Memahami Operasi Vagina serta Risiko Melakukannya

Memahami Operasi Vagina serta Risiko Melakukannya

Penulis: Silvia | Editor: Alhasbi

Setiap wanita memang memiliki bentuk vagina yang berbeda. Oleh karena itu, tak sedikit dari mereka yang ingin melakukan operasi vagina. Mari pahami apa itu operasi vagina dan risiko yang mungkin akan muncul.

Kebanyakan wanita melakukan operasi vagina yaitu alasan kecantikan. Banyak wanita yang ingin menjalani operasi vagina sehingga penampilannya lebih indah sehingga bisa lebih percaya diri di depan pasangan.

Selain itu, beberapa operasi vagina juga dapat meningkatkan kepuasan seksual. Dengan begitu, kehidupan seksual mereka bisa terasa lebih menyenangkan.

Jenis-jenis Operasi Vagina

Ada berbagai prosedur operasi untuk vagina yang bisa dilakukan wanita sehingga penampilannya sesuai keinginan mereka. Berikut ini jenis-jenis bedah vagina yang bertujuan untuk estetika.

1. Labiaplasty

Labiaplasty merupakan prosedur bedah yang dilakukan pada bagian labia minora yang merupakan bibir bagian dalam vagina dan labia majora bagian bibir luar vagina.

Tujuan utama dari prosedur ini adalah mengurangi ukuran bibir vagina bagian dalam sehingga tidak melebihi ukuran bibir vagina luar. Sebagian besar orang melakukan labiaplasty karena tidak suka dengan ukuran bibir vagina mereka, padahal ukuran setiap bibir vagina wanita memang berbeda.

Pada saat prosedur, jaringan vagina yang tak diinginkan akan dipotong menggunakan pisau bedah atau laser sehingga lebih pendek hingga ukurannya sesuai. Selama tindakan, pasien akan mendapatkan anestesi umum atau anestesi lokal selama proses pembedahan (berlangsung selama 1-2 jam).

2. Vaginoplasty

Jenis operasi vagina lainnya yang cukup umum dilakukan adalah vaginoplasty. Ini merupakan tindakan dengan tujuan untuk membentuk ulang vagina.

Biasanya, pasien menginginkan tampilan vagina yang lebih kencang. Vagina yang kendur umumnya terjadi karena proses persalinan atau karena penuaan. Padahal mengendurnya otot-otot vagina karena kedua penyebab tersebut merupakan hal yang normal.

Apabila pembedahan vagina dilakukan karena alasan estetika, biasanya dokter akan menghilangkan kelebihan kulit atau jaringan sehingga bagian dalamnya lebih kencang. Kemudian, dokter akan menjahit bagian dalam vagina sehingga lubang vagina menjadi lebih kecil.

3. Hymenoplasty

Hymenoplasty merupakan jenis operasi vagina yang bertujuan untuk memperbaiki selaput dara yang robek. Ini juga terkenal dengan operasi pengembalian keperawanan.

Ketika selaput dara robek dan meninggalkan jaringan, sisa jaringan tersebut bisa dijahit agar menyatu kembali.

Selama prosedur, pasien mungkin akan mendapatkan anestesi umum/lokal untuk meminimalisir rasa sakit yang umumnya membutuhkan waktu selama 30-40 menit.

Apabila selaput dara yang robek tidak memiliki sisa jaringan, dokter mungkin dapat memasukkan bio-material ke dalam vagina untuk menggantikan selaput dara. Prosedur ini biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama hingga 2 jam dengan bius lokal.

Selain itu, rekonstruksi selaput dara juga bisa dilakukan dengan menggunakan jaringan dari bibir vagina. Jadi, pasien bisa mendapatkan selaput dara baru.

Baca Juga : Berbagai Gejala dan Penyebab Vagina Sobek

4. Operasi Klitoris

Bagian lain yang juga bisa diperbaiki dengan jalan operasi vagina adalah klitoris. Operasi ini berguna untuk membuat pembukaan di bagian klitoris untuk meningkatkan sensitivitas vagina.

Dokter melakukan prosedur operasi klitoris dengan cara menghilangkan jaringan yang biasanya menutupi klitoris.

5. G-spot plasty

Perlu Anda ketahui, G-spot merupakan area yang paling sensitif pada vagina di mana bisa memberikan sensasi kenikmatan yang sangat besar saat berhubungan seksual.

Umumnya, G-spot plasty berguna untuk mengencangkan jaringan di bagian dinding vagina, atau tepat di sekitar g-spot. Selain itu, dokter juga mungkin akan menyuntikan kolagen ke dinding depan vagina sehingga vagina akan lebih kencang dapat sensitivitasnya meningkat.

Pasien bedah ini akan mendapatkan anestesi lokal dan obat penenang sehingga lebih nyaman selama prosedur berlangsung.

Risiko Operasi Vagina

Meski beberapa operasi vagina bisa membantu para wanita untuk mendapatkan tampilan organ intim yang mereka inginkan, tetapi ada beberapa risiko yang mengintainya.

Apabila operasi tidak dilakukan oleh ahli dan tidak memerhatikan kebersihan alat selama prosedur, maka bisa ada kemungkinan menyebabkan beberapa gangguan berikut.

  • Muncul infeksi
  • Hilangnya sensasi atau mati rasa akibat kerusakan saraf vagina
  • Rasa sakit saat berhubungan seksual
  • Pendarahan berlebihan
  • Penumpukan jaringan parut
  • Perubahan warna kulit yang ekstrim
  • Asimetri atau ketidaksesuaian antara kedua bentuk bibir vagina

Maka dari itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter yang ahli di bidangnya. Anda yang ingin melakukan operasi vagina juga sebaiknya melakukan pertimbangan yang matang. Jangan sampai risiko berbahaya yang tidak diinginkan terjadi.

Baca Juga : Berbagai Macam Penyebab dan Cara Mengatasi Iritasi Vagina

Sumber

Cleveland Clinic. Vaginoplasty. my.clevelandclinic.org

Docdoc. What Is Clitoroplasty: Overview, Benefits, and Expected Results. Docdoc.com

Lybrate. (2021). Hymenoplasty Treatment, Procedure and Side Effects. lybrate.com

NHS. Labiaplasty. nhs.uk

WebMD. (2021). Vaginoplasty and Labiaplasty. webmd.com