Ketahui Bahaya Virus Ebola dan Cara Pengobatannya

Ketahui Bahaya Virus Ebola dan Cara Pengobatannya

Penulis: Shania | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. R.A Adaninggar Primadia Nariswari Sp.PD

Terakhir ditinjau: 24 November 2022

 

Ebola merupakan salah satu virus yang perlu tindakan serius. Virus ini memiliki resiko kematian untuk penderitanya. Virus ebola mulanya muncul pada tahun 1976 di Sudan dan Republik Demokratik Kongo. Meskipun ebola telah ada selama lebih dari 35 tahun, wabah terbesar mulai di Afrika Barat pada Maret 2014. Wabah ini terbukti lebih mematikan, parah, dan meluas dibandingkan wabah sebelumnya. Meskipun kasus telah menurun secara signifikan sejak puncak wabah, masih ada kemungkinan wabah lebih lanjut. Hingga saat ini, virus ini hanya menyebar di wilayah Afrika.

Baca Juga: Kenali Berbagai Penyakit yang Disebabkan oleh Virus

Penyebab

Ebola masuk dalam keluarga virus Filoviridae. Jenis virus ini dapat menyebabkan demam berdarah atau pendarahan yang banyak di dalam dan di luar tubuh Anda. Umumnya saat terjangkit virusnya, Anda akan mengalami demam yang sangat tinggi.

Virus ini kemungkinan besar berasal dari kelelawar buah Afrika. Virus ini dikenal sebagai virus zoonosis karena ditularkan ke manusia dari hewan. Manusia yang telah terjangkit virus ini juga dapat mentransmisikan virus ke manusia lain.

Cara Penyebaran Virus Ebola

Pada penelitian-penelitian yang telah dilakukan, virus ini tidak dapat menyebar melalui udara. Anda harus bersentuhan secara langsung dengan cairan tubuh seseorang yang mengidapnya. Oleh karena itu, virus dapat ditularkan melalui cairan-cairan berikut, antara lain:

  • Darah
  • Diare
  • ASI
  • Kotoran
  • Air liur
  • Mani
  • Air seni
  • Keringat
  • Muntahan

Cairan tubuh pada daftar tersebut dipastikan dapat membawa virus ini. Penularannya bisa melalui mata, hidung, mulut, kulit pecah-pecah, atau kontak seksual. Petugas kesehatan sangat berisiko tertular ebola karena mereka sering berurusan dengan darah dan cairan tubuh dari pasien .

Gejala Virus Ebola

Gejala dapat muncul mulai dari 2 hingga 21 hari setelah penderita mengalami kontak dengan virus. Perjalanan penyakit biasanya berkembang dari gejala “kering”, seperti demam, nyeri, dan kelelahan, kemudian berkembang menjadi gejala “basah”, seperti diare dan muntah. Kondisi pasien akan berangsur-angsur memburuk jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat.

Tanda dan gejala utama yang mungkin Anda temukan, antara lain:

  • Demam
  • Sakit dan nyeri pada bagian kepala atau otot tubuh
  • Sakit pada tenggorokan
  • Tidak memiliki nafsu makan yang baik
  • Pendarahan serta ruam pada bagian-bagian tubuh

Gejala pada virus ini, hampir mirip dengan beberapa penyakit lain. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan pemeriksaan lanjut untuk memastikan kesehatan tubuh Anda. Ebola yang terlambat mendapat penanganan dapat merenggut nyawa seseorang. Sedangkan, penderita yang telah berhasil sembuh akan memiliki kekebalan terhadap virus ebola.

Cara Pengobatan

Hingga saat ini, belum terdapat obat untuk Ebola, meskipun para peneliti sedang berusaha untuk mengatasinya. Ada dua perawatan obat yang telah disetujui untuk mengobati Ebola, yaitu Inmazeb dan Ansuvimab. Inmazeb adalah campuran dari tiga antibodi monoklonal, sedangkan Ansuvimab-zykl adalah antibodi monoklonal yang diberikan sebagai suntikan. Kedua obat ini, membantu tubuh pasien untuk memblokir virus yang masuk ke dalam sel-sel tubuh. Umumnya, dokter juga akan memberikan cairan elektrolit, oksigen, obat tekanan darah, dan obat-obat pendukung untuk mengobati infeksi akibat virus ebola.

Cara Pencegahan

Guna melakukan pencegahan virus ebola, tenaga medis telah menciptakan vaksin rVSV-ZEBOV (Ervebo). Namun, vaksin rVSV-ZEBOV (Ervebo) hanya dapat mengobati strain virus Zaire. Oleh karena itu, cara terbaik untuk menghindari virus ebola adalah dengan tidak atau membatasi untuk pergi ke daerah yang terjangkit virus ebola. Jika Anda, berada di daerah yang terinfeksi ebola, hindari kontak dengan kelelawar, monyet, simpanse, dan gorila karena hewan-hewan ini menyebarkan ebola ke manusia.

Anda perlu mendapatkan vaksin ebola terlebih dahulu sebelum melakukan, perjalan ke daerah yang terjangkit virus. Petugas kesehatan dapat mencegah infeksi dengan memakai masker, sarung tangan, dan kacamata setiap kali mereka bersentuhan dengan orang yang mungkin mengidap ebola .

Baca Juga: Cara Penyebaran Virus Corona Menurut WHO

Sumber

CDC. Ebola. www.cdc.gov

Healthline. (2018). Ebola Virus and Diseases. www.healthline.com

Medical News Today. (2017). Ebola: what you need to know. www.medicalnewstoday.com

Webmd. ebola virus infection. www.webmd.com