7 Pilihan Obat Panu yang Bisa Anda Peroleh di Apotek

7 Pilihan Obat Panu yang Bisa Anda Peroleh di Apotek

Penulis: Devita | Editor: Handa

Panu adalah masalah kulit yang umum Penyakit ini disebabkan oleh jamur Malassezia, yaitu sejenis jamur yang banyak ditemukan pada permukaan kulit. Jamur tersebut memang hidup di area kulit namun terkadang tidak bisa dikendalikan sehingga memengaruhi warna kulit seseorang menjadi lebih terang di beberapa area saja.

Walaupun tergolong penyakit kulit, panu sebenarnya tidak menular. Panu ditandai dengan bercak putih atau warna lebih terang di beberapa area tubuh dan bercak tersebut terasa gatal. Proses terbentuknya panu terjadi ketika jamur Malassezia tumbuh pada permukaan kulit. Hal ini dipicu karena beberapa faktor, seperti cuaca panas, lembab, keringat berlebihan, sistem kekebalan tubuh lemah, kulit berminyak, dan hormon.

Penyakit ini tidak pandang usia, gender, dan etnis karena bisa menyerang siapa saja. Namun, orang dewasa yang sedang mengunjungi lingkungan dengan iklim sub tropis akan lebih rentan terinfeksi. Meskipun tidak membahayakan, rasa gatal karena panu bisa mengganggu aktivitas dan mengurangi keindahan pada kulit. Anda bisa menggunakan obat-obatan berikut untuk mengobati panu:

1. Ketoconazole Topical

Ketoconazole adalah jenis obat yang berguna untuk mengatasi jamur, termasuk panu (Tinea versicolor). Ketoconazole bermanfaat untuk mengobati infeksi kulit akibat jamur, seperti kutu air, gatal pada selangkangan, pityriasis kurap, dan ketombe.

Anda juga bisa menggunakannya untuk mengobati infeksi jamur yang menyebabkan kulit leher gelap akibat keringat. Cara kerja ketoconazole dengan mencegah jamur berkembang pada kulit. Gunakan krim ini 2 kali sehari pada area yang terkena panu sesuai dengan saran dokter.

2. Ciclopirox Cream

Ciclopirox berguna untuk mengatasi infeksi jamur pada kulit terutama panu, kutu air, kurap, dan gatal pada area lipatan kulit (seperti ketiak dan selangkangan).  Obat ini bereaksi dengan cara menghambat pertumbuhan jamur yang menginfeksi kulit.

Namun, obat ini bisa menimbulkan efek samping seperti kemerahan, sensasi terbakar, dan memperburuk gatal. Beri tahu dokter segera setelah muncul efek samping berbahaya.

3. Fluconazole

Fluconazole adalah obat yang berperan mencegah dan mengobati infeksi jamur pada kulit. Obat ini disebut juga sebagai obat antijamur yang bekerja seperti obat lainnya yaitu menghentikan pertumbuhan jamur penyebab panu, gatal, kurap, dan kutu air.

Sebelum menggunakannya, pastikan membaca instruksi yang terdapat pada kemasan. Efek samping fluconazole, yaitu muntah, mual, sakit perut, pusing, sakit kepala dan kerontokan rambut.

Baca Juga : Ketahui Manfaat Obat Diare Imodium dan Efek Sampingnya

4. Itraconazole

Khusus untuk orang dewasa, biasanya lebih dianjurkan menggunakan Itrakonazol untuk mengobati infeksi jamur. Obat berjenis tablet ini bisa digunakan untuk mengobati jamur pada paru-paru, kuku kaki, mulut, tenggorokan, dan jari tangan.

Jika Anda memiliki penyakit serangan jantung, sebaiknya jangan mengonsumsi itraconazole. Pasalnya, obat ini menimbulkan efek samping detak jantung cepat. Selain itu, beberapa efek samping lainnya, meliputi kebingungan, penglihatan kabur, kelemahan otot, mati rasa, dan nyeri saat buang air kecil.

5. Selenium Sulfida

Selenium sulfida adalah obat panu yang berbentuk sampo. Karena berbentuk sampo, selenium sulfida lebih cocok untuk mengobati panu pada kepala. Manfaat obat ini adalah mengatasi infeksi, meredakan gatal, mengatasi kulit bersisik dan kulit mengelupas.  Efek sampingnya adalah kulit berminyak dan berkeringat, rambut rontok, warna rambut berubah dan iritasi kulit kepala.

6. Miconazole

Miconazole juga merupakan salep anti jamur yang berguna untuk membantu membasmi jamur pada kulit, kuku, bahkan area kewanitaan. Obat ini juga ampuh untuk mengatasi jamur penyebab panu pada kulit.

Cara kerjanya dengan merusak sel jamur dari membrannya sehingga sel jamur kehilangan senyawa kalium. Setelah itu, jamur tidak bisa melanjutkan perkembangannya. Mengoleskan salep ini pada kulit kemungkinan akan menimbulkan efek iritasi dan ruam.

7. Terbinafine

Terbinafine juga tergolong obat antifungi atau antijamur. Gunanya untuk mengatasi jamur yang tumbuh pada selangkangan, kuku kaki, kuku tangan, tubuh, dan kulit kepala.

Obat berbentuk tablet ini harus dikonsumsi berdasarkan anjuran dari dokter. Efek samping yang bisa disebabkan oleh terbinafine, antara lain gangguan pencernaan, diare, mual, sakit kepala, nyeri sendi, dan pengelupasan kulit.

Baca Juga : Kurangi Konsumsi Obat, Ini 8 Cara Alami Mengobati Vertigo

Sumber

Drugs (2021). Intranazole. www.drugs.com
Healthline (2019). Tinea Versicolor. www.healthline.com
Mayo Clinic. Tinea Versicolor. www.mayoclinic.com
Medline Plus. Miconazole Topical. www.medlineplus.gov
WebMd. Ciclopirox Cream. www.webmd.com
WebMD. Ketonazole Topical. www.webmd.com
WebMD. Fluconazole. www.webmd.com