Tentang Ascardia: Beberapa Hal yang Perlu Anda Ketahui

Tentang Ascardia: Beberapa Hal yang Perlu Anda Ketahui

Penulis: Sylvia | Editor: Alhasbi

Bagi Anda yang memiliki darah kental sehingga lebih cepat mengalami penggumpalan atau pembekuan darah, mungkin tidak asing lagi dengan ascardia. Ini adalah sebuah obat untuk kalangan medis berisikan aspirin yang berguna untuk mengencerkan darah.

Biasanya, obat ini diresepkan bagi pasien yang memiliki riwayat penyakit serangan jantung, infark (kerusakan jaringan otak karena kurangnya suplai oksigen), stroke, dan diabetes.

Berikut ini penjelasan manfaat, kegunaan, dosis, hingga potensi efek samping Ascardia yang perlu Anda ketahui.

Manfaat Ascardia

Ascardia termasuk dalam golongan NSAID (Nonsteroidal Anti-inflammatory Drugs) yang mengandung asetil salisilat atau familiar dengan aspirin.

Obat ini memiliki efek anti-inflamasi, analgesik dan antipiretik, dan menghambat agregasi trombosit. Berikut manfaat obat ascardia yang perlu Anda ketahui:

1. Mengatasi Kekentalan Darah

Ascardia berguna untuk mengatasi masalah penggumpalan atau pembekuan darah. Cara kerja yang berhubungan dengan penghambatan aktivitas enzim COX dapat menghambat produksi platelet dari sel endotel (prostasiklin) untuk mengurangi agregasi trombosit (pembekuan darah).

Oleh karena itu, banyak dokter meresepkannya untuk mengencerkan darah pada pasien yang memiliki riwayat serangan jantung, infark, stroke, atau diabetes. Ascardia juga diresepkan bagi pasien setelah menjalani operasi bypass, yakni prosedur bedah jantung koroner.

2. Mengurangi Nyeri dan Demam

Kegunaan Ascardia berikutnya adalah membantu menurunkan demam sekaligus mengurangi rasa nyeri. Obat ini bekerja dengan menurunkan suhu tubuh dan meningkatkan keringat. Sementara efek analgesik sebagai pereda nyerinya disebabkan oleh efek sentral dan perifer.

Adanya efek anti nyeri membuat banyak orang menggunakannya untuk mengatasi nyeri otot, sakit kepala, sakit gigi, bekas gigitan serangga, hingga bekas jerawat pada kulit.

3. Mengobati Penyakit Kardiovaskular

Ascardia juga mampu mengobati penyakit kardiovaskular sehingga mengurangi mortalitas dan risiko infark miokard pada stenokardia yang tidak stabil.

Perlu Anda ketahui bahwa, infark miokard merupakan istilah medis dari serangan jantung. Hal ini terjadi ketika satu atau lebih area otot jantung tidak mendapatkan cukup oksigen karena aliran darah ke otot jantung tersumbat.

Baca Juga : Lemak dalam Darah, Penyebab dan Cara Menurunkan

Dosis

Untuk mendapatkan manfaat yang optimal, Anda harus memerhatikan dosis pemakaian. Berikut dosis konsumsi Ascardia yang perlu Anda perhatikan.

  • Dosis minum sebaiknya 80-160 mg/hari.
  • Bagi pasien infark miokard bisa mengonsumsi dengan batas maksimal 300 mg/hari.
  • Untuk Transient Ischaemic Attack (stroke ringan) adalah sampai dengan 1000 mg/hari.

Intinya, Anda harus selalu berkonsultasi dengan dokter profesional terkait jika ingin mengonsumsinya. Hal ini karena Ascardia harus selalu Anda konsumsi dengan resep dokter. Jadi, jangan sampai Anda melakukan pengobatan mandiri tanpa bertanya dengan ahlinya.

Selain itu, dosis penggunaan obat ini juga bisa berbeda antara satu orang dengan orang lainnya. Sebab, dokter akan menyesuaikan dengan kondisi pasien, usia, riwayat medis, hingga tingkat keparahan penyakitnya.

Ascardia merupakan obat oral yg bisa Anda minum setelah makan. Selain itu, Anda harus menelannya secara utuh. Jadi, jangan dipotong, dikunyah, atau dihancurkan.

Efek Samping Ascardia

Ada beberapa reaksi yang mungkin muncul karena efek mengonsumsi ascardia, antara lain:

  • Mual dan muntah
  • Diare
  • Pusing atau sakit kepala
  • Sakit perut
  • Mengantuk
  • Kebingungan
  • Tinitus
  • Gangguan sistem darah dan limfatik
  • Gangguan pernapasan
  • Reaksi alergi, seperti ruam
  • Pendarahan

Perlu Anda pahami, munculnya efek samping bergantung pada kondisi individu. Apabila Anda mengalami salah satu efek samping, segera meminta pertolongan medis agar mendapatkan perawatan yang tepat.

Interaksi dengan Obat Lain

Beberapa obat yang bisa berinteraksi negatif dengan ascardia, di antaranya:

  • Antidepresan seperti citalopram, escitalopram, fluoxetine (Prozac), fluvoxamine, paroxetine, sertraline (Zoloft), trazodone, atau vilazodone.
  • Pengencer darah (warfarin, Coumadin) atau obat lain yang untuk mencegah penggumpalan darah.
  • Obat golongan salicylate seperti Nuprin Backache Caplet, Kaopectate, KneeRelief, Pamprin Cramp Formula, Pepto-Bismol, Tricosal, Trilisate, dan lainnya.

Apabila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan di atas dan perlu minum obat ascardia, mungkin dokter dapat mengubah dosis atau meresepkan obat lain sebagai bentuk pencegahan.

Oleh sebab itu, Anda harus benar-benar berbicara dengan apoteker atau dokter sebelum mengonsumsinya.

Beri tahukan pada mereka mengenai obat-obatan apa saja yang sedang Anda konsumsi. Ini untuk mengantisipasi kemungkinan yang tidak Anda inginkan.

Baca Juga : Penting! Angka Tekanan Darah Normal Menurut WHO dan Kapan Harus Cek

Sumber

Drugs & Supplements. ASCARDIA. sdrugs.com

Johns Hopkins Medicine. Heart Attack. hopkinsmedicine.org

Mayoclinic. Coronary bypass surgery. mayoclinic.org

MIMS. Ascardia. mims.com