Sulam Bibir, Apakah Aman bagi Kesehatan?

Sulam Bibir, Apakah Aman bagi Kesehatan?

Penulis: Anita | Editor: Ratna

Hal yang wajar jika Anda ingin memiliki bibir yang menawan untuk meningkatkan penampilan. Ada banyak pilihan yang bisa ditempuh untuk mempercantik bibir, mulai dari memakai riasan sampai pembedahan.

Salah satu cara yang tidak memakan waktu dan biaya yang besar adalah dengan menjalani sulam bibir. Namun, apakah sulam bibir aman bagi kesehatan?

Baca Juga: 8 Cara Memerahkan Bibir Secara Alami

Apa Itu Sulam Bibir?

Sulam bibir sering dilakukan untuk membentuk dan memberikan warna merah merekah yang permanen di bibir. Melalui prosedur ini, Anda tidak akan perlu memakai lipstick lagi karena warna yang di bibir akan melekat dalam jangka waktu yang lama.

Sulam bibir juga biasanya dikenal sebagai tato bibir karena penyulam akan menusukkan jarum kecil yang mengandung pigmen pewarna ke dalam bibir.

Meskipun disebut tato bibir, tapi sulam bibir tidak bersifat permanen, Anda perlu menjalani proses sulam bibir berulang kali selama beberapa tahun.

Warna dari sulam bibir juga bisa lebih cepat memudar jika sering terpapar sinar matahari, merokok, atau mengalami pengelupasan kulit bibir.

Sebelum menjalani sulam bibir, Anda akan disuntikkan obat bius lokal di bagian bibir untuk meredakan rasa nyeri saat proses sulam bibir berlangsung. Sembari menunggu efek dari obat bius untuk bekerja, penyulam akan mendiskusikan kembali warna serta bentuk bibir yang diinginkan.

Setelahnya, penyulam akan menusukkan jarum berisi pigmen warna ke dalam bibir beberapa kali sesuai dengan desain yang sudah disepakati. Biasanya, proses sulam bibir akan memakan waktu 1-3 jam.

Apakah Sulam Bibir Aman bagi Kesehatan?

Sebelum menjalani sulam bibir, Anda perlu memahami kalau prosedur ini dapat menimbulkan beberapa efek samping atau komplikasi yang tidak diinginkan, seperti:

  • Kemerahan pada bibir
  • Reaksi alergi
  • Bibir membengkak
  • Warna bibir yang tidak merata
  • Rasa nyeri di bibir
  • Bibir terasa gatal
  • Muncul ruam-ruam atau benjolan di bibir
  • Adanya luka di bibir
  • Mengalami peradangan dan pembengkakan ringan di bibir setelah menjalani MRI
  • Menderita penyakit yang ditularkan melalui jarum atau darah, seperti HIV atau hepatitis.
  • Muncul infeksi yang ditandai dengan demam dan badan menggigil

Apa yang Harus Dilakukan Setelah Sulam Bibir?

Seusai menjalani sulam bibir, Anda bisa mengalami bengkak dan kemerahan di bibir. Untuk mengatasinya, Anda dapat mengompres bibir dengan es batu yang sudah dibungkus dengan kain. Hindari olahraga yang intens dan paparan sinar matahari ke bibir.

Saat sedang berbicara atau mengunyah, hindari menggigit bibir selama beberapa minggu. Anda bisa memakai obat kumur anti bakteri untuk mengurangi risiko infeksi di bibir.

Seiring berjalannya waktu, bibir akan pulih dan memunculkan keropeng. Jika terdapat keropeng di bibir, jangan dicabut dan biarkan keropeng luruh atau hilang dengan sendirinya. Anda juga bisa mengoleskan petroleum jelly ke bibir untuk menjaga kulit bibir.

Kulit bibir juga bisa menggelap sehabis menjalani tindakan, tapi beberapa bulan setelahnya, bibir akan kembali cerah dan serupa dengan warna pigmen yang dimasukkan ke bibir.

Apa yang Perlu Diperhatikan Sebelum Menjalani Sulam Bibir?

Supaya Anda dapat menjalaninya yang aman bagi kesehatan, Anda perlu memastikan bahwa salon tempat Anda akan melakukan prosedur tersebut memang sudah terpercaya, berpengalaman, profesional, dan memiliki lisensi untuk mempraktikan prosedur sulam bibir.

Pastikan menyulam menggunakan jarum yang baru dan bersih untuk proses tato bibir serta memakai sarung tangan sekali pakai yang baru. Cek juga apakah tempat tindakan rapi dan bersih serta tempat berbaring rutin dibersihkan atau tidak.

Sebaiknya pilihlah jenis pigmen warna dari besi oksida daripada yang berbahan dasar alami karena zat besi oksida jarang menimbulkan reaksi alergi.

Sebelum mengikuti sulam bibir, Anda juga bisa mengonsumsi obat pereda nyeri parasetamol untuk meningkatkan efek kebas di bibir.

Anda tidak dianjurkan untuk mengonsumsi ibuprofen, aspirin, naproxen, obat pengencer darah, bawang putih, minyak ikan, suplemen vitamin E, dan suplemen gingko sebelum menjalani sulam bibir karena dapat memperparah pendarahan dan lebam.

Jika Anda akan menjalani tes MRI setelah melakukan sulam bibir, beritahukan ke dokter. Kandungan pigmen warna dalam bibir bisa bereaksi dengan gelombang magnetik MRI dan mempengaruhi hasil gambar MRI.

Apabila Anda mengalami efek samping seusai menjalani sulam bibir, seperti nyeri di bibir yang tidak kunjung mereda, muncul nanah di bibir, demam, kemerahan di bibir yang berlangsung lama, atau pembengkakan di bibir yang parah, segera kunjungi dokter untuk menjalani pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Ingin Bibir Sehat? Ini Cara Membuat Scrub Bibir di Rumah

Sumber

Healthline. (2020). What Is Lip Blushing?. www.healthline.com

Healthline. (2019). What You Need to Know Before Considering a Lip Tattoo. www.healthline.com

SPCP.ORG. Permanent Makeup FAQ. www.spcp.org

WebMD. How Safe Is Permanent Make Up?. www.webmd.com

WebMD. (2021). What to Know About Lip Tattoos. www.webmd.com