Semut Jepang untuk Pengobatan? Kenali Efek Plasebo yang Muncul

Semut Jepang untuk Pengobatan? Kenali Efek Plasebo yang Muncul

Penulis: Silvia | Editor: Alhasbi

Cukup banyak masyarakat yang masih percaya terhadap pengobatan tradisional karena dinilai ampuh mengatasi gangguan kesehatan. Salah satu pengobatan tradisional yang dinilai efektif oleh masyarakat yaitu menggunakan semut Jepang sebagai pengobatan untuk suatu penyakit.

Memang, beberapa pengobatan tradisional terbukti secara ilmiah mampu mengatasi gangguan kesehatan, namun bagaimana dengan pengobatan semut jepang untuk kesehatan?

Semut Jepang yang memiliki nama ilmiah Tenebrio molitor yang diyakini memiliki efek positif bagi kesehatan. Jadi, beberapa masyarakat memanfaatkannya untuk obat non-medis.

Pengobatan menggunakan semut Jepang dilakukan dengan mengonsumsinya secara langsung, atau mencampurkannya ke dalam makanan maupun minuman.

Tidak disangka, ada cukup banyak masyarakat yang percaya akan hal ini sehingga jual beli semut Jepang kian subur.

Bahkan, para penjualnya tidak ragu untuk memberikan dosis semut Jepang dalam jumlah tertentu agar penyakit pembeli dapat teratasi. Padahal kenyataannya, pengobatan semacam ini masih perlu penelitian lebih lanjut.

Pengobatan dengan Semut Jepang, Amankah?

Dalam sebuah penelitian dari Kelompok Riset Bioreaktor (BIO-110) dari Universitas Granada (UGR), tepung yang terbuat dari serangga Tenebrio molitor (atau ulat bambu) dapat membantu mencegah diabetes mellitus Tipe II.

Selain itu, ditemukan bahwa tepung dari serangga Tenebrio molitor memiliki kandungan protein dan peptida yang mampu memberikan efek pencegahan terhadap diabetes.

Selain efektif untuk obat diabetes, banyak juga orang yang menganggap bahwa semut Jepang bisa mengatasi asam urat dan menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh.

Meskipun begitu, hal ini tetap memerlukan penelitian dan riset lanjutan untuk benar-benar mengetahui manfaat semut Jepang sebagai pengobatan non-medis.

Oleh karena itu, Anda tetap harus berhati-hati sebelum melakukan pengobatan. Walau bahan yang Anda gunakan alami, Anda harus selalu waspada agar terhindar dari hal-hal tidak Anda inginkan.

Efek Samping Konsumsi Semut Jepang sebagai Obat

Walaupun semut Jepang sudah cukup umum sebagai pengobatan tradisional terhadap penyakit tertentu, tetap ada potensi efek samping yang akan muncul.

Anda yang mengonsumsi semut Jepang untuk tujuan pengobatan, bisa saja mengalami beberapa gejala tidak nyaman setelah beberapa saat. Adapun gejala yang umum terjadi seperti lemas, mual dan muntah, atau tanda tidak biasa lainnya.

Meski sebenarnya semut Jepang dapat mati di dalam usus setelah Anda mengonsumsinya, akan tetapi ada beberapa di antara mereka yang mungkin bertahan. Secara tidak Anda sadari, semut Jepang tersebut bisa saja menyebabkan kerusakan pada sistem pencernaan sehingga mengganggu kesehatan tubuh.

Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk bersikap bijak sebelum melakukan pengobatan non-medis. Jangan sampai niat berobat secara alami ini justru membahayakan keselamatan Anda.

Baca Juga : Jangan Dibuang, Ini Berbagai Macam Manfaat Teh Basi

Efek Plasebo dari Penggunaan Semut Jepang untuk Obat

Masyarakat yang percaya akan manfaat semut Jepang untuk obat-obatan ini dinilai mengalami efek plasebo.

Jadi, mereka akan merasakan bahwa pengobatan yang dilakukan dengan konsumsi semut Jepang efektif. Padahal nyatanya, hal itu terjadi karena efek sugesti atau adanya keyakinan dari dalam diri sendiri.

Meskipun begitu, efek plasebo pada seseorang dapat terjadi secara berbeda. Ada yang memiliki respon secara positif atau negatif. Misalnya, gejala orang tersebut merasa membaik setelah menjalani pengobatan atau bisa juga orang tersebut merasakan efek samping dari pengobatan.

Namun jika ditelaah lebih lanjut, obat yang diberikan dan ditujukan sebagai plasebo umumnya tidak memiliki manfaat dari segi kesehatan. Hal ini hanya memberikan efek psikologis pada pasien yang menjalani pengobatan plasebo sehingga dirinya merasa lebih baik selama proses perawatan.

Proses Terjadinya Efek Plasebo

Agar Anda lebih memahaminya, mari cari tahu lebih lanjut bagaimana proses terjadinya efek plasebo dalam suatu pengobatan. Dalam hal ini, perawatan non-medis yang dilakukan dengan cara mengonsumsi semut Jepang.

Reaksi Pasien secara Individu

Seperti penjelasan singkat di atas, efek plasebo bisa memiliki potensi keberhasilan lebih tinggi apabila pasien yakin dan mensugesti dirinya dengan positif.

Semakin tinggi harapan pasien untuk sembuh selama pengobatan, maka akan kian terlihat juga efek plasebo yang muncul.

Misalnya pada pasien yang percaya diri menggunakan semut Jepang untuk pengobatan. Mereka pun menganggap bahwa perawatan ini efektif dilakukan untuk mengatasi suatu penyakit.

Hubungan Pasien dengan Dokter

Faktor lain yang juga bisa memengaruhi efek plasebo dalam suatu pengobatan, yakni hubungan pasien dengan dokter.

Secara umum, pasien yang menaruh kepercayaan lebih tinggi pada dokter akan mengalami efek plasebo lebih besar juga nantinya.

Jenis Pengobatan yang Dilakukan

Jenis pengobatan yang diberikan pada pasien pun dapat mempengaruhi efek plasebo dalam perawatan tertentu.

Obat yang diberikan dalam bentuk fisik, biasanya akan meningkatkan keyakinan dalam diri pasien untuk merasakan manfaatnya. Meskipun pada kenyataannya, hal tersebut hanya efek plasebo semata.

Intinya, jangan menelan mentah-mentah informasi yang menyebutkan bahwa semut Jepang dapat mengatasi berbagai penyakit.

Baca Juga : Mengenal Tanaman Alfalfa: Manfaat dan Efek Sampingnya

Mengingat manfaat semut Jepang masih perlu banyak peninjauan secara ilmiah, sebaiknya Anda tetap menjalani perawatan medis untuk mendapatkan bantuan dari para profesional di bidang kesehatan.

Apabila ada gejala tidak nyaman yang muncul, jangan ragu untuk segera konsultasi dengan dokter agar bisa diatasi secepat dan setepat mungkin.