Penyebab Trombus dan Penanganannya

Penyebab Trombus dan Penanganannya

Penulis: Anita | Editor: Ratna

Proses penggumpalan darah merupakan salah satu cara tubuh untuk mengatasi pendarahan. Akan tetapi, adanya gumpalan darah di bagian tubuh yang tidak semestinya justru dapat menimbulkan masalah kesehatan.

Gumpalan darah atau trombus yang menghalangi pembuluh darah dapat menganggu proses sirkulasi peredaran darah. Namun, apa yang menjadi penyebab trombus serta bagaimana penanganannya?

Penyebab Trombus

Trombus atau gumpalan darah sebenarnya penting untuk menghentikan pendarahan. Oleh karena itu, biasanya trombus akan muncul ketika terdapat luka di pembuluh darah. Normalnya, saat sudah sembuh, gumpalan darah tersebut akan dipecah oleh tubuh.

Gumpalan darah atau trombus yang tidak terurai atau muncul di pembuluh darah arteri atau vena dapat berakibat fatal karena dapat menghalangi proses peredaran darah yang pada akhirnya akan memicu stroke dan penyakit jantung.

Umumnya penyebab trombus adalah masalah di organ jantung dan hati. Gangguan pada kedua organ penting ini bisa diakibatkan oleh beberapa faktor, seperti:

  • Kadar kolesterol dan tekanan darah yang tinggi
  • Masalah pada katup jantung
  • Secara genetik memiliki kemampuan pembekuan darah yang lebih cepat
  • Detak jantung yang terlalu cepat
  • Menjalani pembedahan tertentu
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat hormonal dan pil KB
  • Jarang melakukan aktivitas fisik
  • Menderita gangguan kesehatan tertentu, seperti HIV, masalah imun, dan kanker

Trombus seringnya muncul di pembuluh darah jantung, tetapi trombus juga bisa terbentuk pada pembuluh darah di organ tubuh lainnya, seperti paru-paru, otak, dan usus. Tergantung dari lokasi gumpalan darah, Anda dapat merasakan gejala yang berbeda-beda.

Bagaimana Trombus Dideteksi?

Ada banyak cara yang dapat dipakai oleh dokter untuk mendeteksi penyebab dan lokasi trombus pada pembuluh darah, seperti:

1. Pemeriksaan Fisik

Dokter akan memeriksa tiap bagian tubuh dengan mengecek ada tidak pembengkakan atau keanehan pada jaringan tubuh. Selain itu, dokter juga akan memantau suhu tubuh, sistem pernapasan, kecepatan detak jantung, denyut nadi, dan kondisi pencernaan Anda.

2. Tes Laboratorium

Tak hanya pemeriksaan tubuh, dokter juga dapat meminta Anda untuk menjalani pemeriksaan darah di laboratorium untuk mengecek ada tidaknya penggumpalan darah dalam tubuh.

Analisis darah akan meliputi perhitungan trombosit dan senyawa kimia dalam darah. Terkadang dokter juga akan mencari tahu ada tidaknya protein tertentu dalam darah yang dapat mensinyalir adanya kerusakan pada jantung.

3. Tes Pencitraan

Tes pencitraan dapat dipakai untuk melihat secara langsung keberadaan dan lokasi dari trombus dalam pembuluh darah. Dokter dapat memakai X-ray, ultrasound, CT scan, venografi, ataupun MRI.

Bagaimana Penanganan Trombus?

Pada beberapa kasus yang masih ringan, trombus atau gumpalan darah dapat terurai secara alamiah dalam tubuh. Namun, trombus yang tidak kunjung dipecah oleh tubuh dapat mengancam nyawa sehingga memerlukan perhatian medis.

Cara untuk mengatasi gumpalan darah tergantung dari kondisi tubuh serta lokasi dan penyebab trombus. Anda dapat berdiskusi dengan dokter mengenai penanganan yang paling tepat untuk menanggulangi trombus. Berikut adalah beberapa cara menangani trombus yang dapat dilakukan:

1. Obat-obatan

Pemberian obat-obatan tergantung dari tingkat keparahan trombus dan seberapa besar peluang Anda mengalami trombus. Biasanya medikasi hanya diberikan sebagai bentuk pencegahan atau untuk mengatasi masalah trombus yang masih ringan.

Apabila Anda hanya sekedar memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami pembentukan gumpalan darah, dokter akan memberikan Anda medikasi untuk mencegah pembentukan trombus, seperti obat untuk menurunkan kadar kolesterol, obat hipertensi, dan obat pengencer darah.

Sementara itu, jika Anda sudah memiliki trombus dalam pembuluh darah, dokter akan memberikan Anda obat-obatan berupa obat pemecah gumpalan darah, obat tekanan darah tinggi, obat anti nyeri, dan obat pengencer darah.

2. Pembedahan

Ketika gangguan trombus sudah parah, dokter akan menyarankan Anda untuk menjalani pembedahan untuk mengeluarkan trombus dari pembuluh darah. Kadang kala, dokter juga bisa melakukan operasi bypass untuk melancarkan peredaran darah.

Selain itu, dokter juga bisa menganjurkan Anda untuk mengikuti prosedur operasi kateter. Tabung tipis yang panjang atau kateter akan dimasukkan ke dalam pembuluh darah untuk memecah trombus dan menghisap pecahan gumpalan darah keluar.

Kateter juga bisa dipakai untuk melebarkan pembuluh darah ketika disambungkan. Selain kateter, dokter juga dapat memasang alat lain untuk melebarkan pembuluh darah.

Biasanya penderita gangguan trombus akan merasa baikan seusai menjalani penanganan yang diberikan oleh dokter. Namun, untuk kasus yang parah, pasien bisa memerlukan waktu beberapa hari untuk pulih seperti sedia kala.

Apakah Ada Cara untuk Mencegah Pembentukan Trombus?

Untungnya, Anda bisa mencegah pembentukan trombus dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti:

  • Menurunkan berat badan yang berlebih
  • Memperbanyak aktivitas fisik
  • Berhenti merokok
  • Rutin mengonsumsi obat-obatan yang diberikan oleh dokter
  • Rutin memantau masalah medis, seperti kolesterol, tekanan darah tinggi, dan diabetes.

Apabila Anda mengalami pembengkakan atau rasa nyeri di bagian tubuh tertentu yang tidak kunjung hilang, jangan ragu untuk mengunjungi dokter untuk menjalani pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Gejala Deep Vein Thrombosis, Penyebab, dan Perawatannya

Sumber

Cleveland Clinic. (2021). Thrombosis. www.my.clevelandclinic.org

Health Direct. (2020). Thrombosis. www.healthdirect.gov.au

John Hopkins Medicine. Thrombosis. www.hopkinsmedicine.org

NATF. What Is Thrombosis?. wwwthrombosis.org