Kenali Strict Parents dan Dampaknya pada Anak

Kenali Strict Parents dan Dampaknya pada Anak

Penulis: Silvia | Editor: Alhasbi

Istilah strict parents kerap digunakan oleh anak masa kini dalam menggambarkan orang tuanya di rumah. Yuk, kenali apa itu sebenarnya strict parents dan dampaknya pada anak.

Bagi Anda yang belum tahu, strict parents merupakan gaya pengasuhan orang tua yang bersifat otoriter terhadap anak-anaknya. Jadi, ada banyak aturan dan pembatasan yang ketat terhadap perilaku, pilihan, aktivitas, dan bahkan rutinitas sehari-hari anak.

Biasanya, pola asuh ini terjadi ketika orang tua memiliki ekspektasi yang tinggi pada anak. Bahkan, melibatkan hukuman berat sebagai konsekuensi ketika anak mengalami kegagalan dalam memenuhi standar dan aturan orang tua.

Orang tua juga cenderung acuh tak acuh terhadap anak-anak mereka karena tidak ingin buah hatinya mengalami kegagalan dalam hal apapun.

Baca Juga : Tips Parenting untuk Mendidik Anak Berkarakter Positif

Ciri-ciri Strict Parents

Apakah Anda yang sudah menjadi orang tua otoriter? Kenali ciri-ciri berikut ini.

1. Memiliki Aturan yang Ketat

Salah satu karakteristik strict parents yakni Anda memiliki aturan yang ketat pada anak-anak di rumah.

Orang tua dengan gaya pengasuhan yang ketat cenderung menetapkan banyak aturan dan mengharapkan anak-anak mereka untuk mengikutinya tanpa pengecualian.

2. Menerapkan Hukuman yang Keras

Selain membuat berbagai aturan, strict parents juga biasanya menerapkan hukuman secara keras terhadap anak-anak mereka.

Misalnya hukuman secara fisik, pembatasan aktivitas, hingga hukuman emosional dengan tujuan agar anak menjadi jera dan tidak akan mengulanginya.

3. Mengawasi Anak Secara Intensif

Anda termasuk dalam orang tua dengan pengasuhan ketat atau strict parents apabila cenderung mengawasi anak secara intensif.

Dalam hal ini, orang tua akan memantau aktivitas, interaksi, dan kegiatan anak secara terus-menerus dengan tujuan untuk mengendalikan lingkungan dan pengalaman mereka.

Dengan tujuan untuk menjaga keselamatan anak dan memberikan mereka arahan yang jelas.

4. Menekankan Pentingnya Prestasi pada Anak

Ciri lain dari strict parents yakni Anda akan menekankan pentingnya prestasi pada anak sehingga mereka dituntut untuk selalu berhasil dalam segala hal. Jadi, anak-anak dilarang untuk mengalami kegagalan.

Padahal, terlalu menekankan prestasi dalam pengasuhan dapat menyebabkan tekanan berlebihan pada anak, stres, kecemasan, dan bahkan bisa mengurangi rasa kepuasan intrinsik mereka dalam belajar dan melakukan eksplorasi.

5. Membatasi Anak dalam Mengekspresikan Diri

Ketika orang tua terlalu mengontrol kehidupan anak dan melarang mereka untuk gagal dalam suatu hal, mereka mungkin akan kesulitan dalam mengekspresikan diri.

Anak-anak pun akan merasa sulit untuk berbicara terbuka atau mengemukakan pendapat mereka karena takut mendapat reaksi negatif dan hukuman.

Baca Juga : Hindari Pola Asuh Helikopter, Waspadai Dampaknya pada Anak

Dampak Strict Parents pada Anak

Tentu saja, pola asuh yang bersifat otoriter seperti ciri-ciri di atas akan menyebabkan banyak dampak dalam diri anak. Berikut di antaranya:

1. Anak Memiliki Harga Diri yang Rendah

Ketika Anda menjadi strict parents, anak-anak cenderung memiliki harga diri yang rendah. Sebab, orang tua yang terlalu fokus pada aturan dan prestasi seringkali kurang memberikan perhatian secara emosional.

Padahal, ini penting dalam proses perkembangan anak. Anak-anak mungkin merasa bahwa nilai mereka hanya terkait dengan pencapaian dan tidak merasa dihargai sebagai individu.

2. Sulit untuk Hidup Mandiri

Saat orang tua menerapkan pola asuh yang otoriter dan terlalu ketat pada anak, mereka akan sulit untuk hidup mandiri. Sebab, orang tua mengatur semua keputusan sehingga mengurangi peluang anak untuk belajar bagaimana membuat keputusan yang baik secara mandiri.

Anak-anak yang tidak biasa mengambil inisiatif atau membuat keputusan juga mungkin merasa canggung atau takut untuk mulai melakukannya ketika mereka harus mandiri.

3. Rawan Mengalami Masalah Mental

Strict parents dapat memberikan dampak yang cukup signifikan pada kondisi mental anak. Pasalnya, orang tua dengan pola asuh otoriter biasanya menekankan prestasi, kesempurnaan, dan standar yang tinggi terhadap anak.

Tekanan dari orang tua ini dapat menyebabkan anak mengalami stres dan mengarah pada gangguan kecemasan, depresi, bahkan berisiko menyebabkan masalah mental lainnya.

Penerapan hukuman yang keras, kritikan berlebihan, atau perlakuan kasar juga dapat menyebabkan trauma emosional pada anak-anak.

Baca Juga : Anda Ingin Mengobati Stres? Lakukan 12 Cara Berikut!

”Sumber”

MomJunction. (2023). 17 Signs That You Are A Strict Parent. momjunction.com

Parenting for Brain. (2023). Strict Parent – 10 Signs & Whats Wrong With Them. parentingforbrain.com