Dampak Pengharum Ruangan bagi Kesehatan

Dampak Pengharum Ruangan bagi Kesehatan

Penulis: Emy | Editor: Atsa

Pengharum ruangan dan pengharum udara mungkin selalu ada setiap hari – di tempat kerja, toilet umum, sekolah, bahkan di dalam mobil. Berbagai macam aroma bisa Anda temukan di rak-rak toko dalam berbagai bentuk: semprotan udara, semprotan otomatis, gel, bola pengharum, diffuser aromaterapi, dan lainnya.

Polusi dalam Ruangan

Sebagian besar dari kita akrab dengan polusi udara di luar ruangan, tetapi tahukah Anda bahwa udara di dalam rumah kita bisa lebih beracun daripada udara di luar rumah kita?

Produk rumah tangga biasa seperti pengharum ruangan, produk pembersih, produk perawatan pribadi, dan bahkan furnitur berkontribusi signifikan terhadap polusi udara dalam ruangan. Kualitas udara dalam ruangan juga merupakan hal penting karena aktivitas ruangan seperti sekolah, tempat kerja, dan rumah adalah tempat yang paling banyak dimana orang menghabiskan waktu. Orang-orang saat ini cenderung menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam ruangan.

Salah satu tindakan sederhana untuk meningkatkan kualitas udara di rumah adalah dengan beralih dari pengharum ruangan konvensional ke pilihan yang lebih sehat. Itu karena dalam penelitian yang mengukur berbagai zat yang dipancarkan oleh penyegar udara, para peneliti telah menemukan banyak bahan kimia yang terkait dengan efek racun. Ini termasuk: senyawa organik yang mudah menguap ‘Volatile Organic Compound'(VOC), benzena, formaldehida, toluena, m,p-xilena, ftalat, dan banyak lagi. 

Misalnya, formaldehida, yang dikenal sebagai karsinogen, telah diukur pada tingkat tinggi. Levelnya bahkan lebih tinggi ketika kualitas udara diukur ketika beberapa produk digunakan pada waktu yang sama (produk pembersih, penyegar udara, dan parfum). 

Beberapa polutan udara dalam ruangan yang terkait dengan penyegar udara bukanlah zat yang dikeluarkan langsung dari penyegar udara. Sebaliknya, ketika bahan utama bercampur dengan ozon (polutan umum di dalam dan luar ruangan), zat baru tercipta, yang disebut polutan sekunder. Beberapa polutan sekunder yang terkait dengan penggunaan pengharum ruangan meliputi: formaldehida, asetaldehida, aseton, asam pikrat, dan metil vinil keton. Polutan sekunder ini juga mengkhawatirkan kesehatan manusia. 

Bahan kimia pengharum ruangan juga dapat menempel pada furnitur, dinding dan permukaan, karpet, dan lainnya. Karena orang menghabiskan begitu banyak waktu di dalam ruangan di mana produk-produk ini digunakan, penting bagi kita untuk memahami efek yang bahkan mungkin terjadi pada tingkat rendah pada sistem pernapasan.

Waspada dengan “Greenwashing”

Greenwashing merupakan strategi perusahaan yang melabeli produk dengan klaim seperti “alami”, “ramah lingkungan”, dan citra ramah lingkungan lain. Istilah tersebut biasanya merupakan istilah yang dideklarasikan sendiri yang digunakan untuk tujuan pemasaran, bukan untuk mencerminkan keamanan dan keberlanjutan bahan. 

Ini juga berlaku untuk penyegar udara. Misalnya, saat menguji produk berlabel “alami”, satu organisasi menemukan bahwa 86 persen produk yang diuji mengandung satu atau lebih ftalat. Banyak ftalat adalah zat beracun yang terkait dengan kanker payudara dan efek yang terkait dengan gangguan endokrin.

Dampak Pengharum Ruangan

Selain semua risiko kesehatan negatif yang terkait dengan bahan-bahan berbahaya bagi pernapasan, berikut adalah 5 alasan kesehatan lainnya yang harus kita lakukan dengan hati-hati saat menggunakan pengharum ruangan dan produk penyegar beraroma lainnya.

1. Meningkatkan risiko asma dan masalah pernapasan

Semprotan pengharum ruangan mengandung senyawa organik yang mudah menguap atau ‘Volatile Organic Compound’ (VOC). Bahan-bahan ini terbukti meningkatkan risiko asma pada anak-anak, dan memperburuk alergi dan asma yang ada. Bagi mereka yang secara teratur terpapar semprotan pengharum ruangan, risiko asma mereka 50% lebih besar daripada yang tidak menggunakan pengharum ruangan. 

2. Menyebabkan sakit kepala

Pernahkah Anda mengalami kepala yang mulai pusing ketika Anda mencium pewangi ruangan? Atau mungkin Anda mengalaminya saat sedang mengendarai mobil yang pengharum ruangannya baru dibuka dan menyebar kuat ke seluruh bagian mobil. 

Keengganan yang meningkat terhadap bau ini dapat menyebabkan pembuluh darah kepala membengkak dan melebar, yang membangunkan sistem saraf di otak dan memicu sakit kepala.

3. Iritasi kulit

Alergi wewangian dari aerosol pengharum ruangan juga bisa terjadi karena bahan pewangi yang mengiritasi. Wewangian dapat menyebabkan iritasi kulit tipe alergi, mulai dari gatal dan kemerahan hingga ruam.

4. Risiko kanker

Sementara lebih banyak penelitian perlu dilakukan, terutama seputar efek jangka panjang dari penyegar udara, tidak ada perdebatan seputar toksisitas banyak bahan dalam penyegar udara. Sebagian besar bahan kimia wewangian mengandung terpene. Ketika mereka bereaksi dengan ozon di udara, mereka menghasilkan sejumlah polutan sekunder, termasuk formaldehida. Formaldehida dikenal sebagai karsinogen yang dikaitkan dengan kanker hidung dan tenggorokan. Sebagian besar penyegar udara sudah mengandung formaldehida dan bahkan lebih banyak lagi yang diproduksi dengan bereaksi dengan ozon di udara.

Baca Juga: Dampak Polusi Udara bagi Kesehatan Anak


Sumber

NIH. (2006). Chemical in Many Air Fresheners May Reduce Lung Function. www.nih.gov

Oxyfresh. (2022). 5 Reasons Spray Air Fresheners Are Bad for You. www.oxyfresh.com

Made Safe. (2020). Toxic Chemicals in Air Fresheners. www.madesafe.org