Ketahui Jenis-jenis Cacing Penyebab Cacingan pada Orang Dewasa

Ketahui Jenis-jenis Cacing Penyebab Cacingan pada Orang Dewasa

Penulis: Heldania | Editor: Handa

Cacingan merupakan istilah umum yang merujuk pada segala jenis infeksi akibat cacing. Penyakit yang lebih sering menimpa anak-anak ini juga bisa terjadi pada orang dewasa. Anda mungkin tidak langsung menyadari kondisi ini saat mengalaminya, namun akan merasakan sejumlah gejala, seperti diare, mual, muntah, hingga kelelahan.

Tergantung pada jenis cacing yang menginfeksi tubuh, gejala cacingan yang Anda alami bisa jadi bervariasi. Cara cacing menginfeksi manusia hingga menyebabkan kondisi cacingan juga beragam. Selain itu, jenis cacing penyebab cacingan pada orang dewasa juga perlu diperhatikan agar Anda terhindar dari cacingan.

Jenis Cacing Penyebab Cacingan

Sejumlah jenis cacing penyebab cacingan pada orang dewasa di antaranya adalah:

1. Cacing Pita

Umumnya cacing ini masuk ke tubuh karena kebiasaan mengonsumsi daging yang tidak dimasak hingga matang. Mengonsumsi air minum yang terkontaminasi jenis cacing ini juga dapat menyebabkan penularannya.

Cacing ini dapat hidup hingga 25-30 tahun dalam tubuh dengan ukuran mencapai 15 cm. Jika mengalami infeksi cacing pita, Anda mungkin mengalami beberapa gejala, seperti demam, reaksi alergi, dan kejang.

2. Cacing Kremi

Cacing berwarna putih dan berukuran sangat kecil (sebesar beras) ini dapat menular melalui tangan yang terkontaminasi. Di dalam tubuh, cacing ini tinggal di usus besar dan rektum, serta berkembang biak dekat anus. Jika terinfeksi, Anda mungkin merasakan gatal ekstrem di area pantat yang menyebabkan susah tidur.

Baca Juga : Waspadai Bahaya Cacing Kremi dan Cara Pengobatannya

3. Cacing Pipih

Cacing yang sebenarnya lebih umum menginfeksi hewan ini di dalam tubuh manusia hidup di usus, darah, atau jaringan tubuh lainnya. Anda berisiko tinggi mengalami infeksi cacing pipih jika terbiasa mengonsumsi sayuran mentah, khususnya selada air.

Infeksi ini bisa masuk ke tubuh lewat konsumsi atau kontak langsung dengan air yang telah terkontaminasi. Jika terinfeksi, Anda mungkin mengalami gejala berupa demam dan kelelahan.

4. Cacing Gelang

Infeksi ini bisa terjadi karena mengonsumsi makanan yang terkontaminasi telur cacing gelang. Cacing gelang umumnya memiliki ukuran beberapa milimeter, namun bisa tumbuh hingga 2 meter. Anda perlu memastikan kebersihan lingkungan tempat tinggal untuk mencegah infeksi cacing gelang.

5. Cacing Trikinosis

Cacing ini bisa masuk ke dalam tubuh lewat konsumsi daging matang yang sudah terkontaminasi larva cacing. Jika sudah masuk ke dalam tubuh, larva akan tinggal di usus untuk tumbuh dan kemudian berkembang biak.

Pada kondisi yang serius, infeksi cacing trikinosis dapat menyebabkan komplikasi penyakit, seperti gangguan sistem pernapasan, gagal jantung kongestif, dan kerusakan ginjal. Untuk itu, jika Anda mengonsumsi daging, patikan daging tersebut higienis.

6. Cacing Tambang

Cacing yang memperoleh makanan dengan mengisap darah ini dapat menyebabkan anemia. Anda bisa terinfeksi melalui makanan atau tangan yang terkontaminasi telur cacing tambang dan mengalami gejala berupa gatal-gatal dan kelelahan.

Jenis cacing ini dapat masuk ke dalam tubuh secara langsung lewat pori-pori kulit. Sehingga, hindari kontak langsung dengan media yang merupakan tempat tinggal larva cacing tambang, misalnya berjalan di atas tanah tanpa alas kaki.

Gejala Cacingan pada Orang Dewasa

Gejala umum cacingan antara lain:

• Sakit perut
• Diare
• Mual dan muntah
• Perut kembung
• Kelelahan
• Berat badan turun drastis tanpa sebab
• Sakit perut atau rasa nyeri seperti ditekan

Orang yang menderita cacingan mungkin juga mengalami disentri, yaitu kondisi saat infeksi usus menyebabkan diare disertai darah dan lendir di tinja. Cacingan juga bisa menyebabkan ruam atau gatal di sekitar rektum atau vulva. Dalam beberapa kasus, orang yang cacingan bisa tidak mengalami gejala apapun dan tidak sadar cacingan selama bertahun-tahun.

Baca Juga : Pentingnya Obat Cacing untuk Anak dan Kapan Perlu Meminumnya

Cara Mencegah Cacingan

Ada beberapa cara mudah yang bisa Anda lakukan untuk mencegah cacingan, yakni:

• Mencuci tangan sebelum makan, saat menyiapkan makanan, setelah menyentuh tanah, dan setelah menggunakan toilet
• Jika Anda berkunjung ke luar negeri atau area berisiko tinggi, pastikan Anda hanya mengonsumsi air kemasan
• Jika punya hewan peliharaan, berikan obat cacing secara teratur
• Buang kotoran hewan peliharaan sesegera mungkin
• Jangan mengonsumsi sayuran atau selada air yang belum dicuci bersih
• Apapun jenis dagingnya, jangan makan daging mentah atau setengah matang
• Di dalam kulkas, simpan daging terpisah dari bahan makanan lain
• Selalu cuci bersih talenan dan peralatan masak yang dipakai untuk memotong daging mentah
• Jangan sembarangan beli makanan dari luar

Cara Mengatasi Cacingan

Selama Anda selalu menjaga kebersihan dengan melakukan cara-cara pencegahan di atas, Anda berkemungkinan besar terhindar dari cacingan. Namun, jika karena alasan tertentu Anda menderita kondisi ini, lakukan konsultasi sesegera mungkin dengan dokter.

Terlepas dari jenis cacing yang menjadi penyebabnya, semua infeksi cacing ditangani dengan cara yang sama. Anda mungkin akan diminta oleh dokter memberikan sampel tinja untuk menguji telur cacing di dalamnya.

Jika terbukti cacingan, dokter akan meresepkan obat untuk membunuh cacing. Anda bisa mengonsumsi obat yang diresepkan selama 1 hingga 3 hari. Orang yang tinggal dengan Anda, terutama anak-anak, mungkin ikut tertular sehingga perlu juga mendapat pengobatan.

Setelah mengonsumsi obat, cacing di usus Anda akan keluar lewat tinja saat buang air besar. Anda akan sembuh dalam beberapa hari. Namun, jika gejala yang Anda rasakan tidak berkurang setelah 2 minggu pengobatan, kembali temui dokter untuk mendapatkan perawatan lanjutan.

Baca Juga : Cara Mencegah Cacingan pada Anak