Penyebab Bruntusan pada Wajah dan Cara Mengatasinya

Penyebab Bruntusan pada Wajah dan Cara Mengatasinya

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 18 Februari 2023

 

Ada banyak kemungkinan penyebab dari bruntusan, seringkali Anda menyebut benjolan-benjolan kecil yang muncul pada wajah dengan jerawat. Bruntusan mungkin terkait dengan hal-hal seperti sel kulit mati, folikel rambut yang rusak, atau reaksi alergi. Kondisi ini sering muncul di dahi dan menyebar di sekitar wajah.

Bruntusan pada wajah biasanya akibat karena pori-pori tersumbat pada kulit Anda. Selain itu perubahan hormon, stres, dan kebersihan yang buruk adalah pemicu utama dari bruntusan. Kondisi ini tidak menimbulkan risiko kesehatan yang serius, tetapi banyak dari Anda akan merasa tidak nyaman karena penampilan jadi tidak menarik.

Baca Juga: Tips Ampuh untuk Hilangkan Jerawat Pasir

Penyebab Bruntusan

Bruntusan adalah kondisi kulit yang dapat menyebabkan lesi, istilah medis yang merujuk pada keadaan jaringan abnormal pada tubuh seperti komedo, jerawat, kista, dan nodul. Kondisi ini dapat berkembang dimana saja pada tubuh Anda, terutama sering terjadi di wajah, bahu, punggung, dada, dan lengan.

Bruntusan dan jerawat dapat muncul ketika kelenjar kecil pada bawah permukaan kulit tersumbat. Kelenjar ini dikenal sebagai kelenjar sebasea yang menghasilkan zat berminyak yang disebut sebum. Jika tersumbat oleh terlalu banyak sebum, sel kulit mati, atau bakteri maka kelenjar bisa meradang, dan jerawat bisa berkembang.

Faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan jumlah produksi sebum. Sebum ini menambah kemungkinan timbulnya jerawat dan bruntusan. Faktor tersebut antara lain:

  • Perubahan hormonal. Jerawat muncul saat pubertas merupakan hal yang sangat umum, karena kadar hormon berfluktuasi secara signifikan selama periode ini.
  • Stres. Secara tidak langsung, ada hubungan antara stres dan munculnya jerawat. Tetapi alasannya tidak jelas, kemungkinan ada hubungannya dengan perubahan pada hormon.
  • Pengobatan. Beberapa jenis obat dapat menyebabkan jerawat sebagai efek sampingnya. Contohnya adalah obat steroid tertentu, antikonvulsan, barbiturat, atau lithium.
  • Kebersihan. Tidak mencuci wajah dan rambut secara teratur dapat menyebabkan timbunan minyak di dahi dan penyumbatan yang memicu timbulnya bruntusan di wajah.
  • Produk rambut. Beberapa produk untuk rambut seperti gel, minyak rambut, pomade yang terkait dengan bruntusan dikenal sebagai jerawat pomade.
  • Iritasi kulit. Menggunakan riasan di dahi atau terlalu sering memakai penutup kepala semacam topi dapat mengiritasi dahi dan memicu timbulnya bruntusan. Sering menyentuh dahi juga dapat memperparah kulit dan memicu jerawat.

Cara Mengatasinya

Perawatan untuk mengatasi bruntusan akan bervariasi tergantung pada tingkat keparahannya. Kebanyakan orang dapat mengobati bruntusan mereka dengan berbagai macam gel, sabun, lotion, dan krim yang tersedia untuk mengatasi jerawat dan bruntusan. Produk-produk tersebut umumnya mengandung satu bahan aktif atau lebih seperti:

  • Benzoil peroksida
  • Asam salisilat
  • Retinol
  • Resorsinol

Seberapa baik bentuk perawatannya juga dapat bervariasi, jadi dengan cara coba-coba mungkin diperlukan untuk menentukan obat apa yang terbaik untuk Anda. Jika Anda memiliki kulit yang sensitif, dapat mendapatkan manfaat dari penggunaan krim atau lotion.

Kondisi yang Anda miliki mungkin memerlukan beberapa minggu untuk sembuh sepenuhnya. Sehingga perlu bersabar dalam melakukan perawatan. Hal ini juga umum bagi beberapa orang yang memiliki efek samping ringan seperti iritasi kulit pada tahap awal pengobatan.

Untuk Anda dengan bruntusan yang lebih parah, obat resep mungkin diperlukan dengan anjuran dari dokter kulit yang dapat menilai kondisi Anda dan menentukan perawatan terbaik. Pengobatan dapat mencakup obat-obatan oral dengan gel atau krim yang dapat dioleskan langsung ke area bruntusan pada wajah. Obat resep tersebut mungkin termasuk:

  • Kortikosteroid
  • Antimikroba
  • Antibiotik
  • Retinoid

Perawatan di Rumah

Di samping itu, ada baiknya selama perawatan hindari memencet jerawat atau bruntusan, karena dapat meningkatkan risiko jaringan parut dan infeksi.

Perawatan rumahan juga dapat Anda terapkan bersamaan dengan pengobatan, atau untuk kasus bruntusan ringan pada dahi. Contoh pengobatan rumahan adalah dengan mengompres hangat ke area wajah,setidaknya dua kali sehari yang dapat membantu menghilangkan sebum berlebih dan meningkatkan pemulihan.

Mencuci wajah dengan pembersih yang lembut juga akan menghilangkan minyak berlebih, sekaligus keringat, dan kotoran lainnya. Berhati-hatilah jika kulit Anda teriritasi atau meradang, sebaiknya gunakan pembersih yang dikhususkan untuk kondisi spesifik Anda.

Setelah membersihkan wajah, lembabkan dengan krim atau lotion yang lembut. Produk ini harus bebas dan non comedogenic, yang artinya tidak akan menyumbat pori-pori Anda. Pelembab dapat membantu meredakan benjolan yang disebabkan oleh iritasi, sekaligus dapat menjaga kulit Anda tetap sehat dengan mempertahankan hidrasi dan mencegah kekeringan.

Baca Juga: Kenali Berbagai Jenis Jerawat dan Cara Mengatasinya

Sumber

Medical News Today. (2020). What causes forehead acne?. www.medicalnewstoday.com

MedicineNet. (2021). Why Do We Get Forehead Pimples?. medlineplus.gov

Healthline. (2019). What’s Causing the Tiny Bumps on My Forehead and How Do I Get Rid of Them?. www.healthline.com

Healthline. (2019). Forehead Acne. www.healthline.com