Ketahui Gejala Infeksi Parasit dan Cara Mengatasinya

Ketahui Gejala Infeksi Parasit dan Cara Mengatasinya

Penulis: Heldania | Editor: Handa

Infeksi parasit adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit, seperti kutu dan cacing. Infeksi parasit terjadi ketika parasit masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman yang telah terkontaminasi, kontak langsung dan tidak langsung pada penderita infeksi parasit, atau gigitan serangga.

Di daerah tropis seperti Indonesia, infeksi parasit adalah masalah terbesar dengan malaria sebagai salah satu penyakit parasit melalui gigitan serangga yang paling mematikan. Parasit merupakan mikroorganisme yang menggantungkan hidup dari organisme lain untuk bertahan hidup.

Penyebab Infeksi Parasit

Infeksi parasit terjadi ketika parasit masuk ke dalam tubuh melalui mulut atau kulit. Di dalam tubuh, sebagian besar parasit tumbuh dan berkembang biak dengan menyerang sistem organ dan mengakibatkan infeksi. Berikut ini tiga jenis parasit yang menyebabkan infeksi pada manusia, yaitu:

  • Protozoa. Protozoa merupakan organisme bersel tunggal yang bisa hidup dan berkembang biak di dalam tubuh. Contoh infeksi yang disebabkan oleh protozoa adalah giardiasis.
  • Cacing. Cacing merupakan organisme bersel banyak yang bisa hidup di dalam dan luar tubuh. Jenisnya ada banyak, termasuk cacing pipih, cacing pita, cacing berkepala duri, dan cacing gelang.
  • Ektoparasit. Ektoparasit adalah parasit yang hidup di kulit, namun bukan di dalam tubuh. Organisme ini termasuk beberapa serangga dan arakhnida, seperti nyamuk, kutu, dan tungau.

Gejala Infeksi Parasit

Gejala yang muncul akibat infeksi parasit tergantung pada jenis parasitnya, misalnya:

  • Trikomoniasis. Infeksi menular seksual yang disebabkan oleh parasit ini seringkali tidak menimbulkan gejala. Tapi pada beberapa kasus, trikomoniasis bisa mengakibatkan gatal, iritasi, kemerahan, dan keluarnya cairan yang tidak biasa di area genital.
  • Kriptosporidiosis. Penyakit diare yang disebabkan oleh parasit mikroskopis ini dapat menyebabkan kram perut, sakit perut, mual, muntah, dehidrasi, penurunan berat badan, dan demam.
  • Toksoplasmosis. Ini adalah penyakit akibat infeksi parasit Toxoplasma gondii, salah satu parasit paling umum di dunia. Infeksi ini biasanya terjadi karena mengonsumsi daging yang kurang matang, terpapar kotoran kucing yang terinfeksi, atau penularan dari ibu ke anak selama kehamilan. Infeksi parasit ini dapat menyebabkan gejala mirip flu, termasuk pembengkakan kelenjar getah bening dan nyeri atau nyeri otot yang dapat berlangsung selama lebih dari sebulan.
  • Infeksi Giardia (Giardiasis). Infeksi ini dapat menyebabkan gejala seperti diare, kram perut dan kembung, gas, mual, kelelahan, serta penurunan berat badan. Namun, tidak semua orang dengan infeksi ini menunjukkan gejala, sebagian mungkin menularkan infeksi ke orang lain tanpa disadari.

Selain gejala di atas, gejala umum yang mungkin terjadi antara lain:

  • Demam
  • Benjolan atau ruam kulit
  • Penurunan berat badan
  • Peningkatan nafsu makan
  • Sakit perut, diare, dan muntah
  • Anemia
  • Alergi
  • Sakit dan nyeri

Baca Juga : Infeksi Ascariasis: Penyebab dan Pengobatannya

Cara Mencegah Infeksi Parasit

Mengingat parasit kerap masuk melalui mulut, Anda wajib memperhatikan kebersihan makanan dan minuman, serta memperhatikan beberapa kegiatan yang berhubungan dengan kebersihan tangan. Lakukan beberapa langkah berikut untuk pencegahan:

