Kenali Ciri dan Gejala Sakau Heroin

Kenali Ciri dan Gejala Sakau Heroin

Penulis: Silvia | Editor: Alhasbi

Heroin atau putaw merupakan jenis obat-obatan terlarang yang cukup banyak pengguna ilegal. Berikut ini ciri dan gejala sakau heroin yang perlu Anda ketahui.

Bagi Anda yang belum tahu, heroin adalah narkotika yang berasal dari morfin. Ini bisa digunakan dengan cara suntik, dihirup, atau dihisap.

Heroin akan bekerja dengan cara menekan beberapa fungsi saraf pusat dan dapat memberikan efek euforia.

Ketika menggunakannya secara terus-menerus, pengguna heroin akan mengalami kecanduan. Tentunya, candu menjadi efek samping berbahaya yang mungkin akan timbul.

Gejala Sakau Heroin

Seseorang yang telah terbiasa menggunakan heroin bisa mengalami sakau ketika mereka berhenti memakainya secara mendadak atau menurunkan dosis obat dengan drastis.

Beberapa ciri atau gejala sakau heroin yang dapat dikenali, yakni:

  • Kecemasan
  • Gangguan tidur
  • Depresi
  • Sifat lekas marah
  • Masalah ingatan jangka pendek
  • Perhatian menurun dan sulit konsentrasi
  • Gelisah dan selalu menginginkan untuk menggunakan heroin

Selain itu, gejala sakau heroin dapat terlihat secara fisik berupa:

  • Denyut nadi cepat
  • Tingkat pernapasan meningkat
  • Peningkatan tekanan darah
  • Peningkatan suhu tubuh
  • Refleks yang meningkat secara tidak biasa
  • Berkeringat
  • Merinding (piloerektion)
  • Kejang otot, kram, atau nyeri
  • Sakit tulang
  • Mual dan muntah
  • Diare
  • Hidung berair
  • Mata berair
  • Gatal parah
  • Bicara cadel
  • Tremor
  • Paranoia

Gejala sakau heroin di atas dapat terjadi pada seseorang sekitar 8 hingga 24 jam setelah penggunaan terakhirnya.

Tidak hanya sampai di situ, gejala sakau heroin dapat berlangsung sekitar satu minggu. Bahkan, dapat berlangsung selama beberapa bulan.

Baca Juga : Dari Tubuh hingga Mental, Pahami Efek Sabu Berikut Ini

Cara Mengatasi Sakau Heroin

Mengingat dampak negatifnya yang bisa berlangsung lama, pengguna dengan kecanduan heroin perlu mendapatkan perawatan khusus.

Pecandu narkoba harus dibantu dokter dan tenaga profesional lainnya agar dapat mengelola efek samping sakau heroin dengan aman.

Untuk dapat terbebas dari efek kecanduan dari penggunaan narkotika jenis heroin, biasanya pengguna perlu mendapatkan rehabilitasi.

Rehabilitasi akan menawarkan dukungan komprehensif yang mencakup perawatan medis untuk gejala sakau secara fisik, dukungan psikologis, serta lingkungan yang aman dan bebas narkoba.

Beberapa proses perawatan yang dilakukan dapat meliputi terapi perilaku. Di mana pecandu akan diarahkan untuk mengelola perilaku dan emosi mereka saat sakau heroin.

Hal ini dapat dilakukan guna mengidentifikasi penyebab seseorang menggunakan heroin, misalnya karena depresi atau trauma.

Selain itu, pecandu bisa mengikuti kelompok dukungan bersama pasien lain sehingga dapat lebih termotivasi untuk bebas dari adiksi heroin.

Dokter juga mungkin akan menyarankan pengobatan secara medis lainnya jika pecandu telah mengalami komplikasi akibat penggunaan heroin.

Nah, untuk mendapatkan perawatan guna mengatasi kecanduan heroin, pengguna harus menjalani tes terlebih dahulu.

Jadi apabila orang di sekitar Anda mengalaminya, pastikan untuk memberikan dukungan agar mereka mau menjalani perawatan.

Dengan begitu, pengguna heroin bisa hidup lebih sehat dan normal layaknya manusia pada umumnya.

Dampak Kecanduan Heroin

Penting untuk mendorong pecandu heroin agar mereka bisa terlepas dari jerat narkoba yang berbahaya.

Tidak main-main, berikut sederet dampak adiksi terhadap heroin yang perlu Anda waspadai:

  • Terinfeksi penyakit menular seperti HIV dan hepatitis, akibat dari berbagi jarum suntik saat pemakaian heroin.
  • Overdosis yang berakibat fatal karena penggunaan heroin secara berlebihan dalam jangka panjang.
  • Penggunaan heroin jangka panjang merusak banyak organ, seperti meningkatkan risiko penyakit ginjal, hati, atau jantung.
  • Heroin juga merusak sistem kekebalan sehingga penggunanya akan sering mengalami infeksi akibat ketidakmampuan tubuh dalam melawan bakteri atau virus.
  • Adiksi terhadap heroin dapat memicu penggumpalan dan penyumbatan pembuluh darah, seperti arteri dan vena yang dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, dan kerusakan organ secara permanen.
  • Bisa menyebabkan keguguran pada ibu hamil. Ketika lahir, bayi tersebut juga dapat mengalami gejala kecanduan akibat konsumsi heroin sang ibu selama mengandung.
  • Bahkan, orang yang kecanduan heroin memiliki peningkatan risiko percobaan bunuh diri yang lebih besar daripada lainnya. Pasalnya, pecandu narkoba bisa saja menderita kondisi mental yang menyebabkan mereka menggunakan obat terlarang ini, misalnya karena depresi atau gangguan bipolar.

Yang jelas, semakin lama dan semakin banyak konsumsi heroin yang dilakukan seseorang, dapat menyebabkan kerusakan yang semakin fatal.

Baca Juga : Narkotika dan Psikotropika: Ketahui Perbedaan serta Efek

[Expand title=Sumber]

Addiction Center. Heroin Symptoms and Warning Signs. addictioncenter.com

American Addiction Centers. (2022). Drug Withdrawal Symptoms, Timelines & Treatment. americanaddictioncenters.org

American Addiction Centers. (2022). Heroin Withdrawal Symptoms, Timeline & Detox Treatment. americanaddictioncenters.org

Healthline. (2017). Signs of Heroin Addiction. healthline.com

WebMD. (2020). Here’s What Happens If Your Substance Abuse Goes Untreated. webmd.com

WebMD. (2020). 6 Treatments for Addiction That Are Proven Successful. webmd.com

[/expand]