Ketahui Penyebab Saraf Kejepit dan Cara Mengatasinya
Ketahui Penyebab Saraf Kejepit dan Cara Mengatasinya
Penulis: Ratna
Kompresi saraf atau yang umum disebut saraf kejepit merupakan kondisi dimana bagian tubuh tertentu terasa nyeri secara tiba- tiba. Saraf meluas dari otak dan sumsum tulang belakang, mengirimkan pesan penting ke seluruh tubuh. Jika saraf terjepit, tubuh akan mengirimkan sinyal peringatan seperti nyeri.
Saraf terjepit terjadi ketika terlalu banyak tekanan diberikan ke saraf oleh jaringan di sekitarnya, seperti tulang, tulang rawan, otot atau tendon. Bagian yang umumnya terkena adalah punggung, leher, dan kaki. Saraf kejepit yang parah dapat menyebabkan masalah jangka panjang.
Baca Juga: Ketahui Penyebab Nyeri Leher dan Cara Mengatasinya
Penyebab Saraf Kejepit
Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa saraf terjepit terjadi ketika ada tekanan pada saraf. Tekanan dapat disebabkan oleh gerakan berulang atau menahan tubuh pada satu posisi dalam waktu lama. Berikut ini beberapa kondisi yang dapat memicu saraf terjepit, antara lain:
- Cedera
- Rheumatoid atau radang sendi pergelangan tangan
- Stres karena pekerjaan yang berulang
- Aktivitas fisik atau olahraga
- Kegemukan
- Kehamilan
- Diabetes
Jika saraf terjepit dalam waktu singkat, biasanya tidak terjadi kerusakan permanen. Setelah tekanan berkurang, fungsi saraf kembali normal. Namun, jika tekanan terus berlanjut, nyeri kronis dan kerusakan saraf permanen mungkin dapat terjadi.
Baca Juga: Kaku Leher karena Kerjaan Padat
Gejala
Nyeri merupakan gejala yang paling umum terjadi saat Anda mengalami saraf terjepit. Namun, Anda mungkin mengalami gejala yang lain. Berikut ini beberapa gejala pada saraf terjepit, antara lain:
- Mati rasa
- Kesemutan
- Kelemahan otot pada area yang terkena
- Sering merasa bahwa kaki atau tangan telah “tertidur”
- Nyeri yang menjalar, seperti linu panggul
- Sensasi terbakar
- Kelemahan, apalagi dengan aktivitas tertentu
Umumnya gejala dapat memburuk saat Anda mencoba gerakan tertentu, seperti menoleh atau menegangkan leher. Selain itu, gejalanya juga dapat semakin buruk saat Anda tidur. Segera hubungi dokter apabila nyeri berlangsung beberapa hari atau saat pengobatan rumahan tidak dapat mengatasinya. Pengobatan lebih awal dapat mencegah terjadinya kerusakan yang parah.
Baca Juga: 10 Kebiasaan Buruk Pemicu Nyeri Punggung
Cara Mengatasi
Perawatan yang umumnya dokter sarankan adalah mengistirahatkan bagian tubuh yang nyeri. Hal tersebut bertujuan agar tidak memperburuk tekanan pada saraf. Pengobatan yang dokter sarankan biasanya berdasar pada lokasi saraf yang terjepit dan tingkat keparahannya. Berikut ini beberapa metode pengobatan yang mungkin dokter sarankan, antara lain:
Terapi fisik
Metode ini bertujuan untuk memperkuat dan meregangkan otot pada area yang terkena. Hal ini juga dapat meredakan tekanan pada saraf.
Pengobatan
Dokter biasanya akan memberikan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen atau amoxicillin untuk membantu meredakan nyeri. Selain itu, dokter juga mungkin memberikan obat kortikosteroid, baik berupa obat untuk Anda minum atau melalui suntikan. Fungsi obat kortikosteroid adalah untuk membantu meminimalkan rasa sakit dan peradangan.
Operasi
Dokter umumnya akan menyarankan operasi jika saraf terjepit tidak membaik setelah beberapa minggu hingga beberapa bulan dengan perawatan konservatif. Pembedahan bertujuan untuk menghilangkan tekanan dari saraf. Jenis pembedahan berbeda-beda tergantung lokasi saraf terjepit.
Pada kondisi yang tidak terlalu parah, pengobatan rumahan mungkin cukup membantu untuk mengatasinya. Mengurangi aktivitas fisik sementara, istirahat yang cukup, dan mengompres bagian yang nyeri dengan air hangat dapat membantu meredakannya.
Baca Juga: Ketahui Penyebabnya, Berikut Cara Mengatasi Nyeri Pinggang Sebelah Kanan
SumberCedar Sinai. Pinched Nerve. www.cedar-sinai.org
Cleveland Clinic. 2020. Pinched Nerve. my.clevelandclinic.org
Mayo Clinic. 2019. Pinched Nerve. www.mayoclinic.org
WebMD. 2020. Pinched Nerve. www.webmd.com