Waspadai Splenomegali pada Ginjal!

Waspadai Splenomegali pada Ginjal!

Penulis: Anita | Editor: Ratna

Batu ginjal bukanlah satu-satunya gangguan pada organ ginjal karena masih ada banyak masalah medis yang melibatkan organ tubuh yang berlokasi di bagian kiri atas perut ini, salah satunya adalah splenomegali.

Splenomegali bukanlah penyakit yang menyerang ginjal, tapi lebih ke suatu sinyal atau tanda bahwa ada masalah pada organ ginjal yang merupakan penyaring sel darah dalam tubuh manusia. Lantas, apa itu splenomegali dan bagaimana cara mendeteksinya?

Baca Juga: Berbagai Jenis Penyakit pada Ginjal yang Perlu Diwaspadai

Apa Itu Splenomegali?

Splenomegali merupakan suatu kondisi saat organ ginjal membesar dari ukuran normalnya. Seringkali splenomegali bukanlah sesuatu yang berbahaya dan hanya merupakan tanda kalau organ ginjal bekerja secara berlebih.

Namun, kadang kala splenomegali dapat mensinyalir adanya masalah tertentu pada ginjal yang membuat ukurannya membesar dari yang seharusnya. Normalnya, organ ginjal memiliki ukuran yang kurang lebih sama dengan satu kepalan tangan.

Sayangnya, kebanyakan orang tidak menyadari kalau mereka mempunyai kondisi ini sampai mereka menjalani pemeriksaan fisik. Namun, ada beberapa gejala dari splenomegali yang bisa dirasakan oleh penderitanya, seperti:

  • Mudah kenyang dan kesulitan dalam mengonsumsi makanan yang porsinya besar.
  • Adanya rasa nyeri atau tidak nyaman di perut atas bagian kiri atau punggung yang dapat menyebar ke bahu kiri.
  • Mengalami rasa kembung atau penuh di daerah perut kiri atas.

Jika splenomegali disebabkan oleh penyakit atau masalah kesehatan tertentu, maka Anda juga dapat mengalami gejala lainnya, seperti:

  • Mudah berdarah
  • Penurunan berat badan
  • Merasa lelah
  • Anemia
  • Kulit atau mata menguning
  • Sering mengalami infeksi

Selain dari pemeriksaan fisik, dokter akan meminta Anda untuk menjalani serangkaian tes lainnya untuk memastikan apakah Anda mengalami splenomegali atau tidak, seperti pemeriksaan CT scan, MRI, atau ultrasound, biopsi sumsum tulang belakang, tes darah, dan sebagainya.

Penyebab

Ada banyak hal yang bisa memicu pembesaran ginjal atau splenomegali. Umumnya, kondisi ini terjadi akibat adanya masalah medis tertentu, seperti peradangan atau infeksi pada organ ginjal, hati, atau darah.

Berikut adalah beberapa pemicu lain dari splenomegali:

  • Kanker darah atau kelenjar limpa
  • Cedera fisik di daerah perut
  • Gangguan metabolik, seperti penyakit Gaucher
  • Gagal jantung
  • Masalah di sistem imun tubuh
  • Infeksi bakteri, virus, atau parasit
  • Adanya tekanan atau gumpalan darah pada pembuluh darah di sekitar organ ginjal atau hati.
  • Adanya kista atau tumor di ginjal atau organ lainnya
  • Peradangan pada organ tertentu selain ginjal

Bagaimana Penanganan Splenomegali?

Penanganan untuk splenomegali tergantung dari penyebabnya. Namun, jika tidak segera diatasi, kondisi ini dapat menimbulkan komplikasi yang berbahaya, seperti robeknya ginjal dan peningkatan serangan infeksi.

Sobeknya organ ginjal bukanlah hal yang sepele karena berpotensi mengancam nyawa dengan menimbulkan pendarahan yang hebat.

Apabila pembesaran ginjal tidak menimbulkan gejala apapun dan tidak mempunyai penyebab yang jelas, dokter akan memantau kondisi Anda terlebih dahulu dan meminta Anda untuk menjalani pemeriksaan tiap 6 atau 12 bulan.

Selama proses pemantauan, dokter akan menghimbau Anda untuk mengurangi aktivitas fisik yang dapat membuat organ ginjal robek, seperti olahraga yang melibatkan banyak kontak fisik.

Akan tetapi, dokter dapat meminta Anda untuk mengikuti pemeriksaan rutin lebih awal apabila Anda mengalami gejala-gejala lainnya.

Jika splegomegali diakibatkan oleh infeksi mikroorganisme tertentu, dokter akan memberikan obat-obatan yang sesuai untuk mengatasi virus, bakteri, atau parasit pemicu infeksi.

Pada kasus yang parah, dokter bisa menganjurkan pembedahan untuk mengeluarkan organ ginjal apabila Anda mengalami komplikasi yang serius dan penyebab dari splenomegali masih belum diketahui secara pasti.

Pengeluaran organ ginjal akan dilakukan melalui sayatan kecil. Namun, jika organ ginjal diangkat, Anda akan lebih rentan untuk mengalami infeksi.

Oleh karena itu, Anda akan diwajibkan untuk menjalani vaksinasi sebelum dan sesudah operasi. Dokter akan memberikan Anda penisilin atau antibiotik lainnya pasca operasi untuk mengurangi risiko infeksi setelah pembedahan.

Selain itu, Anda juga akan diminta untuk tidak berpergian ke daerah yang memiliki banyak kasus penyakit tertentu.

Splenomegali kadang kala tidak berbahaya, tetapi jika Anda mengalami gejala dari splenomegali, khususnya nyeri pada perut atas bagian kiri yang makin terasa saat menarik napas, segera kunjungii dokter untuk menjalani pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Ginjal Bengkak? Ketahui Penyebabnya

Sumber

Cleveland Clinic. (2018). Enlarged Spleen. www.my.clevelandclinic.org

Healthline. (2019). What You Should Know About an Enlarged Spleen. www.healthline.com

Mayo Clinic. (2021). Enlarged Spleen (Splenomegaly). www.mayoclinic.org

WebMD. (2020). Enlarged Spleen: Causes, Symptoms, and Treatments. www.webmd.com