  • Saat bekerja di sekitar hewan atau lokasi yang terdapat kotoran hewan, termasuk kebun, jangan malas mengenakan sarung tangan dan cuci tangan dengan bersih setelahnya.
  • Saat bepergian atau berada di area yang besar kemungkinan makanan atau airnya terkontaminasi, minumlah hanya dari botol yang tertutup rapat. Es batu mungkin tidak dibuat dengan air bersih, jadi hindari menambahkan es ke minuman Anda. Pastikan juga Anda hanya menyantap makanan yang benar-benar matang. Jika mengonsumsi buah, pastikan untuk mencucinya dengan air bersih sebelum dikonsumsi.
  • Untuk mencegah malaria, Anda bisa minum obat sebelum, selama, dan setelah perjalanan ke tempat-tempat yang diketahui terinfeksi. Sebagai informasi, 6 negara yang menyumbang sekitar setengah dari semua kematian akibat malaria di seluruh dunia pada tahun 2019 adalah Nigeria, Republik Demokratik Kongo, Republik Bersatu Tanzania, Burkina Faso, Mozambik, dan Niger. Jangan ragu berkonsultasi dengan dokter sebelum bepergian ke negara-negara tersebut untuk mencegah malaria.
  • Jangan melakukan aktivitas yang mungkin terdapat parasit, misalnya berenang di sungai, danau, atau aliran air yang mungkin memiliki limbah. Sebaiknya Anda berenang di kolam yang diklorinasi untuk mencegah infeksi parasit.

Diagnosa dan Pengobatan Infeksi Parasit

Umumnya, infeksi parasit didiagnosis menggunakan sampel tinja. Dokter mungkin harus menguji tinja lebih dari sekali sebelum Anda dinyatakan positif parasit. Pengobatan bisa dilakukan setelah jenis infeksi parasit yang diderita diketahui.

Beberapa infeksi parasit bisa menghilang dengan sendirinya, terutama jika sistem kekebalan tubuh sehat dan Anda mengonsumsi makanan yang seimbang. Namun, untuk kondisi infeksi parasit yang tidak hilang dengan sendirinya, biasanya dokter akan meresepkan obat oral. Berikut ini beberapa pengobatan berdasarkan jenis parasitnya, yaitu:

  • Infeksi Giardia. Jenis infeksi ini biasanya hilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa minggu. Namun, jika infeksinya parah atau kunjung tidak sembuh, dokter mungkin meresepkan obat, seperti metronidazole, tinidazole, atau nitazoxanide.
  • Cacing Pita. Obat yang paling umum digunakan untuk membunuh cacing pita adalah praziquantel, albendazole, dan nitazoxanide. Namun, sebelum mengonsumsinya, pastikan Anda telah berkonsultasi dengan dokter atau apoteker.
  • Penyakit Chagas. Untuk kondisi ini, obat antiparasit benznidazole dan nifurtimox akan membunuh parasit. Di samping itu, perawatan lain untuk mengatasi komplikasi seperti penyimpangan jantung mungkin diperlukan.
  • Cacing Gelang. Jenis cacing gelang beragam, sehingga pengobatannya juga bervariasi. Namun, obat yang paling umum digunakan untuk mengatasi cacing gelang termasuk medendazole, albdendazole, dan ivermectin. Operasi mungkin diperlukan untuk menghilangkan cacing jika terdapat sumbatan usus.

Selain mengonsumsi obat, beberapa individu mungkin memilih pengobatan alami. Banyak praktisi kesehatan alami merekomendasikan suplemen herbal berikut untuk mengatasi infeksi parasit, di antaranya:

  • Adas manis
  • Barberry
  • Kenari hitam
  • Minyak cengkeh
  • Daun mint keriting
  • Ekstrak biji jeruk bali
  • Propolis
  • Minyak oregano
  • Anggur Oregon

 

Baca Juga : 4 Jenis Gigitan Tungau dan Cara Mengobatinya

Sumber

MedicineNet. What is Cryptosporidiosis. www.medicinenet.com
Sepsis. Parasitic Infection. www.sepsis.org
World Health Organization. (2020). Malaria. www.who.int
Healthline. (2018). What You Should Know About Doing a Parasite Cleanse. www.healthline.com
Medical News Today. (2018) What to know about parasites. www.medicalnewstoday.com
Healthline (2018). Parasitic Infections. www.healthline.com