Cara Program Hamil yang Tepat untuk Mendapatkan Buah Hati

Cara Program Hamil yang Tepat untuk Mendapatkan Buah Hati

Penulis: Opie | Editor: Handa

Jika Anda mendambakan kehadiran buah hati di dalam rumah tangga Anda, percayalah bahwa tidak ada waktu yang tidak tepat untuk mempersiapkan segalanya. Perawatan kesehatan dan membangun kebiasaan yang baik sebelum dan ketika Anda sedang hamil, penting dilakukan untuk meningkatkan kemungkinan memiliki bayi yang sehat.

Bagi sebagian perempuan, mempersiapkan tubuh untuk kehamilan ideal mungkin hanya membutuhkan waktu beberapa bulan saja. Sedangkan untuk beberapa perempuan lain, bisa jadi membutuhkan waktu yang lebih lama untuk melakukan serangkaian persiapan kehamilan ini. Baik untuk mempersiapkan bayi pertama, kedua, atau keempat sekalipun, berikut adalah langkah-langkah penting untuk membantu Anda melakukan program kehamilan.

1. Pahami Konsep Program Hamil

Perencanaan kehamilan umumnya disusun jauh sebelum proses konsepsi dilakukan. Hal ini untuk memastikan dan mendapatkan kehamilan yang aman dan sehat. Berikut adalah hal yang perlu diperhatikan dalam sebuah program kehamilan:

  • Diskusi dengan berbagai macam pihak. Selain berdiskusi dengan pasangan, Anda juga sebaiknya melakukan konsultasi dengan tim perawatan kesehatan, termasuk mendiskusikan tentang nutrisi, vitamin, olahraga, konseling genetik, penambahan berat badan, dan kebutuhan untuk menghindari obat-obatan serta makanan tertentu.
  • Pemeriksaan kesuburan dan jadwal berhubungan intim. Umumnya program hamil mencakup perencanaan kesuburan dan penjadwalan hubungan seksual ketika istri berada dalam masa subur. Pasangan yang melakukan hubungan seksual secara teratur, namun masih belum hamil sebaiknya melakukan konsultasi dengan dokter spesialis kesuburan.
  • Tidak semua pendarahan berarti menstruasi. Tidak semua pendarahan yang keluar dari vagina Anda adalah menstruasi. Beberapa wanita mengalami pendarahan implantasi di waktu yang hampir sama ketika seorang wanita mengalami datang bulan. Pendarahan implantasi adalah kondisi ketika bercak darah muncul sebagai tanda awal kehamilan. Kondisi ini sering terjadi bahkan sebelum gejala-gejala awal kehamilan lainnya, seperti mual dan muntah, muncul.

2. Perbaiki Gaya Hidup

Dalam sebuah program hamil, dokter akan mengajukan pertanyaan tentang kebiasaan Anda dan pasangan yang dapat memengaruhi kehamilan, seperti merokok, minum alkohol, dan menggunakan narkoba. Tujuannya adalah membantu Anda menghentikan kebiasaan apa pun yang dapat menghalangi kehamilan yang sehat. Dokter Anda akan merahasiakannya, sehingga jangan segan untuk bersikap terbuka.

3. Konsumsi Suplemen

Wanita yang berencana untuk hamil disarankan untuk mengonsumsi suplemen asam folat guna mengurangi kemungkinan dari kelainan tabung saraf pada janin. Tabung saraf menutup di awal kehamilan, yakni 18-26 hari setelah pembuahan. Sehingga, mengonsumsi suplemen makanan yang mengandung 400-800 mcg asam folat sertiap hari sangat dianjurkan.

Baca Juga : Apa Perbedaan Peredaran Darah Besar dan Kecil?

4. Lakukan Pemeriksaan Medis

Selain melakukan pemeriksaan kesuburan untuk Anda dan pasangan Anda, biasanya dokter kandungan akan mendiskusikan riwayat medis yang berfokus pada:

  • Kondisi medis kronis. Banyak kondisi medis kronis. seperti diabetes, hipertensi, penyakit kejiwaan, dan penyakit tiroid berdampak pada hasil kehamilan dan harus dikelola secara optimal sebelum kehamilan.
  • Tes HIV dan hepatitis B. Dokter akan memastikan apakah Anda mengidap HIV dan hepatitis B ataupun tidak. Jika iya, maka dokter akan menentukan langkah yang tepat untuk memperlancar program kehamilan Anda.
  • Riwayat imunisasi. Jika Anda belum melakukan imunisasi rubella atau cacar air, dokter akan meminta Anda untuk melakukan vaksin yang sesuai dan menunda upaya untuk hamil setidaknya selama satu bulan.
  • Konseling genetik. Konseling genetik pada pasangan suami istri dapat membantu Anda memahami peluang memiliki anak dengan cacat lahir, terlebih pada calon ibu yang melewati usia sehat kehamilan, serta pasangan dengan riwayat keluarga dengan masalah genetik, cacat lahir, atau kelainan intelektual.

5. Pahami Obat-obatan

Tidak semua obat aman dikonsumsi saat Anda hamil atau sedang merencanakan kehamilan, baik obat resep dokter atau obat yang dapat Anda beli bebas di apotek atau toko terdekat. Ketika Anda mengonsumsi obat resep dan berencana hamil, diskusikan keadaan ini dengan dokter Anda.

6. Atur Pola Makan

Dokter Anda akan menanyakan tentang apa yang Anda makan dan minum. Sangat ideal untuk hamil dengan kebiasaan diet yang baik, yakni termasuk mengonsumsi berbagai makanan yang kaya serat, dan mendapatkan cukup kalsium, asam folat, dan nutrisi lainnya.

7. Rutin Berolahraga

Latihan fisik secara teratur meningkatkan kesehatan kardiovaskular, mengurangi obesitas dan kondisi medis tertentu. Berolahraga secukupnya minimal 30 menit sehari setiap 5 hari dalam seminggu, atau dengan kata lain, setidaknya 150 menit olahraga per minggu sangat dianjurkan, terlebih pada perempuan tepat sebelum hamil, selama hamil, dan setelah melahirkan.

Baca Juga : Darah Haid Menggumpal, Apakah Normal atau Berbahaya?

Sumber

The American College of Obstetricians and Gynecologist.2019.Prepregnancy Counseling.www.acog.org
Center for Disease Control and Prevention.Planning for Pregnancy.www.cdc.gov 
MedicineNet.Pregnancy Planning Tips, Foods and Infections to Avoid, and How to Prepare for the Baby.www.medicinenet.com 
National Health Service.Planning your pregnancy.www.nhs.uk 
National Institute of Neurological Disorders and Stroke. Febrille Seizure Fact Sheet. www.ninds.nih.gov
WebMD.Your Pre-Pregnancy Checkup.www.webmd.com