Ketorolac: Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya

Ketorolac: Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya

Penulis: Devita | Editor: Handa

Ketorolac merupakan golongan obat antiinflamasi non steroid yang berperan meredakan nyeri ringan hingga berat pada orang dewasa. Penggunaannya biasanya dilakukan pada pasien setelah operasi.

Kegunaan obat ini untuk membantu mengurangi rasa sakit, mempercepat pemulihan, dan membuat tubuh lebih mudah beraktivitas setelah operasi. Cara kerjanya dengan menghambat produksi zat alami tubuh yang menyebabkan peradangan.

Efek dari obat ini mampu mengurangi pembengkakan, nyeri, atau demam. Obat ini baik untuk menangani masalah nyeri ringan bahkan berat dalam jangka waktu panjang. Bagaimana cara mengonsumsi ketorolac? Simak ulasan di bawah ini!

Cara Mengonsumsi Ketorolac

Sebelum mengonsumsi obat, biasakan untuk membaca informasi yang tertera pada obat. Ketorolac merupakan jenis obat yang diminum dalam jangka 4-6 jam. Setelah minum ketorolac, usahakan jangan berbaring selama minimal 10 menit agar kerja obat maksimal.

Dosis Ketorolac

Jangan minum ketorolac lebih dari 40 miligram setiap harinya. Selain itu, jangan pula menambah dosis Anda, meminumnya lebih sering, atau meminumnya lebih dari 5 hari. Jika Anda masih merasa sakit setelah 5 hari, bicarakan dengan dokter Anda tentang obat lain yang mungkin Anda gunakan.

Minumlah obat pereda nyeri saat tanda nyeri mulai muncul, jangan tunggu sampai gejalanya memburuk. Pastikan jadwal minum obat Anda teratur dan sesuai dengan anjuran dokter. Berikut ini dosis ketorolac yang perlu Anda pahami, yaitu:

Dewasa

  • Intravena, yaitu 30 mg setiap 6 jam dalam sehari dan tidak boleh lebih dari 120 mg.
  • Intramuscular, yaitu 30 mg setiap 6 jam dalam sehari dan tidak boleh lebih dari 120 mg.
  • Oral, yaitu 20 mg sekali setelah terapi IV atau IM, LALU 10 mg setiap 4-6 jam, jangan melebihi 40 mg / hari

Lansia

  • Intravena, yaitu 15 mg setiap 6 jam tidak boleh melebihi 60 mg / hari
  • Intramuscular, yaitu 30 mg sebagai dosis tunggal atau 15 mg setiap 6 jam, jangan melebihi 60 mg / hari.
  • Oral, yaitu 10 mg sekali setelah terapi IV atau IM, kemudian 10 mg setiap 4-6 jam; tidak melebihi 40 mg / hari.

Anak-anak

Ketorolac tidak dianjurkan untuk anak-anak di bawah 2 tahun. Sedangkan untuk anak-anak usia 2-16 tahun, dosisnya yaitu:

  • Dosis tunggal, yaitu 0,5 mg sekali, tidak boleh melebihi 15 mg
  • Dosis ganda, yaitu 0,5 setiap 6 jam, konsumsi sebaiknya jangan sampai 5 hari.

Untuk anak-anak di atas 16 tahun dengan berat badan kurang dari 50 kg, dosisnya, yaitu:

  • Intravena, yaitu 15 mg sebagai dosis tunggal atau 15 mg setiap 6 jam, tidak dianjurkan melebihi 60 mg / hari.
  • Intramuscular, yaitu 30 mg sebagai dosis tunggal atau 15 mg setiap 6 jam,  tidak melebihi 60 mg / hari.
  • Oral, yaitu 10 mg sekali setelah terapi IV / IM, kemudian 10 mg setiap 4-6 jam; tidak boleh melebihi 40 mg / hari.

Jika anak-anak di atas 16 tahun dengan berat badan lebih dari 50 kg, dosisnya, yaitu:

  • Intravena, yaitu 30 mg sebagai dosis tunggal atau 30 mg setiap 6 jam, jangan melebihi 120 mg / hari.
  • Intramuscular, yaitu 60 mg sebagai dosis tunggal atau 30 mg setiap 6 jam, jangan melebihi 120 mg / hari.
  • Oral, yaitu 20 mg sekali setelah terapi IV / IM, LALU 10 mg setiap 4-6 jam, jangan melebihi 40 mg / hari

Baca Juga : Natrium Bikarbonat: Kegunaan, Dosis, dan Efek Samping

Efek Samping Ketorolac

Setiap obat memiliki efek samping, namun jika minumnya sesuai anjuran dokter, efek sampingnya bisa diminimalisir. Berikut ini efek samping dari ketorolac secara umum, meliputi:

  • Sakit perut
  • Mual dan muntah
  • Sembelit
  • Diare
  • Pusing
  • Mengantuk
  • Luka pada mulut
  • Berkeringat

Jika salah satu efek samping semakin memburuk, segera beritahu dokter Anda untuk mencegah kondisi yang lebih parah. Efek samping terhadap setiap orang berbeda. Efek samping yang muncul juga bisa berbahaya, seperti:

  • Pingsan
  • Jantung berdebar
  • Telinga berdenging
  • Depresi
  • Sakit kepala hingga berhari-hari
  • Penglihatan kabur
  • Gejala gagal jantung, seperti kaki bengkak
  • Kenaikan berat badan secara drastis
  • Perdarahan atau memar yang tidak biasa
  • Gejala, seperti flu dengan kulit pucat

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Ketorolac

Beri tahu dokter Anda mengenai alergi dan kondisi tertentu pada tubuh sebelum memutuskan meminum ketorolac. Anda harus waspada jika memiliki riwayat asma, perdarahan, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, liver, dan stroke, karena obat ini bisa memperparah keadaan Anda.

Ketika mengonsumsi ketorolac, sebaiknya meminum banyak air untuk menghindari dehidrasi dan segera hubungi dokter apabila ada perubahan warna dan intensitas urin. Sebaiknya hindari mengemudi setelah mengonsumsi ketorolac karena bisa menyebabkan kecelakaan akibat mengantuk.

Baca Juga : Manfaat Obat Nystatin Untuk Mengatasi Infeksi Jamur

Sumber

Michigan Medicine. Ketorolac. www.uofmhealth.org
Drugs. Ketorolac. www.drugs.com
Medlineplus. Ketorolac.www.medlineplus.com
Rxlist. Ketorolac. www.rxlist.com
Web Md. Ketorolac Tromethamine. www.webmd.com