Myasthenia Gravis: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Myasthenia Gravis: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Penulis: Silvia | Editor: Umi

Pernahkah Anda merasakan lelah secara terus-menerus hingga otot-otot terasa semakin melemah? Jika ya, Anda patut waspada. Sebab, bisa jadi itu merupakan tanda-tanda Myasthenia Gravis. Apa itu Myasthenia Gravis?

Myasthenia Gravis atau yang sering disingkat MG adalah salah satu jenis penyakit autoimun dengan gangguan kelemahan otot yang parah. Gangguan ini termasuk dalam gangguan neuromuskular yang menyebabkan kelemahan pada otot rangka, otot yang memungkinkan tubuh untuk bergerak.

Lebih jelasnya, Myasthenia Gravis terjadi ketika komunikasi antara sel saraf dan otot menjadi terganggu sehingga mencegah adanya kontraksi otot dan berujung pada kelemahan otot.

Hasil studi menunjukkan bahwa kondisi seperti ini dapat menyerang siapa saja. Namun, MG lebih sering dialami oleh wanita berusia di bawah 40 tahun dan pria berusia di atas 60 tahun. Lantas, apa saja penyebab dan gejala Myasthenia Gravis? Bagaimana pengobatannya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Baca Juga: Multiple Sclerosis: Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatannya

Penyebab Myasthenia Gravis

Layaknya jenis autoimun lainnya, penyebab Myasthenia Gravis masih tidak bisa dipastikan, tetapi faktor utamanya adalah antibodi.

Antibodi sebagai sistem kekebalan yang seharusnya melindungi tubuh dari penyakit malah menyerang tubuhnya sendiri dengan memblokir atau menghancurkan situs reseptor otot untuk neurotransmitter (asetilkolin). Akibatnya, dengan sedikitnya situs reseptor yang tersedia, maka sinyal saraf yang diterima otot pun menjadi lebih sedikit sehingga menyebabkan kelemahan.

Tak hanya itu, antibodi juga dapat menghalangi fungsi protein yang disebut reseptor tirosin kinase, di mana protein ini terlibat dalam pembentukan sambungan saraf dan otot. Antibodi yang menghalangi protein ini bisa menyebabkan Myasthenia Gravis.

Di samping itu, menurut para peneliti, kelenjar timus yang terletak di bagian dada dapat memicu atau mempertahankan produksi asetilkolin yang menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya Myasthenia Gravis.

Pada orang dewasa yang sehat, kelenjar timus umumnya berukuran kecil. Namun, pada beberapa orang dewasa dengan Myasthenia Gravis, kelenjar timus berukuran sangat besar. Bahkan, ada beberapa penderita yang juga memiliki tumor di kelenjar timusnya.

Baca Juga: Sindrom Guillain-Barré: Penyebab, Gejala, & Pengobatan

Gejala Myasthenia Gravis

Beberapa gejala Myasthenia Gravis yang patut diwaspadai antara lain:

1. Melemahnya Otot

Gejala utama Myasthenia Gravis adalah melemahnya otot rangka, otot yang berperan dalam terjadinya semua gerakan tubuh. Gejala ini akan timbul setelah beraktivitas dan menghilang setelah istirahat.

Namun, seiring dengan berjalannya waktu, apabila tidak dilakukan tindakan, otot yang sering digunakan akan semakin melemah meskipun penderitanya telah beristirahat.

2. Masalah pada Otot Mata

Menurut penelitian, lebih dari 50% penderita MG akan mengalami masalah pada otot mata. Gejala ini timbul karena otot-otot yang mengontrol mata terkena efek dari MG itu sendiri.

Adapun gejala yang timbul, di antaranya penurunan satu atau kedua kelopak mata (ptosis), penglihatan kabur atau penglihatan ganda yang membaik atau hilang saat satu mata tertutup.

3. Masalah pada Wajah dan Tenggorokan

Wajah dan tenggorokan juga menjadi bagian tubuh yang terkena dampak Myasthenia Gravis. Penderita akan mengalami gangguan bicara, kesulitan menelan, mudah tersedak, sulit mengunyah, dan ekspresi wajah yang berubah-ubah.

4. Otot Leher dan Tungkai

Myasthenia Gravis juga dapat mengakibatkan kelemahan pada leher, lengan, dan kaki Anda. Kelemahan pada otot kaki dapat memengaruhi cara Anda dalam berjalan. Sementara, otot leher yang lemah membuat Anda sulit mengangkat kepala.

Pengobatan Myasthenia Gravis

Myasthenia Gravis sendiri tidak bisa disembuhkan dengan obat. Namun, tetap ada pengobatan yang diberikan oleh dokter untuk meredakan gejala. Jenis obat tersebut, di antaranya:

  • Penghambat kolinesterase, untuk meningkatkan komunikasi antara saraf dan otot. Jenis obat ini efektif pada pasien dengan gejala MG ringan.
  • Steroid, seperti prednisolone untuk menghambat produksi antibodi.
  • Imunosupresan seperti azathioprine, juga berfungsi untuk menekan produksi antibodi menjadi lebih sedikit. Umumnya dibutuhkan waktu 4 minggu untuk merasakan efek dari steroid, sementara efek azathioprine bisa terasa 3-6 bulan.

Selain itu, pengangkatan kelenjar timus juga dapat dilakukan untuk menurunkan risiko MG. Setelah timus diangkat, penderita biasanya menunjukkan kelemahan otot yang lebih sedikit dibandingkan sebelumnya.

Untuk meringankan gejala MG, Anda dapat menerapkan gaya hidup sehat. Misalnya, banyak istirahat, hindari stres serta paparan panas matahari. Gaya hidup seperti itu memang tidak dapat menyembuhkan MG. Namun, umumnya, gejala yang dirasakan akan semakin membaik.

Baca Juga: Gejala Autoimun dan Cara Mendeteksinya

Sumber

Healthline. (2018). Myasthenia Gravis: Causes, Symptoms, and Diagnosis. www.healthline.com

Mayo Clinic. (2019). Myasthenia gravis – Symptoms and causes. www.mayoclinic.org

Medical News Today. (2018). What’s to know about myasthenia gravis? www.medicalnewstoday.com

Verywell Health. (2021). Symptoms of Myasthenia Gravis. www.verywellhealth.com