Voltaren: Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya

Voltaren: Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya

Penulis: Devita | Editor: Handa

Voltaren adalah obat antiinflamasi non steroid (NSAID) yang bekerja dengan cara menghambat zat penyebab nyeri dan peradangan. Obat ini memiliki 3 jenis, yaitu voltaren tablet, obat tetes mata, dan berbentuk gel. Setiap jenis obat memiliki fungsi berdasarkan area yang mengalami peradangan. Gunakanlah resep dokter untuk menggunakan voltaren sebagai perawatan inflamasi yang Anda alami.

Untuk bentuk tablet voltaren bisa digunakan sebagai obat osteoarthritis dan rheumatoid arthritis dari tahap ringan hingga akut. Anda juga bisa mengonsumsi voltaren untuk pengobatan ankylosing spondylitis yaitu radang sendi langka yang menyebabkan kekakuan pada tulang belakang.

Obat tetes mata voltaren digunakan untuk mengobati nyeri, peradangan, dan sensitivitas terhadap cahaya pasca operasi mata. Sedangkan voltaren berbentuk gel digunakan untuk mengobati radang sendi pada tangan dan kaki. Berikut ini akan dibahas mengenai fungsi, dosis, dan efek samping voltaren yang wajib Anda ketahui.

Fungsi Voltaren

Voltaren berfungsi untuk mengatasi peradangan, terutama peradangan pada sendi seperti rematik. Obat ini mampu meredakan rasa sakit akibat peradangan, namun tidak bisa mengobati penyakit yang menyebabkan peradangan. Beberapa fungsi lainnya, meliputi:

  • Mengatasi berbagai jenis arthritis, termasuk rheumatoid arthritis dan osteoarthritis.
  • Mengatasi sakit punggung, ketegangan otot, dan tendonitis (mislanya tennis mellow).
  • Mengatasi kram menjelang menstruasi.
  • Meredakan nyeri setelah menjalani operasi.

Dosis Voltaren

Untuk mencapai hasil pengobatan yang maksimal, konsumsi voltaren sesuai dengan resep yang diberikan oleh dokter Anda. Berikut ini adalah dosis voltaren berdasarkan penyakit yang harus diobati:

  • Untuk meredakan osteoartritis, dianjurkan mengonsumsi 100-150 mg yang terbagi  menjadi 50 mg dua kali sehari atau tiga kali sehari, atau 75 mg dua kali sehari.
  • Untuk meredakan rheumatoid arthritis, dosis yang dianjurkan minum voltaren 50 mg tiap 3 kali sehari.
  • Untuk meredakan ankylosing spondylitis, dosis yang dianjurkan adalah 100-125 mg per hari, bisa diberikan 4 kali sehari dengan jumlah 25 mg setiap minum.

Baca Juga : Bahaya Obat Penggemuk Badan (Pil Kianpi)

Peringatan Penggunaan Voltaren

Berikut ini peringatan penggunaan voltaren yang perlu Anda pahami, agar tidak mengalami overdosis, yaitu:

  • Jangan gunakan voltaren jika Anda alergi terhadap aspirin atau obat antiinflamasi non steroid.
  • Jika Anda memiliki riwayat serangan jantung dan stroke atau berpotensi mengalaminya, sebaiknya tidak dianjurkan menggunakan obat ini untuk perawatan inflamasi.
  • Pada sistem pencernaan, obat ini bisa membuat perdarahan lambung dan usus yang berakibat fatal khususnya pada orang dewasa.
  • Jika Anda sedang hamil, Anda tidak boleh mengonsumsi Voltaren tanpa saran dokter. Apabila mengonsumsi obat jenis NSAID seperti voltaren selama 20 minggu terakhir menjelang persalinan berpotensi menyebabkan masalah jantung atau ginjal yang serius pada bayi yang belum lahir dan kemungkinan komplikasi kehamilan.
  • Obat ini juga sebaiknya jangan dikonsumsi oleh ibu menyusui.
  • Jangan berikan voltaren kepada anak di bawah usia 18 tahun.
  • Beritahu dokter Anda mengenai riwayat penyakit yang diderita untuk memastikan voltaren aman digunakan.

Efek Samping Voltaren

Sama halnya dengan obat pada umumnya, voltaren juga bisa menimbulkan efek samping. Beberapa efek samping voltaren, yaitu:

  • Sakit perut.
  • Mual.
  • Mulas.
  • Diare.
  • Sembelit
  • Penumpukan gas di perut
  • Sakit kepala.
  • Mengantuk.
  • Pusing.
  • Meningkatkan tekanan darah.
  • Perubahan pendengaran (seperti telinga berdenging).
  • Perubahan mental dan suasana hati
  • Nyeri saat menelan.
  • Gejala gagal jantung (seperti pergelangan kaki bengkak atau kenaikan berat badan secara tiba-tiba).
  • Permasalahan pada ginjal, seperti perubahan warna urine.

Interaksi Voltaren dengan Obat Lain

Beberapa risiko yang bisa terjadi jika menggunakan Voltaren dengan obat-obatan tertentu, antara lain:

  • Meningkatkan risiko sakit maag, jika Anda menggunakannya dengan obat kortikosteroid atau obat anti inflamasi lainnya, seperti ibuprofen atau meloxicam.
  • Meningkatkan risiko kejang, jika Anda menggunakannya dengan antibiotik quinolone.
  • Meningkatnya efek samping obat lithium, phenytoin, methotrexate, dan digoxin.
  • Menurunnya efektivitas obat hipertensi jenis penghambat beta.

Baca Juga : Obat Pengencer Darah: Pahami Kegunaan dan Efek Sampingnya

Sumber

Drugs (2020). What is Voltaren? www.drugs.com
Everyday Health. Diclofenac (Voltaren). www.everydayhealth.com
News Medical (2020). What Voltaren is Used For?. www.news-medical.net
Rxlist (2020) Voltaren. www.rxlist.com
WebMD. What Is Ankylosing Spondylitis?. www.webmd.com
WebMD. Voltaren Tablet, Delayed Release (Enteric Coated). www.webmd.com