Waspadai Infeksi Luka Operasi

Waspadai Infeksi Luka Operasi

Penulis: Anita | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 29 Mei 2023

 

Saat sedang menderita gangguan kesehatan tertentu, pembedahan dapat menjadi jalan terakhir untuk mengatasinya. Meskipun sudah dipersiapkan dengan matang dan dilakukan oleh dokter bedah yang ahli, tetapi terkadang timbulnya infeksi di luka operasi tidak terelakkan.

Infeksi pada luka operasi yang ringan masih dapat diatasi di rumah, tapi untuk yang sudah parah, infeksi dapat membahayakan penderitanya dan berpeluang untuk memicu komplikasi yang serius, bahkan kematian.

Penyebab Infeksi pada Luka Operasi

Infeksi pada luka operasi dapat terjadi dalam kurun waktu 30 hari setelah pembedahan. Penyebabnya bisa berbeda-beda, tetapi pada dasarnya infeksi dapat timbul ketika bakteri masuk ke dalam luka saat atau pasca pembedahan.

Bakteri dapat berasal dari dalam tubuh ataupun daerah kulit di sekitar sayatan. Tak hanya itu, bakteri yang menempel dari benda-benda luar, seperti alat yang digunakan selama operasi atau tangan perawat dan dokter, juga bisa menyebabkan infeksi pada luka operasi.

Ada banyak gejala yang dapat muncul saat terjadi infeksi pada luka operasi. Namun, biasanya jika terjadi infeksi pada luka operasi, luka akan memerah, terasa sangat sakit dan panas, serta bernanah. Selain itu, Anda juga bisa merasa tidak enak badan dan demam.

Meskipun jarang terjadi, tetapi Anda akan lebih rentan mengalami infeksi pada luka operasi apabila Anda:

  • Merokok
  • Berusia lanjut
  • Pernah menderita infeksi kulit tertentu
  • Mengonsumsi kortikosteroid
  • Mengalami kondisi medis tertentu
  • Memiliki berat badan berlebih atau obesitas
  • Tidak memantau penyakit diabetes yang diderita
  • Memiliki masalah pada daya tahan tubuh
  • Menjalani pembedahan yang durasinya lebih dari dua jam atau berada di daerah sekitar perut.

Penanganan Infeksi Luka Operasi

Cara menangani infeksi pada luka operasi tentunya berbeda-beda tergantung dari tingkat keparahannya. Secara garis besar terdapat tiga tingkat keparahan infeksi pada luka operasi, yaitu:

  • Superficial, infeksi baru menyebar di sekitar kulit pada luka operasi.
  • Deep, infeksi sudah menembus kulit dan menggerogoti bagian otot dan jaringan di sekitarnya.
  • Organ and space, infeksi sudah sampai masuk ke daerah organ dalam tubuh ataupun di daerah sekitarnya.

Berdasarkan tingkat keparahannya, dokter akan menentukan mana penanganan yang paling efektif dan sesuai untuk pasien. Biasanya apabila infeksi pada luka operasi belum parah dan masih di permukaan kulit, Anda tidak perlu menjalani pembedahan ataupun rawat inap.

Berikut adalah beberapa penanganan yang bisa dilakukan oleh dokter dalam mengatasi infeksi pada luka operasi:

1. Perawatan Dasar Luka Operasi

Jika belum parah, dokter dapat menanggulangi infeksi pada luka operasi dengan meminta Anda untuk menerapkan perawatan dasar untuk luka operasi, seperti mengganti perban secara berkala dengan perban yang bersih dan baru, membilas luka dengan larutan air garam, serta membersihkan luka dengan air bersih dan sabun.

2. Pemberian Antibiotik

Dokter akan meminta Anda untuk mengonsumsi antibiotik selama kurang lebih seminggu. Namun, dosis dan lama waktu konsumsi antibiotik bergantung pada kondisi luka operasi.

Selain itu, Anda bisa saja awalnya diberikan antibiotik melalui infus dan nantinya diinstruksikan untuk mengonsumsi antibiotik langsung secara oral.

3. Pembedahan

Kadang kala, penanganan infeksi pada luka operasi membutuhkan operasi pembersihan. Saat proses pembedahan, dokter akan membuka kembali luka operasi dan mengeluarkan jahitan atau staples yang menutup luka.

Setelahnya, dokter akan membersihkan luka dengan mengangkat jaringan pada luka yang sudah mati atau terinfeksi. Dokter kemudian akan membasuh luka dengan larutan air garam serta menguras nanah.

Sebelum menutup kembali luka, dokter dapat mengambil sampel nanah atau jaringan pada luka yang terinfeksi untuk dianalisis lebih lanjut. Melalui pemeriksaan tersebut, dokter dapat menentukan jenis antibiotik yang sesuai.

Penutupan kembali luka akan dilakukan dengan penempelan dan pengikatan kain kasa yang sudah direndam dengan larutan air garam dan perban.

Biasanya dibutuhkan waktu kurang lebih beberapa hari, minggu, sampai bulan untuk pemulihan infeksi pada luka operasi.

Cara Mencegah Infeksi pada Luka Operasi

Untungnya, infeksi pada luka operasi dapat dicegah dengan beberapa cara, seperti:

  • Tidak merokok dan membersihkan daerah yang akan dibedah dengan antiseptik sebelum pembedahan.
  • Menangani kondisi medis yang diderita.
  • Hindari menyukur kulit tempat di mana luka sayatan akan dilakukan.
  • Tidak menyentuh luka operasi setelah pembedahan.
  • Membiarkan perban yang sudah ditempelkan oleh dokter seusai pembedahan selama kurang lebih 48 jam.
  • Selalu mengikuti petunjuk yang diberikan dokter untuk merawat luka operasi.
  • Memakai sarung tangan serta mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum membersihkan luka.

Kapan Harus ke Dokter?

Pada kasus tertentu, infeksi pada luka operasi bisa diatasi dengan mudah di rumah, tapi Anda perlu perhatian medis jika Anda mengalami gejala, seperti:

  • Kemerahan dan sensasi panas pada luka
  • Adanya bau tidak sedap menguar dari luka
  • Demam dan menggigil
  • Luka operasi yang tidak kunjung mengering atau sembuh
  • Muncul nanah pada luka
  • Luka terasa nyeri saat disentuh

Apabila Anda mengalami gejala di atas, segera konsultasikan ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Peran Dokter Anestesi dalam Prosedur Operasi yang Perlu Anda Ketahui

Sumber

Healthline. (2018). How to Tell If You Have an Infection Following Surgery. www.healthline.com

Healthline. (2017). Surgical Wound. www.heathline.com

John Hopkins Medicine. Surgical Site Infections. www.hopkinsmedicine.org

MedlinePlus. (2020). Surgical Wound Infection – Treatment. www.medlineplus.gov