Beberapa Hal Tentang Vulva, Gerbang Pertama pada Vagina

Beberapa Hal Tentang Vulva, Gerbang Pertama pada Vagina

Penulis: Silvia | Editor: Alhasbi

Anatomi vagina wanita terdiri dari beberapa bagian, salah satunya vulva. Mari ketahui lebih lanjut tentang vulva, gerbang pertama pada vagina.

Vulva merupakan jaringan di sekitar lubang vagina yang tersusun dari beberapa bagian seperti labia mayora, labia minora, klitoris, kelenjar Bartholin, dan rambut kemaluan.

Dengan mengenali bagian organ reproduksi ini lebih dalam, Anda bisa memahami cara perawatan yang tepat sekaligus waspada akan risiko penyakitnya.

Hal ini karena sebagian besar wanita pernah mengalami rasa sakit dan ketidaknyamanan pada bagian vulva mereka.

Fungsi Vulva

Vulva merupakan pintu utama vagina menuju rahim wanita. Salah satu fungsi utama vulva yaitu melindungi vagina melalui labia mayora dan labia minor.

Selain itu, vulva berfungsi sebagai organ seksual pada wanita. Bahkan beberapa orang menandainya sebagai gerbang pertama vagina. Hal ini karena sebagai organ terluar, vulva termasuk bagian dari vagina yang akan merasakan sensasi nikmat selama terangsang.

Ketika wanita terangsang, bagian vulva akan membesar karena aliran darah yang meningkat. Adanya peningkatan darah juga bisa membuat klitoris membengkak dan dinding vagina mengembang lebih lebar.

Kelenjar Bartholin pada vulva pun akan mengeluarkan pelumas alami sehingga vagina menjadi lebih basah. Dengan begitu, proses penetrasi akan lebih nyaman dilakukan karena cairan alami vagina bisa mengurangi gesekan.

Saat penetrasi penis, rambut kemaluan yang terdapat pada vulva juga memiliki kegunaan, yakni bisa mencegah masuknya bakteri ke dalam tubuh.

Jenis Penyakit yang Bisa Menyerang Vulva

Selain memahami fungsinya, Anda juga perlu mengetahui jenis-jenis penyakit yang bisa terjadi pada vulva sehingga dapat mencegahnya dengan perawatan yang tepat.

1. Lichen Sclerosus

Lichen sclerosus merupakan kondisi tidak nyaman yang muncul dengan rasa gatal kronis pada vulva akibat iritasi.

Rasa gatal kronis yang membuat Anda menggaruk berlebihan pun ini dapat menyebabkan penebalan atau “likenifikasi” jaringan di bawah vulva bersamaan dengan penipisan kulit.

2. Kista dan Abses Bartholin

Bagian kelenjar Bartholin pada vulva bisa mengalami kista karena adanya penyumbatan. Biasanya, hal ini muncul dengan adanya benjolan kecil yang berisi cairan.

Meskipun ukurannya kecil dan tidak disertai dengan gejala, akan tetapi kista Bartholin yang tidak diobati bisa terus berkembang hingga menyebabkan abses.

3. Vulvitis

Vulvitis adalah kondisi yang ditandai dengan keluarnya cairan vagina serta peradangan, gatal, sensasi terbakar, kemerahan, bengkak, dan lecet pada vulva. Hal ini dapat terjadi pada wanita pada usia berapa pun dan merupakan akibat dari infeksi, reaksi alergi, atau cedera.

Baca Juga : Ketahui Penyebab Kista Bartholin dan Cara Pengobatannya

4. Vaginal Candidiasis

Ini merupakan penyakit yang menyerang bagian vulva dan sering disebut juga sebagai infeksi jamur vagina.

Infeksi jamur ini dapat menyebabkan gatal dan nyeri pada vagina, nyeri saat berhubungan seksual, nyeri atau ketidaknyamanan saat buang air kecil, dan keluarnya cairan abnormal dari vagina.

Sebagian besar wanita yang mengalaminya bisa sembuh, akan tetapi juga dapat berkembang lebih buruk menjadi infeksi lebih serius. Hingga menyebabkan pecah-pecah, pendarahan, dan peradangan.

5. Vaginal Atrophy

Vaginal atrophy adalah penipisan, pengeringan dan pembengkakan dinding vagina yang mungkin terjadi ketika tubuh Anda kekurangan estrogen.

Umumnya, hal ini terjadi pada wanita yang memasuki masa menopause. Ketika vaginal atrophy menyerang, penderitanya akan kesulitan untuk buang air kecil dan melakukan hubungan seksual karena rasa nyeri yang tidak tertahankan.

6. Kanker Vulva

Kondisi lain yang perlu Anda waspadai ialah kanker vulva. Kanker vulva merupakan jenis kanker yang terjadi pada area permukaan luar alat kelamin wanita.

Gejalanya bisa berupa benjolan atau luka pada vulva yang seringkali menimbulkan rasa gatal, panas, dan nyeri.

Selain itu, kanker vulva dapat ditandai dengan adanya perubahan warna kulit pada bagian selangkangan.

Tips Merawat Vulva

Oleh karena itu, Anda perlu mengetahui cara merawat bagian vulva secara tepat untuk meminimalisir risiko beberapa penyakit di atas.

Berikut ini beberapa tips perawatan vulva yang dapat Anda terapkan, sehingga kesehatan vulva sebagai gerbang pertama vagina bisa lebih terjaga.

• Gunakan air hangat untuk membersihkan bagian vulva dan keringkan dengan handuk yang bersih.
• Mengenakan pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun dan hindari ukuran yang terlalu sempit atau ketat.
• Hindari penggunaan produk pembersih vagina, karena vagina bisa membersihkan dirinya sendiri secara alami.
• Terapkan aktivitas seksual yang sehat dengan tidak berganti-ganti pasangan dan menggunakan kondom sebagai pengaman.
• Lakukan vaksinasi teratur untuk mencegah kemungkinan penyakit menular seksual.

Terakhir, jangan lupa untuk menjalani gaya hidup sehat dengan menerapkan pola makan bergizi seimbang, berolahraga rutin, hindari konsumsi alkohol dan jauhi kebiasaan merokok.

Baca Juga : Kanker Vulva: Gejala, Jenis, Pengobatan dan Fakta Lainnya