Operasi Plastik Payudara; Memahami Prosedur, Efek Samping dan Risikonya

Operasi Plastik Payudara; Memahami Prosedur, Efek Samping dan Risikonya

Penulis: Meimei | Editor: Opie

Operasi plastik payudara merupakan salah satu tindakan medis yang cukup digemari di kalangan wanita.

Tindakan ini merupakan solusi membesarkan payudara secara kilat dengan aman dan dapat disesuaikan dengan keinginan Anda.

Tak hanya untuk tujuan kecantikan, metode ini juga dilakukan dengan tujuan kesehatan, salah satunya untuk mengurangi keluhan sakit punggung yang kerap dialami.

Baca Juga: 10 Fakta Unik Tentang Payudara Wanita

Metode Operasi Plastik Payudara

Tindakan medis yang biasa disebut operasi plastik payudara bisa dilakukan dengan dua cara.

Pertama, dengan implan yang berisi cairan silikon, dan yamg kedua adalah dengan fat transfer yang merupakan metode pemindahan lemak tubuh dari bagian lainnya ke bagian payudara.

Selain kedua cara tersebut, metode lainnya tergolong tidak aman dan tidak disarankan karena berisiko terhadap kesehatan Anda.

1. Implan Payudara

Implan payudara terbuat dari cangkang silikon yang diisi dengan cairan khusus, salah satunya adalahHyaluronic Acid (HA) yang dinilai aman untuk tubuh.

Ketika Anda melakukan implan payudara, Anda bisa menentukan sendiri ukuran yang diinginkan dengan memasang implan percobaan.

Biasanya, dokter akan memberikan saran dari segi kesehatan dan berbagai aspek lainnya dalam sesi percobaan ini.

Dokter bedah akan menempatkan implan payudara Anda menggunakan salah satu dari tiga jenis sayatan, yakni:

  • Inframammary, yakni sayatan yang dilakukan di bawah payudara Anda
  • Aksila, sayatan ini dilakukan di area ketiak
  • Periareolar, merupakan sayatan yang dibuat pada jaringan di sekitar puting Anda

Selanjutnya, dokter bedah Anda akan membuat kantong dengan memisahkan jaringan payudara dari otot dan jaringan dada.

Implan Anda akan ditempatkan di dalam lekukan ini dan dipusatkan di dalam payudara Anda. Jika Anda memilih implan saline, dokter bedah Anda akan mengisinya dengan larutan saline steril setelah cangkang berhasil dipasang.

Jika menggunakan implan silikon, biasanya bentuknya sudah jadi dan tinggal langsung dipasang.

Setelah terpasang di posisi yang tepat, sayatan tersebut akan ditutup dengan jahitan yang rapi.

Dokter akan membalutnya dengan perban untuk sementara waktu agar kering sempurna.

Setelah anestesi hilang, Anda biasanya akan diizinkan pulang dan melakukan aktivitas seperti biasa.

Oleh sebab itu, umumnya operasi plastik payudara tidak mengharuskan Anda untuk menginap di rumah sakit.

2. Fat Transfer

Transfer lemak masih belum populer seperti pemasangan implan untuk prosedur pembesaran payudara. Namun, kini semakin banyak wanita yang menyukainya karena dianggap lebih alami dibandingkan implan.

Pasalnya, lemak yang dipakai berasal dari tubuh sendiri sehingga dianggap lebih aman dan minim risiko.

Dalam metode ini, lemak disedot dari area tubuh yang memiliki lemak berlebih dan kemudian disuntikkan ke payudara.

Metode ini mulai populer pada tahun 2006 lalu dan kini semakin digemari sebagai salah satu pilihan metode kecantikan yang kilat.

Sedot lemak biasanya dilakukan di bagian perut, paha, atau panggul. Karena lemak sudah disedot di salah satu bagian tadi, ukurannya pun lebih mengecil. Hal ini menambah keunggulan fat transfer karena sekaligus bisa menghilangkan lemak di daerah yang dianggap tidak ideal dan berlebih.

Setelah itu, jaringan lemak kemudian diolah menjadi cairan dan disuntikkan ke payudara untuk merekonstruksi penampilan dan bentuknya.

Tak berhenti di situ saja, fat transfer dianggap juga dianggap dapat menghasilkan payudara yang lebih besar namun lebih lembut dan tidak kaku dibandingkan metode implan.

Selain itu, metode ini tidak meninggalkan bekas luka sayatan yang kadangkala lama hilang dan meninggalkan bekas.

Baca Juga: 5 Tahap Pertumbuhan Payudara pada Remaja Putri

Risiko dan Efek Samping Operasi Plastik Payudara

Tindakan medis seperti operasi plastik payudara tentunya memiliki efek samping dan resiko yang harus diwaspadai.

Risiko dan efek samping lainnya termasuk:

  1. Berdarah dan memar yang terasa nyeri di payudara
  2. Infeksi di tempat pembedahan atau di sekitar implan
  3. Kontraktur kapsuler, atau pembentukan jaringan parut di dalam payudara yang dapatmmenyebabkan implan Anda berubah bentuk, bergeser, nyeri, atau lebih terlihat dari seharusnya
  4. Pecah atau bocornya implan di payudara Anda, seringkali terjadi sementara setelah operasi
  5. “Riak” kulit di tempat implan ditempatkan, sering kali di bawah payudara
  6. Pempatan atau pergerakan implan yang salah
  7. Penumpukan cairan di sekitar implan
  8. Kesulitan penyembuhan di tempat sayatan
  9. Keluarnya cairan dari payudara atau di tempat sayatan
  10. Jaringan parut yang parah pada kulit
Sumber

Web Md. Options in Cosmetic Surgery for Breasts (Mammoplasty). www.webmd.com

Very Well Health. (2021). Pros and Cons of Autologous Breast Augmentation. www.verywellhealth.com

Healthline. (2018). Breast Augmentation: What You Should Know. www.healthline.com

John Hopkins Medicine. A Full Spectrum of Breast Surgical Services. www.hopkinsmedicine.org