Ketahui Penyebab Tumor Mediastinum dan Pengobatannya

Ketahui Penyebab Tumor Mediastinum dan Pengobatannya

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Tumor mediastinum adalah pertumbuhan yang terbentuk di area dada yang memisahkan paru-paru. Area ini yang disebut mediastinum, dikelilingi oleh tulang dada di depan, tulang belakang di belakang, dan paru-paru di setiap sisi. Mediastinum berisi jantung, aorta, esofagus, timus, trakea, kelenjar getah bening, dan saraf.

Timus adalah organ yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Sistem getah bening, atau sistem limfatik, juga merupakan bagian dari sistem kekebalan dan membantu melindungi tubuh. Secara umum, tumor mediastinum jarang terjadi.

Tumor jenis ini umumnya didiagnosis pada Anda yang berusia 30 hingga 50 tahun, namun dapat berkembang pada usia berapapun. Dan lokasi tumor dalam mediastinum dapat bervariasi sesuai dengan usia Anda.

Penyebab Tumor Mediastinum

Ada beberapa jenis tumor mediastinum, dengan penyebabnya terkait dengan tempat pertumbuhannya terbentuk di mediastinum, antara lain:

1. Mediastinum anterior (depan)

  • Limfoma, tumor ganas ini termasuk penyakit hodgkin dan limfoma non hodgkin.
  • Timoma dan kista timus, merupakan penyebab paling umum dari massa timus.
  • Sel germinal, sebagian besar neoplasma sel germinal dari 60 hingga 70% bersifat jinak, dan umum ditemukan pada pria dan wanita.
  • Mediastinum massa tiroid ini biasanya merupakan pertumbuhan jinak, seperti gondok.

2. Mediastinum tengah

  • Kista bronkogenik, merupakan pertumbuhan jinak pertumbuhan jinak yang dimulai di sistem pernapasan.
  • Limfadenopati mediastinum, adalah pembesaran kelenjar getah bening.
  • Kista perikardial, merupakan pertumbuhan jinak yang dihasilkan dari kantung luar lapisan jantung (perikardium).
  • Tumor trakea dan tumor esofagus yang bisa jinak atau tumbuh dengan ganas.
  • Kelainan esofagus, dengan kondisi termasuk akalasia esofagus, divertikulum, dan hernia hiatus.
  • Kelainan vaskular seperti aneurisma aorta dan diseksi aorta.

3. Mediastinum posterior (belakang)

  • Tumor neurogenik, adalah penyebab paling umum dari tumor mediastinum posterior yang dikategorikan sebagai neoplasma selubung saraf, neoplasma sel ganglion, dan neoplasma sel paraganglion. Sekitar 70% neoplasma neurogenik adalah jinak.
  • Limfadenopati, yang mengacu pada pembesaran kelenjar getah bening.
  • Hematopoiesis ekstrameduler, adalah penyebab langka massa yang terbentuk dari ekspansi sumsum tulang dan berhubungan dengan anemia berat.
  • Kista neuroenterik, merupakan pertumbuhan langka yang melibatkan elemen saraf dan gastrointestinal.
  • Kelainan paravertebral, kondisi ini termasuk kelainan menular, ganas dan traumatis dari tulang belakang toraks.
  • Kelainan vaskular seperti aneurisma aorta.

Gejala

Hampir setengah dari kasus baru tumor mediastinum, tidak ada keluhan tentang gejala-gejala yang terjadi. Sehingga tumor tidak terdiagnosis sampai dibutuhkan rontgen dada.

Tergantung pada ukuran dan lokasi tumor, gejala dapat berkembang karena tekanan pada sumsum tulang belakang, jantung atau lapisan jantung (perikardium) dan tanda dan gejala mungkin termasuk:

  • Batuk dengan atau tanpa darah, sesak napas dan suara serak.
  • Keringat malam, menggigil atau demam.
  • Mengi atau suara napas bernada tinggi.
  • Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan dan anemia.
  • Kelenjar getah bening bengkak atau lunak.
  • Limfadenopati (kelenjar getah bening bengkak atau lunak).
  • Masalah mata, seperti kelopak mata terkulai, pupil kecil di satu sisi wajah

Diagnosis

Pemeriksaan yang paling umum digunakan untuk mendiagnosis dan mengevaluasi tumor mediastinum meliputi:

  • CT scan dada.
  • Tes darah.
  • Ultrasonografi (USG).
  • Biopsi jarum atau aspirasi atau biopsi jarum yang dipandu CT.
  • Rontgen dada
  • Pencitraan resonansi magnetik (MRI) dada
  • Esofagoskopi
  • Bronkoskopi.
  • Mediastinoskopi dengan biopsi. Metode ini membutuhkan tabung yang menyala untuk dimasukkan melalui leher untuk memungkinkan pengangkatan jaringan.

Pengobatan

Perawatan dan pengobatan terhadap tumor mediastinum tergantung pada jenis tumor dan letaknya. Berikut adalah metode-metode pengobatan yang akan dilakukan seperti:

  • Pada timoma, pengangkatan jaringan digunakan, dengan kemungkinan adanya radiasi. Perawatan ini dapat dilakukan dengan teknik invasif minimal seperti torakoskopi atau reseksi robotik atau sternotomi median. Metode pendekatan terbuka yang dilakukan dengan membelah tulang dada.
  • Untuk kanker timus, seringkali membutuhkan pembedahan, radiasi dan kemoterapi.
  • Pada limfoma, setelah melakukan diagnosis pengobatan selanjutnya adalah kemoterapi dan dilanjutkan dengan radiasi. Teknik bedah mungkin diperlukan untuk mendapatkan jaringan untuk didiagnosis.
  • Tumor neurogenik yang ditemukan di mediastinum posterior (belakang) dirawat dengan metode pembedahan.
  • Beberapa jaringan abnormal yang tumbuh, jika tidak bersifat kanker dan tidak menyebabkan masalah, Anda hanya perlu mewaspadainya dan melakukan pemantauan dari waktu ke waktu.

Baca Juga: Perbedaan Tumor Paru Jinak dan Ganas

Sumber

Cedars Sinai. Mediastinal Tumors. www.cedars-sinai.org

Healthline. (2021). Mediastinal Tumors (Neoplasms). www.healthline.com

MSD MANUAL. (2021). Mediastinal Masses. www.msdmanuals.com

Cleveland Clinic. (2019). Mediastinal Tumor. my.clevelandclinic.org