Yang Perlu Anda Ketahui tentang Novorapid

Yang Perlu Anda Ketahui tentang Novorapid

Penulis: Silvia | Editor: Alhasbi

Pernahkah Anda mendengar istilah Novorapid? Ini merupakan cairan insulin yang digunakan dengan cara disuntikkan kepada pasien.

Bagi Anda yang belum tahu, insulin adalah zat alami yang diproduksi oleh pankreas. Senyawa ini bekerja dengan cara membantu pemanfaatan glukosa untuk produksi energi.

Namun pasien dengan diabetes mellitus, mungkin tidak dapat menggunakan glukosa karena produksi insulin yang tidak mencukupi atau karena ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan insulin.

Oleh karena itu, mereka membutuhkan insulin dari luar tubuh. Salah satunya yang diperoleh dari obat bernama Novorapid.

Obat Novorapid akan membantu tubuh dalam memanfaatkan glukosa dan mengendalikan kadar glukosa darah.

Perlu dicatat bahwa, Novorapid biasanya diberikan oleh dokter dengan resep. Jadi, hanya bisa Anda peroleh di apotek jika telah mengantongi resep.

Penggunaan Novorapid

Novorapid umumnya diberikan melalui suntikan di bawah kulit di dinding perut (perut), paha, lengan atas, bahu atau bokong.

Tempat atau bagian tubuh yang disuntik insulin ini harus diubah untuk setiap injeksi.

Ada ahli medis yang akan membantu pasien menggunakan Novorapid. Namun, pasien juga dapat menyuntik dirinya sendiri di bawah kulit dengan NovoRapid jika mereka telah dilatih dengan tepat.

NovoRapid biasanya diberikan segera sebelum makan, meski bisa diberikan setelah makan jika memang diperlukan.

Perlu Anda ingat bahwa insulin aspart dari Novorapid ini harus bening dan tidak berwarna. Jangan gunakan insulin jika Anda melihat sesuatu yang tidak biasa pada tampilan larutan, seperti kekeruhan, perubahan warna, atau penggumpalan.

Gunakanlah dosis insulin Anda sesuai petunjuk pada obat atau persis seperti yang diinstruksikan oleh dokter.

Banyak hal yang dapat mempengaruhi dosis obat yang dibutuhkan seseorang, seperti berat badan, kondisi medis lainnya, dan obat lainnya.

Jika dokter Anda merekomendasikan dosis yang berbeda dari yang tercantum di kemasan obat, jangan ubah cara menggunakan obat tanpa berkonsultasi dengan dokter Anda.

Cara Penyimpanan Novorapid

Lantas, bagaimana cara penyimpanan Novorapid yang tepat sehingga manfaatnya bisa Anda rasakan secara maksimal?

Anda dapat menyimpan cairan insulin injeksi yang belum di buka dalam lemari es. Namun, jangan menyimpannya di dalam freezer karena bisa membuatnya beku.

Sebaiknya, cukup simpan Novorapid dalam suhu ruang. Tidak terlalu panas atau pun terlalu dingin. Dengan catatan, insulin yang sedang digunakan dan disimpan pada suhu ruang tidak boleh lebih dari 28 hari dan kemudian harus dibuang.

Ingat juga bahwa isulin tidak boleh terkena suhu yang sangat panas atau sinar matahari dan pastikan Anda menjauhkan insulin dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Apabila telah habis atau selesai digunakan, hindari membuang obat ke dalam air limbah seperti ke bak cuci atau toilet atau ke tempat sampah rumah tangga.

Tanyakan apoteker Anda bagaimana cara membuang obat yang sudah tidak diperlukan atau sudah kadaluwarsa.

Baca Juga : Ketahui Fungsi ACE Inhibitor, Dosis, dan Efek Sampingnya

Efek Samping Penggunaan Novorapid

Sama seperti obat-obatan lainnya, penggunaan Novorapid dapat bereaksi dengan cara yang berbeda pada setiap orang.

