Pahami Obat Sakit Kepala Sesuai Jenis dan Gejalanya

Pahami Obat Sakit Kepala Sesuai Jenis dan Gejalanya

Penulis: Opie | Editor: Handa

Sakit kepala adalah penyakit yang cukup mengganggu dan terjadi hampir pada setiap individu di dunia. Terdapat banyak jenis sakit kepala yang berbeda, dengan penyebab serta gejalanya yang juga dapat bervariasi.

Meskipun sebagian besar hanya berumur pendek dan jarang menjadi perhatian khusus, kemampuan mengenali jenis sakit kepala yang Anda alami dapat memberi petunjuk tentang cara terbaik untuk mengobatinya. Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai obat sakit kepala yang tepat berdasarkan jenis sakit kepala yang Anda rasakan:

1. Obat untuk Sakit Kepala Migrain

Migrain adalah salah satu jenis sakit kepala yang muncul pada salah satu sisi dengan denyutan yang intens dari dalam kepala Anda. Nyeri ini bisa berlangsung berhari-hari. Seseorang yang mengalami sakit kepala migrain seringkali sensitif terhadap cahaya dan suara.

Mual dan muntah juga biasanya terjadi. Bahkan beberapa migrain didahului oleh gangguan penglihatan. Untuk mengurangi gejala-gejala ini, Anda biasanya akan disarankan untuk mengonsumsi obat pereda rasa nyeri.

Jika obat tersebut tidak berhasil mengurangi gejala migrain, dokter mungkin meresepkan triptan. Triptan adalah obat yang mengurangi peradangan dan mengubah aliran darah di dalam otak. Obat ini biasanya berbentuk semprotan hidung, pil, dan suntikan.

2. Obat untuk Sakit Kepala Tegang

Jika Anda mengalami sakit kepala tegang, Anda mungkin akan merasakan sensasi nyeri di seluruh kepala Anda, namun tidak berdenyut. Selain nyeri di kepala, nyeri tersebut juga akan Anda rasakan di area leher, dahi, kulit kepala, bahkan hingga otot bahu.

Gejala sakit kepala yang sering dipicu oleh stres ini dapat diobati dengan obat pereda rasa nyeri, seperti paracetamol. Namun, jika obat penghilang rasa sakit tidak bekerja menghilangkan gejala-gejala sakit kepala tegang yang mengganggu, dokter Anda mungkin akan merekomendasikan obat resep.

Baca Juga : Sering Sakit Kepala Bagian Belakang? Yuk, Cari Tahu Penyebabnya

3. Obat untuk Sakit Kepala Cluster

Jika dibandingkan dengan sakit kepala jenis lainnya, sakit kepala cluster adalah jenis sakit kepala yang paling parah, tetapi lebih jarang terjadi. Sakit kepala cluster terkadang terjadi setiap hari atau beberapa kali sehari.

Biasanya sakit kepala ini bertahan selama 1-3 jam dengan rasa sakit berulang dengan cara yang sama setiap saat. Berikut ini adalah gejala dari sakit kepala cluster:

  • Nyeri parah yang muncul secara tiba-tiba
  • Nyeri yang bertitik di belakang salah satu sisi mata
  • Mata berair
  • Kelopak mata bengkak
  • Hidung tersumbat atau meler
  • Peka pada cahaya dan suara
  • Kegelisahan

Sakit kepala cluster dapat disebabkan oleh alkohol atau konsumsi tembakau, paparan cahaya yang silau, suhu panas, dan makanan yang mengandung nitrat. Hingga kini tidak ada obat yang diketahui dapat mengobati sakit kepala cluster.

Namun, dokter biasanya akan merekomendasikan berbagai macam cara untuk mengurangi gejalanya dengan obat-obatan tertentU, seperti obat anti-inflamasi, steroid, obat golongan triptan, obat golongan penyekat kanal kalsium (CCB), hingga terapi oksigen.

Sebagai pencegahan, dokter akan menyarankan Anda untuk memperbaiki gaya hidup, seperti berhenti merokok. Pasalnya, merokok dapat memperburuk kondisi Anda bahkan memicu masalah kesehatan lainnya, seperti penyakit paru-paru atau jantung.

4. Sakit Kepala Pasca Trauma

Keadaan ini dapat terjadi setelah Anda mengalami cedera kepala. Sakit kepala jenis ini terasa seperti migrain atau sakit kepala tegang dan biasanya berlangsung hingga 6-12 bulan setelah cedera terjadi.

Sakit kepala pasca trauma bisa saja bertambah parah dan menjadi kronis. Untuk mengontrol rasa sakit akibat sakit kepala ini, biasanya dokter akan meresepkan obat golongan triptan atau beta-blocker.

5. Obat untuk Sakit Kepala Hormonal

Sakit kepala ini terjadi pada perempuan yang sedang mengalami menstruasi, hamil, sedang mengonsumsi pil KB oral atau sedang menopause. Gejalanya hampir sama seperti migrain, hanya saja dapat berlangsung lebih lama.

Pengobatan sakit kepala hormonal sama dengan pengobatan migrain tanpa aura. Dokter biasanya juga akan memberi saran tentang kemungkinan tindakan pencegahan, seperti mengonsumsi obat-obatan, terapi hormonal, atau mengganti alat kontrasepsi.

Meskipun begitu, bagi wanita hamil, sangat tidak disarankan untuk sembarangan mengonsumsi obat, tanpa petunjuk dokter. Jika Anda sedang hamil dan mengalami sakit kepala, bicaralah dengan dokter untuk mengatasinya.

6. Obat untuk Sakit Kepala Hipnik

Jenis sakit kepala ini adalah kondisi langka yang biasanya pertama kali dirasakan di usia 50-an atau bahkan lebih cepat. Sakit kepala hipnik sering disebut sebagai sakit kepala “jam alarm” karena kemunculannya yang kerap membangunkan orang di malam hari.

Gejalanya terdiri dari nyeri berdenyut ringan hingga sedang yang biasanya dirasakan di kedua sisi kepala, berlangsung hingga 3 jam dan dapat terjadi setiap minggu. Selain itu, gejala lain yang mungkin muncul, termasuk mual atau kepekaan terhadap cahaya dan suara.

Meskipun ini tidak berbahaya, lansia yang mengalami sakit kepala jenis ini untuk pertama kalinya harus menemui dokter. Pilihan pengobatan utama dari sakit kepala hipmik adalah kafein yang dapat diminum sebagai tablet atau didapatkan dari kopi yang dikonsumsi sebelum tidur. Namun perlu Anda ketahui juga, jangan berlebihan mengonsumsi kafein karena bisa membuat Anda dehidrasi.

Baca Juga : 8 Cara Mengatasi Sakit Kepala Sebelah Kiri

Sumber


Cedars Sinai.2018.Know Your Headaches.www.cedars-sinai.org 
Healthline.2020.10 Types of Headaches and How to Treat Them.www.healthline.com 
Medical News Today.What different types of headaches are there?.www.medicalnewstoday.com 
Web MD. Drugs for Headache Pain Relief. www.webmd.com