kemoterapi. Radioterapi dan kemoterapi adalah dua jenis pengobatan untuk mengatasi kanker. Namun, terkadang pengobatan ini dapat merusak sel induk yang ada di dalam tulang belakang dan meningkatkan risiko anemia aplastik.
  • Terpapar Bahan Kimia. Paparan bahan-bahan kimia, seperti pestisida, insektisida, benzena yang terjadi secara terus-menerus dapat menyebabkan penyakit anemia aplastik. Namun, kondisi ini bisa membaik jika Anda menghindari paparan bahan-bahan kimia tersebut.
  • Obat-obatan Tertentu. Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti antibiotik dan obat untuk mengobati rheumatoid arthritis dapat menyebabkan kerusakan pada sumsum tulang dan meningkatkan anemia aplastik.
  • Infeksi Virus. Infeksi virus juga dapat menyebabkan penyakit anemia aplastik. Beberapa virus yang dikaitkan dengan anemia aplastik, seperti hepatitis, Epstein-Barr, cytomegalovirus, parvovirus B19 dan HIV.
  • Kehamilan. Meskipun hal ini jarang terjadi, namun kehamilan terkadang dapat merusak sumsum tulang belakang dan menyebabkan anemia aplastik.

Kapan Harus Ke Dokter?

Jika Anda mengalami beberapa gejala yang telah disebutkan di atas, segera periksakan diri ke dokter. Pasalnya diagnosis dini dapat membantu Anda mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat.

Baca Juga : Kenali Gejala dan Cara Mengatasi Anemia Selama Kehamilan

Sumber


Mayo Clinic. Aplastic anemia. www.mayoclinic.org
Web MD. What Is Aplastic Anemia?. www.webmd.com
Healthline. What Is Idiopathic Aplastic Anemia?. www.healtline.com
Centers for Cancer Care and Blood Disorders. Aplastic Anemia. www.hoacny.com
Medical News Today. Aplastic anemia: 2019. Everything you need to know. www.medicalnewstoday.com
University of California San Francisco. Anemia aplastic. www.ucsfbenioffchildrens.org
Cedar’s Sinai. Aplastic Anemia. www.cedars-sinai.org
Leukaemia Foundation. Aplastic Anemia. www.leukaemia.org.au