Jadi, pasien mungkin akan mengalami efek samping setelah penggunaan insulin injeksi ini berupa:

  • kemerahan, gatal, atau bengkak di tempat suntikan
  • bengkak di sekitar pergelangan kaki dan sendi lainnya
  • perubahan penglihatan, misalnya menjadi kabur

Efek samping di atas cenderung ringan sehingga dapat hilang seiring waktu.

Namun, ada juga efek samping lain dapat menyebabkan masalah serius jika Anda tidak memeriksakan diri ke dokter atau mencari pertolongan medis.

Periksalah ke dokter Anda sesegera mungkin jika salah satu dari efek samping berikut terjadi:

  • kecemasan
  • penglihatan kabur
  • kebingungan
  • kesulitan berkonsentrasi
  • kesulitan berbicara
  • pusing
  • kantuk
  • detak jantung cepat
  • sakit kepala
  • kelaparan
  • mual
  • kegugupan
  • mati rasa atau kesemutan pada bibir, jari, atau lidah
  • berkeringat
  • kelelahan
  • gemetaran
  • kelemahan

Berhentilah minum obat dan segera dapatkan bantuan medis jika salah satu dari hal berikut terjadi:

  • tanda-tanda reaksi alergi yang serius (misalnya pembengkakan pada wajah atau tenggorokan, kesulitan bernapas, mengi, atau ruam kulit yang gatal)
  • ketidaksadaran

Beberapa orang mungkin juga akan mengalami efek samping selain yang ada dalam daftar di atas.

Jadi, periksalah dengan dokter jika Anda melihat gejala yang membuat khawatir saat menggunakan obat ini.

Obat yang Dapat Berinteraksi dengan Novorapid

Jangan lupa perhatikan juga kemungkinan interaksi obat selama menggunakan novorapid. Berikut daftarnya.

  • antipsikotik (misalnya, chlorpromazine, clozapine, olanzapine, quetiapine, risperidone)
  • beta-blocker (misalnya, atenolol, metoprolol, pindolol, propranolol, sotalol)
  • pil KB
  • klorokuin
  • klaritromisin
  • kortikosteroid (misalnya prednison, prednisolon)
  • danazol
  • dekongestan (misalnya pseudoefedrin)
  • obat diabetes lainnya (misalnya, acarbose, canagliflozin, glyburide, linagliptin, lixisenatide, metformin, repaglinide, rosiglitazone)
  • disopiramid
  • diuretik tertentu (misalnya, furosemid, hidroklorotiazid)
  • epinefrin
  • estrogen (misalnya, estrogen terkonjugasi, estradiol, etinil estradiol)
  • inhibitor kinase tertentu (misalnya, dabrafenib, nilotinib, sunitinib)
  • glukagon
  • goserelin
  • penghambat protease HIV (misalnya, atazanavir, indinavir, ritonavir, saquinavir)
  • hidroksiklorokuin
  • lanreotide
  • leuprolida
  • mifepristone
  • inhibitor oksidase monoamine (MAOIs; misalnya, moclobemide, phenelzine, rasagiline, selegiline, tranylcypromine)
  • niasin
  • oktreotida
  • pasireotide
  • pegvisomant
  • progestin (misalnya, dienogest, levonorgestrel, medroxyprogesterone, norethindrone)
  • kina
  • antibiotik kuinolon (mis., ciprofloxacin, norfloxacin, ofloxacin)
  • inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI; misalnya, citalopram, fluoxetine, paroxetine, sertraline)
  • salisilat (misalnya, ASA)
  • antibiotik sulfa (misalnya sulfamethoxazole, sulfadiazin)
  • tacrolimus
  • temsirolimus
  • vorinostat

Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter agar penggunaan obat ini tepat.

Baca Juga : Ketahui Berbagai Jenis Obat Sakit Jantung Berikut Ini

Sumber

European Medicines Agency. NovoRapid. ema.europa.eu

MedBroadcast. NovoRapid. medbroadcast.com

Practo. Novorapid Flexpen. practo.com