Vometa: Kegunaan, Dosis, dan Efek Sampingnya

Vometa: Kegunaan, Dosis, dan Efek Sampingnya

Penulis: Devita | Editor: Handa

Vometa Domperidone adalah obat turunan benzimidazole yang memiliki efek prokinetik dan antiemetik. Obat ini tergolong dalam antidopaminergik yang mirip seperti metoclopramide. Minum vometa secara oral atau melalui injeksi berperan dalam  memperpanjang kontraksi usus besar, meningkatkan pengosongan lambung dan tekanan sfingter esofagus bagian bawah.

Tidak ada efek samping sekresi lambung. Vometa adalah obat yang berperan dalam menangani pengosongan lambung, mual, begah, dan berbagai masalah pencernaan lainnya. Cara kerja vometa dengan menghambat reaksi dopamin yang yang berada di luar sawar darah otak sehingga dapat mengontrol rasa mual dan begah.

Vometa bisa dikonsumsi oleh orang dewasa dan anak-anak. Biasanya obat ini dikonsumsi saat perut dalam keadaan kosong. Berikut manfaat, dosis, efek samping, dan peringatan saat mengonsumsi vometa yang perlu Anda ketahui.

Manfaat Vometa

Vometa diindikasikan untuk menangani permasalahan, seperti:

  • Keracunan
  • Gangguan organik
  • Menangani pengosongan lambung
  • Refluks gastro esofagus & esofagitis
  • Epigastrium
  • Perut panas dan retrosternal.
  • Mual dan muntah akut karena paparan terapi levodopa dan bromokriptin selama 12 minggu lebih, kemoterapi atau terapi radiasi kanker.
  • Dispepsia fungsional.
  • Mulas
  • Penyakit pada anak akibat gangguan fungsional (pylorospasm, muntah siklik) atau gangguan organik, intoksikasi akibat infeksi, diet atau asetonemia.

Dosis Mengonsumsi Vometa

Berikut dosis mengonsumsi vometa berdasarkan gejala yang dialami pasien, yaitu:

Penanganan mual dan muntah

  • Untuk orang dewasa, minum 3 kali sehari sebanyak 10 mg sekali minum, maksimal penggunaan 12 minggu.
  • Anak usia lebih dari 12 tahun yang memiliki berat badan sekitar 35 kg, dosisnya sama seperti orang dewasa.

Penanganan gangguan motilitas gastrointestinal

  • Untuk orang dewasa, minum 3 kali sehari sebanyak 10 mg. Maksimal: 30 mg setiap hari. Obat ini harus diminum dengan perut kosong. atau dikonsumsi 15-30 menit sebelum makan.

Dispepsia kronis

  • Untuk orang dewasa: 10 mg (1 tablet) 3 kali sehari, 15-30 menit sebelum makan
  • Anak-anak: 2,5 mg per 10 kg berat badan, 3 kali sehari.

Efek Samping Vometa

Mengonsumsi vometa jarang menimbulkan efek samping, namun kondisi berikut mungkin akan muncul setelah Anda mengonsumsi obat ini, antara lain:

  • Kram usus sementara
  • Fenomena ekstrapiramidal, dimana penderita melakukan gerakan yang tidak disadari dan sulit dikendalikan
  • Peningkatan kadar prolaktin plasma
  • Hiperprolaktinemia yaitu peningkatan hormone prolaktin dalam darah yang membuat produksi ASI berlangsung secara terus menerus.
  • Reaksi alergi misalnya ruam dan urtikaria.

Baca Juga : Rekomendasi Obat Sakit Perut Berdasarkan Penyebabnya

Overdosis Vometa

Kelebihan dosis vometa dapat menyebabkan mengantuk, gerakan spontan yang tidak bisa dikendalikan, dan disorientasi. Jika mengonsumsi obat antikolinergik, Anda bisa mengontrol gerakan spontan karena reaksi ekstrapiramidal. Tidak ada obat penawar khusus untuk mengatasi overdosis. Oleh sebab itu, pastikan Anda mengonsumsi obat ini sesuai aturan pakai atau anjuran dari dokter.

Peringatan Saat Mengonsumsi Vometa

Sebelum mengonsumsi vometa, sebaiknya Anda membaca peringatan berikut supaya tidak terjadi efek samping yang membahayakan tubuh, seperti:

  • Jika Anda  sedang mengonsumsi antasida dan obat anti sekresi secara bersamaan, sebaiknya diberikan setelah makan dan jangan bersamaan dengan vometa.
  • Vometa tidak dianjurkan untuk dikonsumsi dalam jangka panjang.
  • Jika Anda penderita gangguan hati, berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter jika ingin mengonsumsi vometa.
  • Vometa tidak dianjurkan diminum oleh wanita hamil atau ibu menyusui.
  • Karena fungsi sawar darah dan metabolik otak belum sepenuhnya berkembang, kemungkinan terjadinya efek samping neurologis tidak dapat disingkirkan secara total pada bayi usia <1 tahun.
  • Pada pasien dengan penyakit ginjal, dosis mengonsumsi vometanya harus dikurangi.

Interaksi Vometa

Jangan mengonsumsi vometa bersamaan dengan obat antikolinergik karena bisa menghambat efek anti dispesianya. Vometa juga tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan Antasida dan obat antisecretory karena dapat menurunkan kemampuan penyembuhan vometa.

Efek gastrokinetik dari Vometa dapat memengaruhi penyerapan obat yang diberikan secara oral dan bersamaan. Namun, pada pasien yang sudah mengonsumsi digoksin bersamaan dengan vometa, tidak mempengaruhi penyerapan obat tersebut dalam darah. Vometa dapat diberikan bersamaan dengan:

  • Obat neurologis, tanpa efek potensiasi.
  • Agonis dopaminergik (bromocriptine, L-dopa), yang efek perifernya yaitu gangguan pencernaan, mual dan muntah.

Baca Juga : Myasthenia Gravis: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Sumber

MIMS. Vometa/Vometa FT. www.mims.com
Pill in Trip. Vometa. www.pillintrip.com
Dexa Medica. Vometa Tablet. www.dexa-medica.com
Dexa Medica. Vometa Drops. www.dexa-medica.com