Tips Agar Anak Tidak Malas Belajar

Tips Agar Anak Tidak Malas Belajar

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari

Terakhir ditinjau: 31 April 2023

 

Beberapa anak sangat menikmati proses belajar di sekolah maupun di rumah, dan secara konsisten menerima nilai yang tinggi bahkan memiliki motivasi diri dalam hal pekerjaan rumah, serta belajar di luar ajaran dari sekolah. Sedangkan yang lainnya tampak tidak tertarik dan kurang fokus.

Sebagian besar anak-anak Anda berada di antara keduanya, kecuali jika sang anak memiliki motivasi yang jelas untuk belajar. Anda sebagai orangtua mungkin bertanya-tanya apakah ada hal-hal lain yang dapat Anda lakukan untuk mendorong keinginan anak agar tidak malas belajar.

Jenis Motivasi yang Dimiliki Anak

Seiring dengan bertambahnya usia anak-anak Anda, lebih banyak tanggung jawab yang ditempatkan pada mereka untuk menyelesaikan segala jenis pekerjaan rumah atau tugas-tugasnya.

Sementara beberapa anak memiliki motivasi untuk dapat menyelesaikan pekerjaan rumah atau tugas mereka dengan tepat waktu, dan lainnya masih merasa sulit untuk memulai.

Motivasi merupakan hasrat atau dorongan seorang anak untuk melakukan tindakan dengan tujuan tertentu. Ada dua jenis utama motivasi yaitu intrinsik dan ekstrinsik.

  • Motivasi intrinsik: mengacu pada melakukan suatu kegiatan demi kesenangan diri sendiri tanpa dipengaruhi oleh sesuatu atau individu lainnya.
  • Motivasi ekstrinsik: mengacu pada dorongan untuk melakukan sesuatu dengan tujuan mendapatkan reward atau imbalan.

Penting bagi Anda sebagai orang tua untuk berperan aktif dalam memastikan agar anak Anda menyelesaikan PR atau tugas-tugas, dan penting juga untuk tidak memaksa anak Anda melakukannya. Karena ada perbedaan besar antara memaksa dan memotivasi.

Cara Agar Anak Selalu Termotivasi untuk Belajar

Mendorong anak Anda untuk menemukan motivasi dengan cara yang positif penting untuk membangun kebiasaan ini agar bertahan lama. Sedangkan memaksa anak Anda untuk melakukan pekerjaan dapat membuatnya membenci waktu belajar, membuat motivasi diri jauh lebih sulit untuk dicapai.

Jadi apa yang dapat Anda lakukan, ketika anak Anda tidak memiliki motivasi untuk belajar? Berikut adalah beberapa tips untuk membantu anak Anda untuk menemukan dorongan untuk belajar:

1. Mencari tahu apa yang menghambat anak untuk belajar

Anak-anak cenderung tidak termotivasi untuk belajar karena beberapa alasan. Dan menemukan akar permasalahannya akan membantu Anda dan anak untuk mengembangkan rencana untuk mengatasi hambatan yang menghalanginya untuk belajar atau menyelesaikan pekerjaan rumah.

Beberapa alasan kurangnya motivasi anak mungkin:

  • Kurang memahami materi yang diberikan.
  • Tugas atau PR yang kurang menantang.
  • Tugas atau PR yang tidak sesuai dengan gaya belajar anak.
  • Rasa cemas yang timbul tentang sekolah.
  • Rasa percaya diri rendah.

2. Mempermudah waktu belajar

Buat waktu belajar semudah mungkin untuk anak Anda dengan menyediakan segala yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dan PR seperti:

  • Menyediakan ruang yang tenang dan bebas gangguan bagi anak Anda untuk meningkatkan kenyamanan dan konsentrasinya dalam belajar dan menyelesaikan tugas.
  • Support dengan makanan dan minuman, karena jika anak merasa lapar maka akan merasa sulit untuk fokus dalam mengerjakan PR. Berikan anak Anda makanan ringan sebelum sesi belajar dimulai dan banyak air minum untuk memastikan agar anak tetap fokus.
  • Menyediakan alat yang tepat seperti pensil, pulpen, penghapus, kalkulator, dan alat penting lainnya. Sehingga waktu tidak terbuang sia-sia untuk menemukan apa yang dia butuhkan.
  • Memastikan anak Anda memiliki semua yang dia butuhkan, artinya akan lebih sedikit penolakan dan lebih sedikit alasan dari anak untuk memulai belajar.

3. Membuat rencana belajar bersama

Dengan membuat struktur rencana belajar yang solid akan membantu menjaga anak Anda tetap pada jalurnya. Luangkan waktu Anda untuk membuat rencana belajar dengan anak untuk menyelesaikan tugas dan PR setiap malam. Melibatkan anak Anda dalam proses akan membantunya tetap terlibat dan memungkinkannya untuk lebih bersedia mematuhi rencana tersebut.

4. Waktu untuk istirahat

Tak seorang pun termasuk Anda dapat duduk selama berjam-jam menatap buku dan belajar. Jadi, Anda dan anak harus belajar untuk mengatur waktu secara efisien dalam mengambil jam-jam istirahat di antara sesi belajar.

Misalnya, setelah 1 jam belajar anak dapat beristirahat setidaknya 15 menit untuk bersantai dan menyegarkan otak dan saraf. Apapun dapat dilakukan yang membantu mereka tetap rileks dan memberikan otak mereka istirahat, seperti mendengarkan musik, berjalan-jalan sebentar di luar, atau minum.

5. Tetapkan tujuan yang dapat anak capai

Salah satu masalah yang mungkin muncul saat belajar adalah menentukan dari mana harus memulai. Anak sering kewalahan jika dihadapkan dengan proyek yang lebih besar, bagaimana memulai, dan menyelesaikannya tepat waktu.

Menempatkan terlalu banyak tekanan pada anak sejak awal hanya akan membuat anak Anda menjadi lebih malas, sehingga membangkitkan rasa ingin berhenti bahkan ketika mereka belum mulai.

Maka mulai lah dengan tugas-tugas yang lebih mudah untuk diatasi, mempelajari topik pada mata pelajaran yang mudah. Kemudian Anda dapat mencoba untuk beralih ke topik yang lebih menantang setelah anak berhasil menyelesaikan topik sebelumnya.

Baca Juga: Tips Parenting untuk Mendidik Anak Berkarakter Positif

Sumber

Parenting For Brain. (2022). 7 Science-Proven Steps To Motivate Your Child. www.parentingforbrain.com

Oxford Learning. (2019). How To Keep Your Child Motivated When Studying: 11 Tips For Parents. www.oxfordlearning.com

Global Schools Foundation. (2022). 15 Effective Tips On How To Overcome Laziness While Studying. tokyo.globalindianschool.org

Being The Parent. 20 Tips To Help You Motivate Your Child To Study. www.beingtheparent.com