Kapsida: Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya

Kapsida: Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya

Penulis: Devita | Editor: Handa

Kulit Anda sering gatal, merah, iritasi, bahkan kering? Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, mungkin Anda mengalami permasalahan pada kulit yang bisa disebabkan oleh jamur dan bakteri. Permasalahan pada  kulit sangat bervariasi tergantung gejala dan tingkat keparahan.

Ada rasa gatal dan iritasi yang bersifat sementara ada juga yang permanen. Penyebabnya pun beragam, ada yang disebabkan kondisi lingkungan dan ada juga yang disebabkan genetik. Kapsida adalah salah satu obat yang bisa digunakan untuk mengatasi permasalahan pada kulit.

Kapsida mengandung ekstrak daun sambiloto dan ketumbar yang memiliki sifat antibakteri sehingga baik dimanfaatkan untuk penanganan rasa gatal. Kedua tumbuhan tersebut sudah lama dikenal memiliki manfaat klinis. Berikut permasalahan kulit yang bisa ditangani dengan kapsida:

• Jerawat, yaitu permasalahan pada kulit, biasanya muncul di wajah yang bisa meninggalkan bekas luka berupa noda hitam dan kulit bopeng.
• Bisul atau benjolan merah iritasi yang disertai nyeri, demam dan kelelahan. Bisul membuat kulit jadi mengeras dan mengeluarkan cairan.
• Gatal-gatal
• Koreng basah dan kering

Kandungan Kapsida

Kandungan dalam setiap butir kapsul kapsida antara lain:

• Curcumae domesticae rhizoma sebanyak 53 mg
• Zingiberis aromaticae rhizome sebanyak 53 mg
• Burmani cortex sebanyak 74 mg
• Andrographidis herba sebanyak 53 mg
• Centellae herba 35 mg
• Languatis rhizome sebanyak 42 mg
• Amomi fructus 28 mg
•  Imperatae rhizome 14 mg
• Coriandri fructus 17 mg

Selain itu, kapsul ini juga mengandung ketubar dan daun sambiloto. Ketumbar memiliki banyak antioksidan, mineral, dan vitamin C yang bermanfaat untuk kulit. Ketumbar merupakan produk antibakteri, detoksifikasi dan antiinflamasi yang hebat. Mengoleskan produk yang mengandung ketumbar pada wajah bisa membantu menghilangkan ruma, peradangan, dan mengatasi sengatan matahari, serta membantu mempercepat penyembuhan gatal.

Andrographis atau daun sambiloto adalah tanaman yang banyak tumbuh di Asia Tenggara, Sri Lanka, dan daratan India. Daunnya memiliki rasa pahit sehingga kerap digunakan ibu-ibu di daerah untuk menyapih anaknya supaya tidak minum asi lagi. Tumbuhan ini bisa bermanfaat untuk meredakan rasa gatal, luka, dan bisul pada tubuh.

Baca Juga : Daun Sambung Nyawa: Manfaatnya untuk Kesehatan

Dosis Kapsida

Konsumsi kapsida sesuai saran yang tertera pada kemasan atau resep yang diberikan dokter. Berikut dosis kapsida secara umum yang perlu Anda perhatikan:

• Dewasa, yaitu 3 kali sehari, 1 kapsul diminum sebelum makan dan 2 kapsul diminum menjelang tidur.
• Anak-anak, yaitu tidak dianjurkan untuk mengonsumsi kapsida, sebab obat ini untuk usia 18 tahun ke atas.

Jika penggunaan melebihi dosis dikhawatirkan mengakibatkan overdosis,. Segera ke dokter jika hal tersebut terjadi. Jangan pernah meminum obat melebihi dosis yang telah ditentukan.

Efek Samping Kapsida

Semua obat memiliki efek samping, baik efek samping ringan atau berat. Hubungi dokter Anda jika mengalami salah satu dari efek samping ini tidak kunjung sembuh setelah pemakaian obat, seperti:

• Sensasi terbakar yang  biasanya hilang dalam beberapa hari.
• Kulit menjadi iritasi.
• Gejala reaksi alergi pada kulit, seperti ruam, gatal-gatal, kulit merah, bengkak, melepuh, atau mengelupas dengan atau tanpa demam.
• Alergi pada pernapasan seperti mengi; sesak napas atau tenggorokan kesulitan bernapas, menelan, dan kesulitan berbicara karena suara serak
• Pembengkakan pada mulut, wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.

Efek samping muncul tergantung pada kondisi setiap orang. Tanyakan efek samping obat yang Anda minum setiap kali diberikan resep obat. Jangan lupa beritahu jika Anda memiliki alergi terhadap obat-obatan tertentu.

Baca Juga : Berbagai Pilihan Obat Demam di Apotek

Sumber