Ketahui Berbagai Macam Jenis Perban dan Kegunaannya

Ketahui Berbagai Macam Jenis Perban dan Kegunaannya

Penulis: Anita | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Winda Atika Sari

Terakhir ditinjau: 19 Agustus 2023

 

Saat sedang melakukan aktivitas sehari-hari, tak jarang Anda lalai dan secara tidak sengaja terluka. Untuk cedera tertentu, Anda memerlukan perban untuk menutupi atau membantu proses penyembuhan luka.

Tapi, tahukah Anda kalau ternyata perban tidak hanya satu jenis saja? Tergantung dari cedera yang dialami, ada berbagai macam jenis perban dengan kegunaannya tersendiri. Kenali apa saja tipe-tipe perban dari artikel ini!

Apa Saja Jenis Perban yang Tersedia beserta Kegunaannya?

Anda tentunya sudah familiar dengan perban berupa kain berwarna putih yang sering dibalut untuk menutup luka atau membantu proses penyembuhan patah tulang, tapi ternyata ada beragam jenis perban dengan kegunaannya masing-masing, seperti:

1. Perban Segitiga

Perban segitiga merupakan jenis perban yang praktis karena dapat dipakai untuk menutupi luka yang besar, menahan kain kasa, dan menopang bagian badan tertentu, seperti lengan, bahu, dan pergelangan tangan.

Pemakaian perban segitiga tergantung dari letak cederanya. Jika Anda ingin menggunakannya untuk menopang tubuh bagian bawah atau menutupi luka yang besar, maka Anda harus melipatnya secara horizontal terlebih dahulu sebanyak dua kali.

Apabila Anda menggunakan perban segitiga untuk menyokong lengan, Anda harus memposisikan dan menopang lengan yang cedera di atas dada.

Kemudian, pasang perban di bawah lengan serta di sekitar leher. Setelahnya, ikat bagian ujung perban di daerah pertemuan antara lengan dan bahu.

2. Perban Tabung

Seperti namanya, jenis perban ini berbentuk tabung dan terbuat dari bahan kain yang halus dan rapat. Anda juga bisa mendapatkan perban tabung yang elastis untuk bagian persendian tertentu, seperti pergelangan kaki dan lutut.

Perban tabung umumnya digunakan untuk cedera di bagian jari atau persendian. Sayangnya, jenis perban ini tak mampu menekan luka untuk menghentikan pendarahan.

Sebelum Anda memakai perban tabung Anda perlu memotongnya menjadi ukuran-ukuran kecil terlebih dahulu.

3. Perban Gulung

Cara menggunakan perban gulung cukup mudah. Anda hanya perlu menahan ujung perban pada bagian atas daerah cedera sebelum melilitkan perban dari bawah ke atas sebanyak dua kali.

Selanjutnya, Anda bisa mengulang melilitkan perban sampai seluruh daerah yang cedera sudah terbalut. Setelah itu, Anda dapat melapisi seluruh daerah yang cedera dengan perban sekali lagi.

Sebenarnya terdapat tiga jenis perban gulung yang terbagi berdasarkan jenis bahannya, yaitu:

  •  Perban Gulung Berpori

Jenis perban gulung ini dibuat dari bahan yang benangnya tidak terlalu rapat atau merekat sehingga masih ada sirkulasi udara pada daerah yang tertutupi. Namun, jenis perban ini tidak dapat menumpu persendian dan menekan luka.

  •  Perban Gulung Crepe

Perban gulung jenis ini cocok untuk orang yang mengalami cedera pada persendian, otot, dan tulang.

  •  Perban Gulung Elastis

Perban gulung elastis bisa mengikuti lekuk tubuh. Oleh karena itu, jenis perban gulung ini dapat membantu menahan kain kasa pada tempatnya dan menyokong cedera pada jaringan otot lunak, seperti keseleo.

Gunakan Perban dengan Benar

Tidak ada gunanya memakai jenis perban yang benar jika Anda tidak memakainya secara tepat. Alih-alih membantu proses penyembuhan, yang ada Anda malah tambah memperparah cedera. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan perban:

  • Selalu Gunakan Perban yang Steril. Jangan sampai perban yang kamu gunakan sudah terkontaminasi dan malah menyebabkan infeksi. Pastikan perban yang kamu pakai masih baru dan steril sebelum Anda balutkan ke daerah yang cedera.
  • Balut Bagian di Sekitar Cedera. Sebaiknya, lilitkan perban di bagian sekitar cedera untuk memastikan kalau tekanan pada perban sudah merata.
  • Jangan Terlalu Ketat. Perban yang diikat dengan terlalu kencang bisa menghambat peredaran darah. Anda bisa memeriksa apakah perban diikat terlalu ketat atau tidak dengan memencet salah satu kuku jari selama lima detik.

Jika perban terlalu ketat, warna pada kuku baru akan muncul kembali setelah lebih dari dua detik.

  • Jangan Letakkan Es Batu pada Bagian yang Cedera. Mengompres daerah yang bengkak memang bisa mengurangi pembengkakan, tapi saat menggunakan perban, tindakan tersebut malah akan menyebabkan radang dingin atau frostbite.
  • Jangan Lupa untuk Membuka Perban. Anda dapat melepaskan perban dari bagian yang cedera setidaknya dua kali sehari selama beberapa menit. Setelahnya, Anda bisa melilitkannya kembali.
  • Jangan Tutupi Luka yang Terinfeksi. Jangan lilit perban pada luka yang terinfeksi. Luka yang terasa panas atau lunak, memerah, bernanah, atau membengkak perlu diperiksakan ke dokter, apalagi kalau disertai dengan badan yang menggigil dan demam.

Anda tidak perlu sungkan untuk bertanya ke dokter jika Anda masih belum memahami cara menggunakan perban secara tepat. Selalu ikuti petunjuk dari dokter mengenai lama pemakaian dan jenis perban yang perlu digunakan.

Baca Juga: Tips Merawat Jahitan Luka

Sumber

Healthline. (2019). Bandaging Your Hand Following Injury. www.healthline.com

NHS. (2020). How do I apply a bandage?. www.nhs.uk

St. John Ambulance. (2021). How to put a bandage on an adult. www.sja.org.uk

Verywell Health. (2021). How to Use a Compression Bandage. www.verywellheatlh.com