Ketahui Prosedur CAPD atau Cuci Darah Lewat Perut

Ketahui Prosedur CAPD atau Cuci Darah Lewat Perut

Penulis: Justina | Editor: Ratna

Dialisis CAPD atau Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis merupakan metode pengobatan gagal ginjal yang menggunakan lapisan perut atau peritoneum untuk menyaring darah dari dalam tubuh. Pasien dapat melakukan dialisis CAPD di rumah. Oleh karena itu, metode dialisis ini cocok bagi mereka yang tidak ingin mengunjungi klinik dialisis secara teratur.

Dialisis CAPD bertindak sebagai ginjal buatan untuk membantu membersihkan tubuh dari produk limbah serta untuk menjaga keseimbangan cairan di dalam tubuh. Metode ini dibutuhkan jika ginjal tidak dapat bekerja dengan baik atau sudah berhenti bekerja. Seseorang membutuhkan CAPD jika mengalami gagal ginjal akut (jangka pendek) atau kronis (jangka panjang).

Baca Juga: Mengenal Proses Hemodialisis (Cuci Darah)

Prosedur CAPD

Dokter akan menempatkan kateter dialisis peritoneal dengan menggunakan anestesi lokal terlebih dahulu. Mungkin ada beberapa orang yang lebih suka dokter menempatkan kateter di bawah anestesi umum biasanya sehingga pasien dapat tertidur dan tidak merasakan prosedur CAPD.

Sebelumnya, dokter biasanya akan merekomendasikan pasien agar tidak makan atau minum apapun setelah tengah malam sebelum melakukan kateter dialisis peritoneal, terutama jika pasien akan menjalani anestesi umum untuk penempatan kateter. Pasien juga perlu mengatur dan mempersiapkan proses perjalanan pulang setelah pemasangan kateter.

Dokter akan memberikan obat yang membuat pasien menjadi rileks dan untuk mengurangi rasa sakit. Kemudian, dokter akan membuat sayatan di bawah atau di samping pusar, atau tepat di bawah tulang rusuk. Selanjutnya, dokter akan memotong otot dan jaringan untuk membuat lubang di mana kateter tersebut akan ditempatkan. Kateter akan didorong ke perut melalui lubang tersebut.

Lalu, ujung kateter dapat ditempatkan tepat di bawah kulit selama 3 sampai 5 minggu. Petugas kesehatan akan memasukkan cairan melalui kateter untuk memeriksa apakah kateter berfungsi dengan baik. Dokter mungkin juga akan memasukkan obat pengencer darah ke dalamnya untuk membantu mencegah kateter menjadi tersumbat. Kateter akan ditahan di tempat dengan jahitan, kemudian area tersebut akan ditutupi menggunakan perban.

Cara Melakukan CAPD

Metode CAPD harus dilakukan di dalam ruangan yang cukup terang. Ruangan juga tidak boleh ada hewan peliharaan, bulu, angin kencang, atau kipas angin karena dapat meningkatkan risiko infeksi.

Sebelum melakukan CAPD, pasien perlu mengumpulkan beberapa peralatan lalu diletakkan di atas meja bersih di dekat tempat melakukan CAPD. Berikut peralatan yang harus dipersiapkan.

  • Kantong dialisat dan kantong produk limbah
  • Tabung berbentuk Y
  • Dudukan IV, yang digunakan untuk menggantung tas dialisat
  • Sarung tangan medis sekali pakai
  • Masker medis yang dapat digunakan di wajah pasien selama proses CAPD
  • Klem tabung
  • Jarum suntik plastik baru tanpa jarum

Karena CAPD bisa dilakukan sendiri, berikut cara melakukannya.

Cuci Tangan Menggunakan Sabun dan Air

Gosok tangan menggunakan sabun setidaknya 15 detik sebelum membilasnya dengan air mengalir. Keringkan tangan menggunakan handuk bersih atau handuk kertas. Jangan menyentuh selang atau kateter tanpa mencuci tangan dan mengenakan sarung tangan. Anda juga perlu memotong kuku agar tetap pendek dan bersih.

Pakai Sarung Tangan dan Masker

Kenakan masker sampai menutupi mulut dan hidung. Jangan sentuh apapun kecuali kateter dan perlengkapan lainnya setelah memakai sarung tangan.

Bilas Tabung

Bilas tabung menggunakan cairan dialisat sebelum melakukan prosedur CAPD untuk membantu mencegah infeksi. Hubungkan ujung bawah tabung Y ke kateter, lalu hubungkan 2 ujung lainnya dari tabung ke kantong dialisat dan kantong limbah. Jepit selang yang terpasang pada kateter yang masuk ke dalam perut. Hal ini akan menutupi tabung sehingga dialisat tidak masuk ke perut. Alirkan 100 mililiter dialisat keluar dari kantong dan turunkan pipa ke dalam kantong sampah. Setelah 100 mL dialisat terkuras, klem selang yang menuju kantong sampah.

Biarkan Dialisat Mengalir ke Perut

Gantung tas dialisat pada tingkat yang lebih tinggi dari perut. Lepaskan penjepit dari tabung yang terpasang pada kateter yang masuk ke perut.

Biarkan sisa dialisat mengalir ke perut setidaknya tidak lebih dari 10 menit. Pasien dapat berbaring, duduk, atau berdiri saat dialisat mengalir masuk. Setelah semua dialisat masuk ke dalam perut, cuci tangan dan pakai sarung tangan baru. Lepaskan kateter dari tabung lalu tutup kateter. Biarkan dialisat di perut selama 3 sampai 5 jam.

Setelah membiarkan dialisat di perut, ikuti langkah-langkah mencuci tangan dan memakai masker. Pastikan peralatan tersebut mudah dijangkau untuk digunakan. Hubungkan selang Y ke kateter lagi, kemudian lakukan dengan cara yang sama seperti yang dilakukan untuk memasukkan dialisat ke dalam perut.

Jepit tabung yang masuk ke kantong dialisat sampai tertutup. Gantung tas di tingkat yang lebih rendah dari perut, kemudian lepaskan klem dari tabung yang mengarah ke kantong sampah. Biarkan dialisat mengalir dari perut ke dalam kantong sampah.

Jika dialisat tidak mengalir keluar dengan baik, cobalah untuk mengubah posisi tubuh. Jika hal ini tidak membuat aliran dialisat jadi lebih baik, maka lepaskan ujung selang yang terpasang di kateter. Gunakan jarum suntik untuk menyedot dialisat dengan lembut dari perut. Diperlukan waktu kurang dari 45 menit untuk mengeluarkan dialisat dari perut. Dialisat yang mengalir keluar harus berwarna jernih. Setelah semua dialisat habis, tutup kantong sampah dan buang sesuai dengan petunjuk yang tersedia. Lalu, jangan lupa cuci tangan Anda.

Baca Juga: Ketahui Gejala Gagal Ginjal di Stadium 5!

Sumber

Drugs. (2022). Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis. Drugs.com

Kidney Research UK. Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis. kidneyresearchuk.org

Mayo Clinic. Peritoneal Dialysis. mayoclinic.org

Medical News Today. (2021). What to Know About Peritoneal Dialysis. medicalnewstoday.com