Waspadai Penyakit yang Menyebar dari Tikus

Waspadai Penyakit yang Menyebar dari Tikus

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari

Terakhir ditinjau: 8 Mei 2023

 

Tikus adalah hewan pengerat yang diketahui sebagai pembawa beberapa jenis penyakit yang dapat menyebabkan masalah kesehatan serius dalam beberapa kasus, bahkan kematian.

Cara Menginfeksi

Ada banyak cara tikus dapat menginfeksi Anda seperti:

1. Gigitan

Jika Anda digigit tikus yang membawa satu atau beberapa penyakit akan menyebabkan transfer langsung mikroorganisme dalam air liurnya ke aliran darah Anda.

2. Cakaran

Hal yang sama juga dapat terjadi akibat cakaran kuku tikus. Patogen apa pun yang mereka bawa akan dapat langsung masuk ke aliran darah Anda melalui luka.

3. Kotoran

Kontak langsung dengan urin, feses, atau air liur tikus merupakan cara dimana Anda dapat tertular penyakit yang mereka bawa.

4. Inhalasi

Menghirup partikel yang terkontaminasi oleh hewan pengerat yang terinfeksi. Hal ini termasuk menghirup debu yang terkena urin tikus yang dihasilkan saat Anda menyapu ruang yang menjadi rumah bagi tikus.

5. Air dan makanan

Minum air yang terkontaminasi oleh urin tikus, atau makan makanan yang mungkin sudah tersentuh olehnya.

6. Kontak tidak langsung

Hewan peliharaan seringkali tertular penyakit dari tikus saat mereka mencoba menangkap atau memakannya, sehingga secara tidak sengaja akan menularkan parasit apapun yang mereka dapatkan kepada Anda.

Selain berbagai penularan tersebut, tikus umumnya bertindak sebagai tubuh inang ektoparasit dan serangga seperti kutu, tungau, caplak, dan lain-lain. Organisme ini akan membawa mikroorganisme parasitnya sendiri yang dapat ditularkan langsung ke Anda melalui salah satu cara di atas.

Penyakit yang Disebarkan oleh Tikus

Berikut ini adalah daftar penyakit tertentu yang dapat menyebar dari tikus ke manusia melalui kontak langsung dengan tikus yang terinfeksi.

1. Leptospirosis

Leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira yang menyerang manusia dan hewan. Pada manusia, kondisi ini dapat menyebabkan berbagai tanda dan gejala, dengan beberapa diantaranya mungkin disalah artikan seperti gejala pada penyakit lain. Jika dibiarkan tanpa pengobatan, leptospirosis dapat menyebabkan meningitis, gangguan organ ginjal, gagal hati, gangguan pernapasan, dan bahkan kematian.

Leptospirosis dapat menimbulkan berbagai macam gejala, seperti:

  • Demam tinggi.
  • Sakit kepala.
  • Panas dingin.
  • Nyeri otot.
  • Muntah.
  • Penyakit kuning (kulit dan mata kuning).
  • mata merah.
  • Sakit perut.
  • Diare.
  • Ruam.

Waktu antara seseorang yang terinfeksi oleh sumber yang terkontaminasi dan kemudian sakit adalah 2 hari hingga 4 minggu. Penyakit ini umumnya muncul secara tiba-tiba yang ditandai dengan demam dan gejala lainnya. Leptospirosis dapat berlangsung mulai dari beberapa hari hingga 3 minggu atau lebih. Tanpa perawatan, proses penyembuhan mungkin akan memakan waktu beberapa bulan.

2. Salmonellosis

Penyakit salmonellosis disebabkan oleh bakteri salmonella yang paling sering ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi. Bakteri tersebut bisa didapatkan dari menyentuh hewan yang terinfeksi salmonella atau orang yang terkena penyakit tersebut.

Gejala yang dapat ditimbulkan dari salmonella akan muncul mulai dari beberapa jam hingga beberapa hari setelah terkena paparan bakteri salmonella. Gejala dari penyakit ini mempengaruhi perut dan usus, yang meliputi:

  • Diare, terkadang berdarah.
  • Demam.
  • Sakit perut atau kram.
  • Mual dan muntah.
  • Sakit kepala.

Penyakit salmonella sangat mudah ditularkan dari orang lain atau hewan peliharaan Anda. Jika Anda tidak mencuci tangan setelah dari kamar mandi atau saat sakit, Anda dapat mengkontaminasi permukaan dan makanan yang Anda sentuh, sehingga dapat menyebar ke orang lain.

3. Hantavirus & HPS

Hantavirus yang disebabkan oleh tikus dapat berkembang menjadi penyakit pernapasan yang parah dan terkadang fatal, yang dikenal sebagai Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS).

Sindrom paru hantavirus ini merupakan penyakit menular langka yang dimulai dengan gejala mirip flu, dan dapat berkembang pesat menjadi penyakit yang lebih parah. Penyakit ini dapat menyebabkan masalah paru-paru dan jantung yang mengancam jiwa.

Gejala awal sindrom paru hantavirus meliputi:

  • Sakit kepala.
  • Batuk.
  • Demam.
  • Nyeri otot.
  • Panas dingin.
  • Sakit perut.
  • Diare.
  • Pusing.

Gejalanya kemudian dapat berkembang menjadi gejala yang lebih parah, termasuk:

  • Sesak napas.
  • Nyeri dada.
  • Detak jantung cepat.
  • Pernapasan cepat.

Jika tidak segera diobati, gejala tersebut akan terus memburuk, seperti gejala pada penyakit pneumonia berkembang. Selain itu, cairan dapat menumpuk di paru-paru, sehingga akan semakin meningkatkan kesulitan bernapas.

Baca Juga

Sumber

CDC. (2019). Leptospirosis. www.cdc.gov

Mayo Clinic. (2022). Hantavirus pulmonary syndrome. www.mayoclinic.org

Cleveland Clinic. (2022). Salmonella. my.clevelandclinic.org

Integrum Services. Diseases from Rats. integrumservices.co.uk