Hati-hati, Vagina Lecet Bisa Mengganggu Aktivitas

Hati-hati, Vagina Lecet Bisa Mengganggu Aktivitas

Penulis; Silvia | Editor: Alhasbi

Pernahkah Anda mengalami vagina lecet? Sama seperti bagian kulit lainnya, vagina juga dapat lecet dan terluka. Tentunya, hal tersebut bisa membuat Anda tidak nyaman. Tak jarang, vagina lecet menimbulkan rasa sakit atau pedih sehingga aktivitas buang air kecil pun terasa menyakitkan.

Lantas, apa yang menyebabkan vagina terluka? Adakah cara perawatan yang tepat untuk mengatasinya?

Penyebab Vagina Lecet

Ada beberapa penyebab vagina lecet sehingga terasa tidak nyaman ketika beraktivitas. Berikut ini beberapa penyebab luka pada vagina yang perlu Anda waspadai.

1. Aktivitas Seksual

Salah satu penyebab vagina lecet yaitu aktivitas seksual. Terkadang, hubungan intim yang dilakukan dengan tidak hati-hati bisa mengakibatkan vagina robek sehingga menimbulkan luka.

Hal ini dapat terjadi ketika Anda memasukkan benda secara kasar atau kuat ke dalam bagian vagina.

Vagina yang kering juga mungkin membuatnya lebih rentan mengalami luka ketika berhubungan seksual.

Selain itu, penyebab lain vagina lecet yaitu kerusakan jaringan parut vagina dan kerusakan jaringan, misalnya akibat pembedahan, terapi radiasi panggul, kelainan bawaan, atau kondisi kulit tertentu.

2. Mencukur Bulu Kemaluan

Bulu kemaluan yang sudah terlalu panjang akan lebih nyaman ketika dicukur atau dihilangkan. Namun jika tidak melakukannya dengan tepat, bisa jadi malah membuat vagina Anda terluka.

Alat cukur yang tajam atau melakukan waxing juga dapat membuat kulit vagina Anda rentan mengalami luka.

Tidak hanya luka atau robekan yang berukuran besar, semua bentuk pencabutan bulu kemaluan dapat menyebabkan luka mikroskopis sehingga memungkinkan masuknya kuman dan menimbulkan risiko infeksi pada kulit.

3. Persalinan Pervaginam    

Wanita yang melahirkan secara normal juga mungkin mengalami lecet pada bagian vagina mereka. Bahkan, robekan atau lukanya bisa terjadi lebih parah pada bagian dalam vagina.

Luka yang ditimbulkan tersebut dapat terasa sangat sakit dan menyebabkan perdarahan. Bisa juga membuat Anda sulit untuk berjalan atau duduk selama beberapa hari.

Selain vagina, melahirkan juga bisa membuat bagian perineum atau ruang antara anus dan vulva membengkak atau sakit selama beberapa minggu.

Baca Juga : Beberapa Hal Tentang Vulva, Gerbang Pertama pada Vagina

4. Infeksi Menular Seksual

Selain beberapa penyebab di atas, vagina lecet juga bisa merupakan tanda adanya infeksi menular seksual.

Biasanya, gejala penyakit menular seksual muncul dengan ciri lain. Misalnya terdapat benjolan dan lepuhan kecil, perubahan warna kulit vagina menjadi kemerahan, atau luka semakin membesar serta menyebar ke bagian lain.

Bahkan, bisa saja disertai dengan rasa gatal, nyeri, terasa terbakar saat buang air kecil, keputihan yang tidak normal diikuti munculnya bau vagina tidak sedap, dan sakit ketika berhubungan seksual.

Jenis infeksi menular seksual yang dapat menyebabkan luka pada vagina pun beragam. Mulai dari herpes genital, kutil kelamin, sifilis, vulvovaginitis, dan lainnya.

Ketika vagina Anda mengalami luka disertai dengan keluhan tidak biasa, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Jadi, penyebab vagina yang luka bisa diketahui dan diberi pengobatan tepat.

Cara Mengatasi Vagina Lecet

Bagi Anda yang mengalami lecet di bagian vagina, berikut cara untuk mengatasinya:

  • Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 15-30 detik sebelum menyentuh luka.
  • Bersihkan area vagina setiap hari dengan air hangat dan sabun atau pembersih ringan tanpa pewangi.
  • Lakukan kompres menggunakan waslap dingin pada area yang terkena untuk meredakan sebagian rasa tidak nyaman.
  • Pastikan vagina benar-benar kering sebelum berpakaian.
  • Menggunakan bantal jika saat duduk terasa tidak nyaman.
  • Mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas tanpa resep dokter untuk membantu mengatasi ketidaknyamanan.
  • Hindari penggunaan produk yang dimasukkan ke dalam vagina.
  • Menghindari penggunaan produk keras atau beraroma yang dapat mengganggu pH asam vagina
  • Hindari aktivitas seksual yang melibatkan vagina, seperti fingering atau penetrasi.
  • Mengenakan pakaian dalam longgar yang terbuat dari bahan alami, seperti katun atau serat bambu selama beberapa hari.

Apabila cara di atas tidak membuat Anda merasa lebih baik, segera temui dokter untuk melakukan pemeriksaan dan menemukan perawatan yang tepat.

Jagalah organ reproduksi Anda sebaik mungkin agar kesehatannya tetap terjaga.

Baca Juga: Waspadai Gejala dan Potensi Penyakit pada Vagina

[Expand title=Sumber]

MedicalNewsToday. (2019). Causes and treatment of vaginal cuts. medicalnewstoday.com

MedicalNewsToday. (2020). What causes genital sores in females?. medicalnewstoday.com

Verywell Health. (2021). What Are Female Genital Sores?. verywellhealth.com

[/expand]