Kenali Jerawat Hormon dan Cara Pencegahannya

Kenali Jerawat Hormon dan Cara Pencegahannya

Penulis: Lely | Editor: Ratna

Ditinjau oleh: dr. Winda Atika Sari

Terakhir ditinjau: 29 Agustus 2023

 

Jerawat hormon umumnya Anda kenal dengan sebutan jerawat saja, merupakan istilah lain untuk kondisi kulit dari acne vulgaris. Terkadang masalah kulit ini disebut dengan jerawat hormon, karena masalah kulit yang berkembang sebagai respons terhadap perubahan hormonal, dan terutama pada peningkatan hormon androgen, seperti testosteron.

Kenaikan kadar hormon androgen dapat memicu proses produksi sebum yang lebih tinggi, perubahan aktivitas sel kulit, peradangan, dan kolonisasi folikel rambut oleh bakteri yang dikenal sebagai Propionibacterium acnes (P. acnes). Hal inilah yang dapat menyebabkan jerawat pada kulit Anda.

Baca Juga: 5 Penyebab dan Cara Menangani Jerawat di Pipi

Karakteristik dari Jerawat Hormonal

Jerawat hormon adalah jerawat yang disebabkan oleh faktor genetik dan hormonal yang menyebabkan jerawat melewati masa pubertas dan masa remaja. Hal ini biasanya lebih sering terjadi pada wanita dan biasanya terletak di bagian bawah wajah. Jerawat terjadi di sepanjang garis rahang, dagu, dan daerah perioral, sekitar mulut yang terdiri dari lesi inflamasi, kista, whiteheads, dan komedo.

Genetika telah terbukti berperan dalam pengaruh jerawat hormon. Genetika juga mempengaruhi jumlah, ukuran, dan aktivitas kelenjar sebaceous. Kelenjar sebaceous adalah kelenjar minyak di kulit yang membuat sebum (minyak), bisa tersumbat, dan menyebabkan jerawat.

Dua hormon yang seharusnya bekerja sama secara harmonis untuk membersihkan kulit adalah hormon androgen dan estrogen. Hormon androgen yang terdiri dari testosteron, dehydroepiandrosterone sulfate, dan dihydrotestosterone, merangsang pertumbuhan kelenjar sebaceous dan meningkatkan produksi sebum.

Sedangkan hormon estrogen bekerja dengan cara yang berlawanan, dengan memperlambat produksi sebum. Jadi ketika kadar hormon androgen tinggi secara tidak normal, maka jerawat sering terjadi. Demikian pula, ketika kadar estrogen lebih rendah terutama selama periode pra menstruasi pada wanita, jerawat lebih mungkin terjadi.

Penyebab paling umum dari jerawat hormon adalah:

  • Stres
  • Menstruasi
  • Menopause
  • Tingkat androgen tinggi
  • Menggunakan pil kontrasepsi

Faktor lain yang dapat meningkatkan jerawat orang dewasa adalah pola makan yang buruk, obat-obatan, stres, merokok, dan penyakit endokrin.

Pencegahan

Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencoba mencegah jerawat hormon, salah satunya adalah dengan mengubah pola makan, sebagai berikut:

1. Mengurangi asupan makanan manis

Makan makanan manis dengan kandungan gula dan karbohidrat olahan yang tinggi dapat membantu mengatasi jerawat. Makanan yang mengandung glukosa yang tinggi mempunyai efek signifikan pada kadar gula darah. Hal ini disebabkan karena gula dan karbohidrat olahan dapat dengan cepat dicerna dan diserap oleh tubuh Anda, sehingga dapat menghasilkan peningkatan drastis gula darah Anda.

Glukosa dalam darah Anda dapat meningkatkan pelepasan hormon insulin yang reaktif dan berlebihan ke dalam aliran darah Anda. Tingkat insulin yang tinggi dalam darah memicu pelepasan hormon pertumbuhan yang diketahui meningkatkan produksi sebum, pertumbuhan sel yang tidak diatur, dan produksi androgen, yang semuanya terlibat dalam perkembangan jerawat.

2. Mengonsumsi asam lemak omega 3

Asam lemak seperti omega 3, omega 6, dan omega 9 dapat berdampak pada tingkat peradangan dalam tubuh. Misalnya, diet yang lebih tinggi asam lemak omega 3 dapat menurunkan peradangan. Meskipun penelitian belum menemukan hubungan langsung antara asupan omega 3 dan jerawat, omega 3 dapat menurunkan faktor pertumbuhan insulin, yang berpengaruh pada kadar androgen dalam tubuh Anda.

3. Perawatan lain untuk jerawat hormon

Selain membuat perubahan pola makan, Anda mungkin juga dapat mencoba perawatan jerawat lainnya. Untuk perawatan diri dasar, ada beberapa hal yang sangat direkomendasikan untuk Anda, antara lain:

  • Mencuci wajah dua kali sehari dengan sabun pembersih yang memiliki kandungan pH seimbang.
  • Mencuci wajah setelah berkeringat atau memakai peralatan yang dekat dengan wajah, seperti helm atau masker.
  • Beralih ke produk perawatan kulit non komedogenik yang lembut dan tidak mengandung alkohol atau bahan abrasif.
  • Menggunakan handuk bersih dan lap wajah, serta mencuci barang-barang yang sering menyentuh wajah Anda.
  • Hindari menyentuh wajah untuk memencet jerawat.
  • Setelah mencuci wajah, Anda mungkin ingin mencoba perawatan jerawat topikal yang dapat Anda coba. Beberapa obat jerawat tersebut harus mengandung bahan seperti asam salisilat yang mengurangi peradangan serta menyumbat pori-pori, retinoid yang membuka sumbatan pori-pori dan mengurangi sifat berminyak, dan benzoil peroksida yang membunuh bakteri penyebab jerawat.

Anda dapat membeli produk perawatan kulit yang mengandung bahan-bahan tersebut tanpa resep dokter. Sebagai alternatif, dokter kulit Anda dapat merekomendasikan obat-obatan sesuai dengan kebutuhan dan tingkat keparahan jerawat.

Baca Juga: Ketahui Penyebab Jerawat Pustula dan Cara Pengobatannya

Sumber

Medical News Today. (2021). Can you treat acne with a hormonal acne diet?. www.medicalnewstoday.com

Cleveland Clinic. (2021). Hormonal Acne. my.clevelandclinic.org

Healthline. (2019). Hormonal Acne: Traditional Treatments, Natural Remedies, and More. www.healthline.com

SELF. (2021). What to Know About Hormonal Acne—and How to Get Rid of It. www.self.com

The Thirty. (2021). 8 Things You Can Do to Keep Your Hormonal Acne in Check. thethirty.whowhatwear.com