Manfaat Suntik Keloid dan Efek Sampingnya

Manfaat Suntik Keloid dan Efek Sampingnya

Penulis: Anita | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 1 September 2022

Penampilan kulit yang bersih dan mulus tentunya merupakan impian kebanyakan orang. Oleh karena itu, tak heran kalau beberapa orang mulai berpikiran untuk menghilangkan bekas luka mereka melalui jalur medis, terutama jika luka tersebut sangat terlihat.

Salah satu cara yang biasa ditawarkan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan suntik keloid. Lantas, apa manfaat suntik keloid dan apa saja efek sampingnya?

Manfaat

Luka keloid dapat muncul beberapa bulan atau bahkan tahun setelah cedera. Sayangnya, bekas luka jenis ini terkadang merusak penampilan kulit karena terlihat membengkak dan keras.

Meskipun tidak menyakitkan, tetapi luka keloid tentunya tetap bisa menimbulkan rasa resah dan terkadang bisa mengalami penambahan ukuran.

Luka keloid bisa terjadi akibat proses produksi kolagen yang berlebih dan menumpuk pada kulit. Bekas luka jenis ini cenderung muncul pada orang-orang yang berkulit gelap serta berusia 10-30 tahun.

Untuk mengatasi bekas luka keloid, suntik keloid dapat menjadi jalan keluar yang diberikan oleh dokter. Suntik keloid berisi kortikosteroid yang dapat mengurangi bekas luka dengan mengurangi ukurannya.

Kandungan steroid dalam suntik keloid dapat mengurai jaringan kolagen dalam luka keloid dan mengurangi peradangan pada luka yang secara tidak langsung dapat menurunkan pembengkakan, rasa gatal, dan kemerahan pada luka keloid.

Kortikosteroid dalam suntikan keloid dapat menyempitkan pembuluh darah pada daerah luka keloid dan mengurangi asupan nutrisi serta oksigen pada jaringan bekas luka. Tak hanya itu, steroid juga mampu mengurangi produksi kolagen pada bekas luka.

Suntikan keloid biasanya dapat diberikan setelah luka sudah pulih dan memakan waktu kurang lebih 15 menit. Orang yang ingin mengikuti proses injeksi keloid tidak perlu diberikan suntikan obat bius.

Jika Anda akan menjalani pembedahan dan rentan mengalami bekas luka jenis keloid, maka dokter dapat memberikan suntikan keloid pada daerah tubuh yang akan dibedah untuk mencegah pembentukan luka keloid. Dokter juga bisa menyuntikkan injeksi tambahan jika dibutuhkan.

Apabila luka keloid tetap muncul seusai pembedahan, dokter akan merekomendasikan Anda untuk menjalani suntikan keloid tiap 4 atau 6 minggu. Dokter tidak akan memberikan Anda lebih dari lima dosis suntikan keloid. Ukuran dari luka keloid akan terlihat setelah 1-6 bulan pasca injeksi.

Beberapa jam setelah Anda mendapatkan suntikan keloid, Anda bisa memijat bekas luka keloid secara perlahan untuk membantu meningkatkan efektivitas dari injeksi steroid tersebut.

Efek Samping Suntik Keloid

Efek samping dari suntikan keloid biasanya dapat berupa munculnya urat-urat pada kulit, perubahan warna kulit, serta menipisnya atau masuknya bagian dalam kulit tempat injeksi steroid diberikan.

Meskipun demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai efektivitas suntikan keloid dalam mengurangi atau menghilangkan bekas luka keloid. Oleh karena itu, suntikan keloid umumnya dikombinasikan dengan penanganan bekas luka lainnya.

Sekitar 50-80% bekas luka keloid mengalami pengurangan ukuran berkat penanganan suntikan keloid. Sayangnya, kebanyakan bekas luka keloid tersebut dapat bertumbuh kembali setelah kurang lebih lima tahun.

Untuk mengantisipasi ini, dokter biasanya akan mengabungkan suntikan keloid dengan penanganan lainnya.

Penanganan Alternatif Selain Suntikan Keloid

Tak hanya suntikan keloid, masih ada beberapa alternatif lain untuk menanggulangi bekas luka keloid, seperti:

1. Perban Elastis

Untuk luka keloid yang masih baru, dokter akan menganjurkan Anda untuk menggunakan perban elastis yang terbuat dari bahan kain yang lentur yang dapat memberikan tekanan pada bekas luka.

Biasanya penanganan ini berguna untuk mengurangi atau mencegah pembentukan luka keloid. Anda akan diminta untuk menggunakan perban elastis selama 12-24 jam dalam kurun waktu kurang lebih 4-6 bulan.

2. Salep

Dokter juga dapat memberikan Anda salep tertentu yang mengandung kortikosteroid untuk meredakan rasa gatal akibat luka keloid.

Selain kortikosteroid, dokter juga bisa meresepkan salep yang mengandung silikon untuk mengurangi kolagen berlebih dan memperbaiki pembuluh darah.

3. Kiroterapi

Kiroterapi atau penanganan dengan pembekuan bekas luka keloid dapat dicoba apabila luka yang dimiliki berukuran kecil. Bekas luka keloid akan dibekukan dengan cairan nitrogen.

Akan tetapi, Anda bisa saja mengalami efek samping dari kiroterapi, seperti perubahan warna kulit, rasa nyeri pada kulit, atau timbul lepuhan pada kulit.

4. Penanganan Laser

Untuk bekas luka keloid yang berukuran lebih besar, dokter dapat menganjurkan Anda untuk mencoba penanganan laser. Metode ini dapat mengurangi rasa gatal dan membantu memudarkan bekas luka keloid. Biasanya terapi laser dikombinasikan dengan suntikan keloid.

Terdapat berbagai macam terapi laser yang bisa dicoba. Namun, terdapat beberapa efek samping dari terapi laser, seperti perubahan warna kulit, muncul lepuhan pada kulit, serta pengerasan kulit.

5. Radioterapi

Radioterapi meliput pemberikan sinar radiasi X-ray dalam kadar yang rendah untuk mengecilkan ukuran bekas luka keloid atau mengurangi kemunculan jaringan parut. Umumnya penanganan ini dilakukan pasca operasi.

6. Pembedahan

Pembedahan dapat dilakukan untuk mengangkat bekas luka keloid jika luka keloid tidak memudar atau mengecil setelah Anda sudah mencoba penanganan lainnya.

Apabila Anda merasa bekas luka keloid menganggu penampilan atau bahkan aktivitas sehari-hari, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kalau Anda dapat menjalani suntikan keloid ataupun penanganan lainnya.

Baca Juga: Penyebab dan Cara Menghilangkan Keloid

Sumber

American Academy of Dermatology Association. Keloids: Diagnosis and Treatment. www.aad.org

American Family Physician. (2009). Management of Keloids and Hypertrophic Scars. www.aafp.org

Mayo Clinic. (2022). Keloid Scar. www.mayoclinic.org

NHS. (2019). Keloid Scars. www.nhs.uk

NIH. (2018). Triamcinolone Acetonide Intralesional Injection for the Treatment of Keloid Scars: Patient Selection and Perspectives. www.ncbi.nlm.nih.gov

NYU Langone Health. Medical Treatment for Scars & Keloids. www.nyulangone.org