Ketahui Apa itu Epididimis dan Penyakit yang Berkaitan

Ketahui Apa itu Epididimis dan Penyakit yang Berkaitan

Penulis: Justina | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari

Terakhir ditinjau: 8 Mei 2023

 

Epididimis adalah tabung yang panjang dan melingkar yang berfungsi untuk menyimpan sperma dan mengangkutnya dari testis. Epididimis terdiri dari tiga bagian, yaitu kepala, tubuh, dan ekor. Meski sedikit mirip dengan testis, epididimis berbeda karena ukurannya lebih kecil dan tabungnya lebih besar dan kurang padat.

Epididimis dibagi menjadi tiga segmen, yaitu caput atau kepala, korpus atau tubuh, dan cauda atau ekor. Berikut penjelasannya.

Kepala epididimis berlokasi di dekat bagian atas testis. Di tempat ini sperma akan memasuki epididimis dari testis tapi sperma masih tidak bergerak dan sangat encer. Di sini, sperma akan disimpan sampai siap untuk mengalami pematangan.

Sedangkan korpus yang berbentuk tabung panjang merupakan tempat sperma mulai mendapatkan motilitas dan pematangan yang membutuhkan waktu kurang lebih satu seminggu.

Cauda atau ekor, di mana tempat sperma disimpan. Sperma dapat disimpan di cauda sampai beberapa hari. Cauda epididimis dapat menyimpan sperma dua sampai tiga sampel air mani normal. Ekor menghubungkan epididimis dengan saluran deferen yang juga disebut sebagai vas deferens. Kemudian, sperma akan diangkut ke saluran ejakulasi.

Kondisi Kelainan dan Penyakit pada Epididimis

Ada sejumlah kondisi bawaan yang dapat menyebabkan kelainan pada epididimis. Salah satu kondisi tersebut seperti testis tidak turun atau kriptorkismus yaitu suatu kondisi di mana tesis terjebak di perut dan tidak turun ke skrotum. Sebagian besar individu dengan kriptorkismus juga mengalami kelainan epididimis. Perubahan pada epididimis juga terkait dengan kondisi yang memengaruhi perkembangan ginjal karena bagian dari epididimis berasal dari jaringan yang sama dengan ginjal.

Terlepas dari penyebabnya secara umum ada empat jenis kelainan kongenital yang terjadi pada epididimis.

1. Epididimis Menempel pada Testis

Masalah ini juga termasuk masalah di mana epididimis tidak melekat pada testis dan hanya ada beberapa bagian epididimis yang menempel pada testis dan bukan bagian lain.

2. Kista Epididimis

Pada sebagian besar orang, kista ini tidak akan menunjukkan masalah dan gejala. Akan tetapi, ada juga individu yang mengalami kista dapat menghalangi aliran sperma dan berpotensi menyebabkan masalah kesuburan.

3. Agenesis Epididimis

Kondisi ini terjadi ketika bagian dari epididimis tidak berkembang dengan baik. Bagian epididimis yang hilang biasanya bagian korpus atau cauda, karena caput berasal dari jenis jaringan yang berbeda. Beberapa orang hanya akan mengalami agenesis di satu sisi tubuh mereka, dan tidak di sisi lainnya.

4. Duplikasi Epididimis

Kondisi ini terjadi saat epididimis sekunder yang bercabang dari epididimis utama. Banyak individu yang mengalami duplikasi epididimis tidak mengeluhkan gejala apapun.

Tidak hanya itu, ada beberapa gangguan kesehatan yang terjadi pada epididimis, seperti berikut ini.

5. Epididimitis

Epididimitis adalah radang (pembengkakan dan iritasi) yang terjadi pada epididimis, yaitu sebuah tabung di bagian belakang testis yang bertugas membawa sperma. Pembengkakan ini dapat menyebabkan rasa sakit yang hebat pada bagian testis.

Epididimis dapat terjadi pada pria dari usia berapapun, tapi paling sering terjadi pada pria yang berusia antara 14 dan 35 tahun. Epididimitis biasanya disebabkan karena infeksi bakteri seperti Mycoplasma atau Chlamydia.

Infeksi tersebut sering terjadi akibat penyakit menular seksual. Adanya bakteri E. coli juga dapat memicu perkembangan kondisi tersebut. Infeksi lain seperti yang diakibatkan oleh virus gondong dan penyakit tuberkulosis dapat menyebabkan epididimitis.

Terkadang epididimitis terjadi ketika urin mengalir mundur ke epididimis. Hal tersebut dapat terjadi akibat mengangkat berat. Epididimis juga dapat terjadi karena penyumbatan di uretra, pembesaran dan infeksi pada kelenjar prostat, penggunaan kateter, dan cedera pangkal paha traumatis.

6. Epididymo-orchitis

Penyakit ini terjadi karena peradangan pada tabung yang menyimpan dan membawa sperma (epididimis), dan atau testis. Biasanya, kondisi ini terjadi karena infeksi, paling sering disebabkan karena infeksi menular seksual dan infeksi saluran kemih. Kondisi ini dapat diobati dengan menggunakan antibiotik untuk membantu membersihkan infeksi.

Gangguan kesehatan pada epididimis ini ditunjukkan lewat gejala seperti pembengkakan dan munculnya rasa nyeri pada skrotum. Pada umumnya, kondisi ini terjadi pada pria yang berusia 15 sampai 30 tahun atau yang sudah berusia lanjut yaitu lebih dari 60 tahun. Faktor risiko lainnya yaitu jika menggunakan kateter atau alat bantu medis lainnya yang perlu dimasukkan ke uretra.

Baca Juga: Kenali Penyebab dan Gejala Penyakit Epididimitis

Sumber

Cleveland Clinic. (2018). Epididymitis. clevelandclinic.org

Health Navigator. Epididymo-orchitis. healthnavigator.org.nz

Healthline. (2018). Epididymis. healthline.com

Mayo Clinic. Epididymitis. mayoclinic.org

NHS. (2021). Epididymitis. www.nhs.uk

Verywell Health. (2020). The Anatomy of The Epididymis. verywellhealth.com