Renadinac: Fungsi, Cara Pakai, dan Efek Samping

Renadinac: Fungsi, Cara Pakai, dan Efek Samping

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Renadinac merupakan salah satu obat yang digunakan untuk meredakan rasa sakit dan mengurangi peradangan yang terkadang disebut dengan obat anti inflamasi non steroid (NSAID). Renadinac diberikan untuk mengobati kondisi yang menyakitkan seperti radang sendi, keseleo dan tegang, asam urat, sakit gigi, dan nyeri setelah operasi bedah.

Obat inimengandung diklofenak yang bekerja dengan menghalangi efek bahan kimia dalam tubuh Anda yang disebut enzim siklo-oksigenase (COX). Enzim ini membantu memproduksi zat kimia lain dalam tubuh Anda, yaitu prostaglandin. Prostaglandin diproduksi di area dimana Anda mengalami cedera, dan menyebabkan rasa sakit dan peradangan.

Fungsi dan Cara Pakai

Renadinac umumnya digunakan untuk mengobati nyeri ringan hingga sedang, dan membantu meredakan gejala radang sendi seperti peradangan, pembengkakan, kekakuan, dan nyeri sendi. Faktanya obat ini tidak menyembuhkan radang sendi, hanya membantu menghilangkan rasa sakit selama Anda menggunakannya.

Obat ini juga digunakan untuk mengobati ankylosing spondylitis, yaitu sejenis radang sendi yang menyerang persendian di tulang belakang, dan kondisi nyeri lainnya seperti kram menstruasi.

Renadinac juga dapat digunakan untuk mengobati serangan migrain akut, pada orang dewasa. Namun, penggunaan obat ini tidak akan mencegah atau mengurangi serangan migrain Anda.

Renadinac hanya bisa Anda dapatkan dengan menggunakan resep dari dokter. Produk ini tersedia dalam berbagai bentuk seperti berikut:

  • Kapsul.
  • Tablet.
  • Tablet salut enterik.
  • Tablet lepas lambat.
  • Serbuk.
  • Kapsul cair.

Renadinac dalam bentuk tablet atau kapsul biasanya digunakan dari 2 hingga 3 kali sehari. Dosis umum yang diberikan adalah 75 mg hingga 150 mg sehari, tergantung pada resep dokter untuk Anda. Sebaiknya tetap mengikuti saran dan petunjuk dokter Anda tentang berapa banyak dosis yang harus Anda minum dalam sehari.

Gunakan obat ini setelah Anda makan, agar perut Anda tidak terganggu atau iritasi. Setelahnya, telan secara utuh dengan menggunakan air minum. Jangan dihancurkan atau dikunyah, karena mungkin akan mengurangi efeknya pada tubuh Anda.

Efek Samping

Seiring dengan efeknya yang memang diperlukan, sebagian besar obat-obatan dapat menyebabkan efek samping yang tidak Anda inginkan, meskipun beberapa orang tidak mengalami efek tersebut. Berikut adalah beberapa efek samping umum yang terkait dengan renadinac, sebagai berikut:

  • Merasa sakit atau mual.
  • Muntah atau diare.
  • Merasa pusing atau vertigo.
  • Sakit kepala.
  • Sakit perut.
  • Kehilangan napsu makan.
  • Ruam ringan.
  • Perdarahan gastrointestinal yang serius.
  • Kerusakan hati.

Terkadang tukak lambung dan pendarahan bisa terjadi tanpa adanya rasa sakit perut. Beberapa tanda seperti feses Anda berwarna hitam, lemas, ruam, gangguan ginjal, telinga berdenging, dan pusing saat berdiri mungkin merupakan tanda-tanda perdarahan internal.

Efek samping penting lainnya termasuk:

  • Retensi cairan.
  • Gumpalan darah.
  • Serangan jantung.
  • Hipertensi.
  • Gagal jantung.

Anda yang alergi terhadap renadinac atau obat-obatan jenis NSAID lainnya tidak diperbolehkan menggunakannya. Obat NSAID dapat mengurangi aliran darah ke ginjal, sehingga merusak fungsi ginjal.

Gangguan tersebut kemungkinan besar terjadi pada Anda dengan fungsi ginjal yang berkurang, atau gagal jantung kongestif. Anda dengan asma lebih mungkin mengalami reaksi alergi terhadap diklofenak dan NSAID lainnya, sehingga penggunaan NSAID ini harus dilakukan dengan hati-hati.

Kehamilan dan Menyusui

Obat-obatan diklofenak umumnya tidak dianjurkan untuk Anda yang sedang hamil, karena dapat menyebabkan masalah bagi bayi Anda dalam kandungan. Misalnya dapat mempengaruhi sirkulasi bayi dan dapat menyebabkan Anda memiliki terlalu sedikit cairan ketuban di dalam rahim.

Dokter Anda hanya akan menyarankan Anda untuk mengonsumsi diklofenak saat Anda hamil, jika manfaat minum obat tersebut jelas lebih besar daripada risikonya. Mungkin perawatan lain yang lebih aman untuk Anda, seperti paracetamol yang umumnya merupakan obat penghilang rasa sakit terbaik untuk dikonsumsi selama kehamilan.

Anda dapat mengonsumsi renadinac atau obat diklofenak lainnya saat menyusui. Karena kadar obat tersebut masuk ke dalam ASI dikatakan hanya berjumlah sedikit sehingga tidak mungkin menyebabkan efek samping pada bayi Anda. Banyak ibu yang menggunakannya tanpa masalah.

Namun, ketika Anda memperhatikan bahwa bayi Anda tidak menyusu seperti biasanya, atau Anda memiliki kekhawatiran lain, maka hal tersebut perlu Anda bicarakan dengan dokter Anak atau bidan sesegera mungkin.

Baca Juga: Obat Antiinflamasi Nonsteroid: Ketahui Fungsi, Jenis, dan Efek Sampingnya

Sumber

TabletWise. Renadinac Tablet. www.tabletwise.net

Patient. (2021). Diclofenac for pain and inflammation. patient.info

NHS. (2021). Diclofenac. www.nhs.uk

Mayo Clinic. (2022). Diclofenac (Oral Route). www.mayoclinic.org

MedicineNet. diclofenac. www.medicinenet.com