Waspadai Perilaku Self Harm dan Cara Mengatasinya!

Waspadai Perilaku Self Harm dan Cara Mengatasinya!

Penulis: Nunik | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Bianda Dwida

Terakhir ditinjau: 14 Agustus 2023

 

Selain fisik, kesehatan mental juga penting dijaga, karena keduanya saling berkaitan. Ketika bicara terkait kesehatan mental, para penderitanya bukan lagi para orang lanjut usia. Kesehatan mental ini dapat menyerang generasi muda dan mereka sering melakukan self harm.

Mengenal Self Harm

Dr. Gabriella Tantular Sp. KJ dari RS EMC mengatakan, self harm merupakan perilaku seseorang melakukan perbuatan yang menyakiti diri sendiri. Biasanya cara ini digunakan untuk mengatasi pikiran yang berat atau perasaan sedih. Bahkan, sebagian dari mereka berperilaku cutting, burning, atau minum obat-obatan. Selain itu, perilaku ini bisa menyebabkan cedera dan berisiko tinggi lainnya.

Biasanya, self harm dimulai sebagai cara untuk melepaskan tekanan dari pikiran yang berat. Perilaku ini bisa langsung memberikan rasa yang nyaman, tetapi hanya sementara. Hal ini karena masalah utama yang menyebabkan perilaku masih belum bisa terselesaikan.

Faktor Risiko yang Menyebabkan Self Harm

Self harm bisa langsung dilakukan oleh siapa saja. Sekitar 10% anak muda pernah melakukan self harm. Bahkan ada juga anak usia 12 tahun yang melakukannya.

Ada faktor yang meningkatkan risiko melakukan self harm. Di antaranya adalah memiliki riwayat pernah mengalami gangguan mental, anak muda yang tidak dalam pengawasan orang tua, adanya kerabat yang melakukan bunuh diri.

Meskipun begitu, perilaku ini bisa ditemukan juga pada orang yang tidak mempunyai risiko seperti di atas. Sebaliknya, orang yang mempunyai faktor risiko tersebut juga belum tentu melakukan self harm.

Menurut Dr. Gabriella Tantular Sp. KJ, semua orang bisa mengalami stres dan kecemasan. Sebagian bisa langsung mengatasinya dengan membicarakan hal-hal yang memberatkan tersebut dengan keluarga. Namun, sebagian lainnya mengalami kesulitan mengungkapkan hal ini, terutama tidak bisa mengungkapkan hal yang menyebabkan emosi seperti marah, stres, atau cemas.

Tekanan-tekanan seperti ini dapat bertumpuk dan orang yang mengalaminya semakin sulit menghadapi. Dari sinilah sebagian orang bisa berperilaku menyakiti diri sendiri sebagai salah satu cara untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan yang sulit diungkapkan.

Alasan untuk melakukan self harm ini dapat berbeda-beda, tetapi yang sering ditemukan adalah karena mengalami bullying, depresi, cemas, rasa rendah diri, perubahan lingkungan, masalah keluarga, dan masalah dengan teman. Contohnya, pindah sekolah, penggunaan narkoba, atau alkohol.

Self harm bukan termasuk perilaku untuk mencari perhatian. Seringkali orang melakukan self harm tidak pernah menceritakan perilaku ini kepada orang lain. Bahkan, menceritakan ke orang lain dengan tujuan mencari pertolongan pun sangat sulit.

Tips Mencegah dan Mengatasi Self Harm

Jika Anda sedang mengalami kecenderungan untuk melakukan self harm, ada beberapa cara untuk mencegahnya. Langkah pertama adalah berani membicarakan hal ini pada orang lain agar orang lain tersebut bisa membantu memberikan kekuatan mental.

Membicarakan perasaan pada orang lain bukan pertanda kelemahan. Justru hal itu bisa membantu meringankan beban.

Memang tidak mudah menceritakan semuanya. Jadi, berikanlah waktu untuk dapat menumpahkan semuanya secara perlahan-lahan. Jangan lupa, konsultasi kepada psikolog. Psikolog bisa memberikan solusi yang lebih konkret untuk membantu keluar dari masalah, sehingga Anda tidak terpikir untuk melakukan self harm.

Baca Juga: Ketahui Lebih Dalam Tentang Self-injury, Perilaku Melukai Diri Sendiri

Sumber

Healthline. (2021). Seeking an Alternative to Self-Harm? These 7 Strategies Can Help. www.healthline.com

Mayo Clinic. (2018). Self-injury/cutting. www.mayoclinic.org

Mental Heatlh Foundation. The truth about self-harm. www.mentalhealth.org.uk

Mind. Self-harm. www.mind.org.uk