5 Bahaya Kaporit pada Kolam Renang bagi Kesehatan Tubuh

5 Bahaya Kaporit pada Kolam Renang bagi Kesehatan Tubuh

Penulis: Heldania | Editor: Handa

Klorin yang terkandung di dalam kaporit adalah bahan kimia yang sering digunakan di kolam renang. Bahan kimia yang tersedia dalam bentuk tablet, cairan, dan bubuk ini membersihkan air kolam renang dengan dua cara utama. Pertama, menjernihkan air dan membunuh sebagian besar mikroba yang mungkin ada di dalam air. Kedua, mengoksidasi kolam dan menghilangkan zat-zat organik di dalam air (mencakup keringat, minyak, dan bahkan air seni).

Meskipun klorin yang terkandung dalam kaporit adalah pilihan yang efektif untuk mendesinfeksi air kolam renang, penggunaannya tidak tanpa bahaya. Faktanya, klorin bisa berbahaya bagi tubuh manusia, termasuk mata, rambut, kuku, paru-paru, hingga kulit. Mari simak informasi bahaya kaporit dalam kolam renang berikut.

1. Menyebabkan Iritasi Kulit

Kolam renang yang mengandung kaporit dapat menyebabkan iritasi kulit. Bahkan dalam jumlah kecil, klorin kerap mengganggu kesehatan kulit dan rambut yang memicu reaksi alergi kulit. Jika mengalami iritasi, beberapa gejala yang mungkin Anda rasakan, seperti gatal-gatal, muncul ruam kemerahan pada kulit, kulit kering dan bersisik, hingga terjadinya peradangan kulit yang terasa perih saat tersentuh.

Klorin yang bereaksi dengan materi organik dapat menghasilkan zat-zat toksik yang merusak kulit. Jadi, jika Anda mengalami reaksi demikian pada kulit, segera cuci dan bilas kulit hingga bersih sebagai langkah pertama. Apabila reaksi alergi pada kulit tidak berubah atau semakin mengganggu setelahnya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter agar mendapat pengobatan yang tepat.

2. Menimbulkan Iritasi Mata

Pernahkah Anda mengalami iritasi mata setelah berenang? Bahaya ini dapat terjadi saat zat-zat organik, seperti keringat dan urin bereaksi dengan klorin dan menghasilkan senyawa sejenis nitrogen triklorida. Senyawa ini dapat memicu terjadinya iritasi pada membran-membran mucus (lendir) yang menyebabkan iritasi mata.

Bahaya ini sangat penting untuk Anda perhatikan karena dalam jangka waktu panjang, mata yang kerap terpapar air kolam renang berkandungan senyawa sejenis nitrogen triklorida itu dapat menyebabkan masalah penglihatan lebih serius. Anda mungkin akan mengalami retinitis, kornea yang berawan, iritis, hingga terbentuknya katarak.

3. Memicu Gangguan Pernapasan

Klorin juga diketahui dapat memicu asma atau alergi pada saluran pernapasan karena menyebabkan iritasi saluran pernapasan dan membuatnya menjadi sensitif. Anak-anak paling rentan mengalami alergi dan asma kambuh jika kerap berenang di kolam renang yang mengandung klorin.

Risiko terkena alergi menjadi semakin tinggi seiring lamanya waktu berenang di kolam tersebut. Selain anak-anak, ibu hamil juga harus waspada karena klorin di kolam renang juga berisiko menyebabkan gangguan pada janin di kandungan. Risiko tersebut termasuk keguguran, cacat tabung saraf, bayi lahir dengan berat badan rendah, hingga infeksi saluran kencing.

Baca Juga : Penyebab dan Cara Mengatasi Infeksi Jamur Kulit

4. Menimbulkan Masalah Sistem Pencernaan

Masalah sistem pencernaan juga bisa timbul akibat kolam renang berkaporit. Ini bisa terjadi apabila Anda tidak sengaja menelan atau meminum air kolam renang saat berenang. Dalam tubuh, air kaporit dapat menimbulkan sejumlah gangguan pada sistem pencernaan, dengan rasa terbakar di tenggorokan sebagai gejala yang paling umum.

Anda tidak boleh menganggap sepele bahaya ini karena jika air kolam renang mengandung kaporit tertelan cukup banyak, tubuh dapat mengalami kerusakan pada jaringan-jaringannya, terutama sepanjang jalur pencernaan. Anda juga bisa mengalami kerusakan pada mulut, lambung, hingga pendarahan jika konsentrasi kaporit yang terkandung dalam air kolam renang melebihi batas aman.

5. Merusak dan Membuat Warna Gigi Berubah

Bahaya ini bisa terjadi karena air kolam renang dan kaporit menghasilkan pH air kolam renang yang tinggi. Air kolam renang dapat merusak dan membuat warna gigi berubah karena ketidaksetimbangan pH tersebut.

Perubahan warna pada gigi akibat klorin sendiri bukan hal yang baru. Istilah swimmer’s calculus digunakan bagi perenang yang mengalami perubahan warna pada gigi bagian depan. Tidak hanya dapat merubah warna gigi, pH yang tidak setimbang pada kolam renang berkaporit dapat pula menyebabkan enamel gigi menjadi lunak.

Hal tersebut membuat gigi menjadi lebih rentan terhadap kerusakan dan membuatnya lebih sensitif. Anda mungkin juga akan mengalami korosi pada gigi atau swimmer’s erosion dalam waktu panjang.

Cara Membatasi Bahaya Kaporit

Jika sulit menghindari kolam renang berkaporit, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk membatasi bahayanya, antara lain:

  • Segera mandi setelah berenang untuk menghilangkan sisa klorin
  • Basahi rambut terlebih dahulu untuk mencegah sebagian air kolam renang yang mengandung klorin terserap ke rambut
  • Pakai topi renang untuk mencegah rambut terkena banyak klorin
  • Gunakan kondisioner tanpa bilas sebelum berenang

Baca Juga : Ketahui Gejala Infeksi Parasit dan Cara Mengatasinya

Sumber

Hair Professional. (2020). Chlorine and hair: How to Prevent and Reduce Damage. hairpros.edu
The New York Times. (2017). Is Chlorine in Swimming Pools Safe?. www.nytimes.com
Live Science. (2019). What Does Chlorine Really Do to Your Body?. www.livescience.com
Science Direct. (2020). Chlorine. www.sciencedirect.com