Lacto-B: Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya

Lacto-B: Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya

Penulis: Dea | Editor: Handa

Lacto-B merupakan salah satu suplemen probiotik yang dijual bebas di pasaran. Suplemen ini berfungsi untuk mengatasi diare, khususnya diare yang disebabkan oleh penggunaan antibiotik. Selain itu, Lacto-B juga bisa digunakan untuk mengatasi intoleransi laktosa dan sembelit.

Lacto-B tersedia dalam bentuk bubuk dan kapsul. Lacto-B bubuk mengandung bakteri Lactobacillus acidophilus, yaitu bakteri jenis probiotik yang hidup di dalam usus atau lambung Anda. Sedangkan Lacto-B kapsul mengandung asam askorbat, beta karoten, kalsium pantotenat, asam folat, asam laktat bacillus, likopen, methylcobalamin, nicotinamide, pyridoxine, thiamine (vitamin B1), dan vitamin E.

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Lacto-B

Lacto B aman dikonsumsi oleh orang dewasa dan anak-anak. Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi lacto-B, yaitu:

• Jangan mengonsumsi Lacto-B, jika Anda memiliki alergi terhadap produk probiotik.
• Beritahu dokter atau apoteker jika Anda mengidap penyakit tertentu, seperti infeksi vagina dan saluran kemih yang berulang, memiliki sistem imun yang lemah, atau sedang mengonsumsi antibiotik.
• Anak yang mengalami diare rentan mengalami dehidrasi. Oleh sebab itu, segera ke dokter jika muncul gejala dehidrasi, seperti mulut kering, tampak lemas, rewel, atau buang air kecil berkurang.
• Beritahu dokter jika Anda sedang hamil atau menyusui.

Dosis Lacto-B

Berikut ini dosis lacto-B secara umum yang perlu Anda ketahui, yaitu:

1. Lacto-B Bubuk

Lacto-B bubuk umumnya dikonsumsi oleh anak-anak dan dikonsumsi secara oral. Dosis yang dianjurkan untuk anak-anak berusia 1-12 tahun adalah 3 sachet per hari. Sedangkan pada anak-anak berusia di bawah 1 tahun dosis yang dianjurkan adalah 2 sachet per hari.

Untuk mendapatkan manfaatnya, Anda bisa mencampur bubuk Lacto-B menggunakan air sebelum Anda meminumnya, atau mencampurnya dengan saus apel atau yoghurt. Jangan mencampurkan bubuk Lacto-B dengan air hangat atau panas. Apabila Anda melewatkan satu dosis segera ambil dosis yang terlewat, dan jangan mengambil 2 dosis sekaligus (dosis ekstra).

2. Lacto-B Kapsul

Kekuatan Lacto-B kapsul biasanya ditandai dengan jumlah organisme hidup per kapsul. Biasanya dosis berkisar mulai dari 1 hingga 10 milyar organisme yang hidup yang diminum setiap hari dalam 3-4 dosis terbagi. Lacto-B umumnya dikonsumsi oleh orang dewasa secara oral.

Baca Juga : 9 Makanan Terbaik untuk Mengatasi Sembelit

Efek Samping Lacto-B

Bagi orang yang sehat, mengonsumsi Lacto-B tidak menimbulkan efek samping. Namun, terdapat beberapa orang mengalami efek samping yang buruk dan terkadang bisa jadi mematikan saat mengonsumsinya. Segera hubungi dokter apabila Anda mengalami gejala-gejala berbahaya setelah mengonsumsi Lacto-B, seperti berikut ini :

• Kembung
• Menderita beberapa tanda reaksi alergi, seperti ruam, gatal-gatal, kulit merah, bengkak, melepuh atau mengelupas, dengan atau tanpa demam, mengi,kesulitan bernapas, dan tanda reaksi alergi lainnya
• Merasa pusing, dan lelah
• Lebih cepat merasa haus
• Nyeri otot
• Nyeri tulang
• Mual
• Muntah
• Mulut kering
• Sakit perut
• Pusing
• Kebingungan
• Penglihatan tidak jelas
• Penurunan berat badan

Bagaimana Cara Menyimpan Lacto-B?

Suplemen Lacto-B mengandung beberapa jenis bakteri, sehingga Anda perlu menyimpannya di tempat yang teduh, kering, dan sejuk, misalnya di dalam kulkas. Jangan menyimpan Lacto-B di tempat dengan suhu panas atau lembab, karena bisa merusak atau membunuh bakteri baik yang terkandung di dalam kemasan.

Selain itu, jauhkan obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. Jika masa berlakunya sudah habis, segera buang produk ini. Sebaiknya konsultasikan dengan apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai cara aman membuang produk Anda.

Baca Juga : 5 Obat Asam Urat yang Mudah Didapat di Apotek

Sumber