Infeksi Usus: Gejala, Penyebab, dan Pencegahan

Infeksi Usus: Gejala, Penyebab, dan Pencegahan

Penulis: Dita | Editor: Atsa

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 29 November 2022

Infeksi usus atau gastrointestinal infections adalah infeksi pada usus yang disebabkan oleh virus, bakteri maupun parasit lain. Efeknya, terjadi peradangan pada saluran pencernaan yang melibatkan lambung dan usus kecil.

Gejala paling umum dari infeksi usus adalah diare, muntah dan sakit perut. Dalam kondisi seperti ini, pasien sangat rentan mengalami dehidrasi sehingga memerlukan asupan cairan yang cukup secara berkala. Sebagian besar infeksi yang menyerang saluran cerna biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari.

Ada banyak jenis virus, bakteri dan parasit yang bisa menyebabkan infeksi usus. Sebagai negara berkembang dan beriklim tropis dengan tingkat kelembapan yang tinggi, prevalensi parasit usus di Indonesia juga tergolong tinggi. Tidak heran jika kasus infeksi usus sangat lumrah ditemukan di Indonesia.

Meski bisa sembuh sendiri, beberapa kelompok pasien seperti anak-anak, orang dengan gangguan sistem imun dan lansia memerlukan penanganan khusus. Diagnosis tepat dan tindakan pengendalian infeksi yang cepat sangat penting untuk mencegah komplikasi yang parah.

Gejala Infeksi Usus

Sebagian besar kasus infeksi saluran cerna memiliki gejala yang serupa meski tingkat keparahannya bervariasi. Gejala-gejala tersebut meliputi diare, mual, muntah, kram perut, kehilangan selera makan, demam, nyeri otot, perut kembung, ketidakseimbangan elektrolit dan penurunan berat badan yang tidak disengaja.

Kebanyakan infeksi usus yang disebabkan oleh virus akan muncul secara tiba-tiba dan berlangsung kurang dari seminggu atau lebih. Infeksi bakteri mirip dengan infeksi virus namun dengan risiko demam tinggi dan diare berdarah. Infeksi saluran cerna yang disebabkan oleh parasit seringkali menyebabkan darah atau lendir saat buang air besar. Gejala ini akan berlangsung sama penderita menerima pengobatan.

Penyebab Infeksi Usus

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, infeksi usus secara umum disebabkan oleh bakteri, virus atau parasit. Berikut beberapa penyebab paling umum:

1. Infeksi Bakteri

Bakteri E. coli. Bakteri E. coli secara alami ditemukan dalam usus manusia dan hewan. Tapia da strain tertentu dari bakteri ini yang bisa mengeluarkan racun dan menyebabkan kram perut, diare berdarah dan muntah. E. coli menyebar melalui air yang terkontaminasi atau makanan yang bersentuhan dengan kotoran hewan. Bakteri E. coli juga bisa menyebar dari kontak langsung antar manusia

Salmonella. Infeksi Salmonella bisa disebabkan oleh konsumsi daging unggas, telur mentah atau setengah matang. Mayoritas infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh Salmonella dikelompokkan ke dalam infeksi usus.

2. Infeksi Virus

Norovirus. Norovirus adalah penyeyab paling umum dari penyakit yang bersumber dari makanan di seluruh dunia. Virus ini sangat mungkin menyebar di antara orang-orang yang berada di ruangan yang sama. Meskipun dalam banyak kasus infeksi virus menyebar melalui makanan atau air, tapi penularan antar manusia juga mungkin terjadi

Rotavirus. Rotavirus adalah penyebab utama infeksi usus oleh virus pada anak-anak di seluruh dunia. Anak-anak biasanya terinfeksi ketika mereka menyentuh benda yang terkontaminasi oleh virus dan memasukkan jari mereka ke mulut. Di beberapa negara termasuk Indonesia, vaksinasi rotavirus diberikan kepada anak-anak sebagai pencegahan.

3. Infeksi Parasit

Giardia. Giardia adalah parasit yang mudah menyebar melalui kontak manusia dan air yang terkontaminasi. Parasit ini kebal terhadap klorin sehingga berisiko menyebar di kolam renang umum. Infeksi juga bisa terjadi karena konsumsi air atau mandi dengan menggunakan air danau atau sungai yang terkontaminasi

Kriptosporidiosium.  Kriptosporidiosium adalah parasit mikroskopik yang menyebar melalui air dan menyebabkan kriptosporidiosis. Lapisan terluar dari parasit ini membuatnya mampu bertahan hidup di luar inang dan kebal terhadap klorin.

Cara Mencegah Infeksi Usus

Meski infeksi gastrointestinal sangat menular, ada banyak langkah yang bisa membantu Anda mencegah penularannya. Beberapa langkah yang disarankan oleh CDC untuk mencegah infeksi virus penyebab infeksi usus antara lain adalah:

  • Mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air
  • Hindari mengganti cuci tangan dengan menggunakan hand sanitizer berbahan alkohol
  • Mempraktikkan keamanan konsumsi makanan termasuk dengan mencuci buah, sayur serta memasak daging
  • Hindari memasak atau menyiapkan makanan orang lain saat sakit
  • Bersihkan permukaan perabotan dengan menggunakan cairan pemutih.

Sementara itu, pencegahan infeksi karena bakteri bisa dilakukan dengan cara:

  • Mencuci tangan dan permukaan yang bersentuhan dengan Anda saat sedang dan setelah menyiapkan makanan
  • Pisahkan daging, makanan laut, unggas dan telur mentah dari bahan makanan siap makan
  • Masak makanan hingga benar-benar matang
  • Bekukan makanan di bawah suhu 4 derajat Celcius selama 2 jam sebelum memasak.

Infeksi usus yang disebabkan oleh parasit bisa dicegah dengan menjaga kebersihan dan menghindari air serta makanan yang terkontaminasi. Sebelum bepergian, pastikan area yang akan didatangi tidak memiliki kasus infeksi usus yang tinggi.

Baca Juga: Gejala dan Pengobatan Divertikulitis (Radang Usus Besar)

 

Sumber

Biomerieux (2021). Gastrointestinal Infections. www.biomerieux-diagnostics.com

Healthline (2018). Gastrointestinal Infection: Symptoms, Causes, and Treatment. www.healthline.com

Medical News Today (2020). Everything You Need to Know About Gastrointestinal Infections. www.medicalnewstoday.com

Cancer Therapy Advisory (2017). Gastroenterology Hepatology. www.cancertherapyadvisor.com