Cara Mengobati Migrain pada Anak

Cara Mengobati Migrain pada Anak

Penulis: Yerizya | Editor: Handa

Migrain merupakan penyakit neurologis yang ditandai dengan sakit kepala sebelah atau gejala lainnya, seperti mual, muntah, pusing, sensitivitas terhadap sentuhan, suara, cahaya, dan bau. Penyakit ini tidak hanya dialami oleh orang dewasa, anak-anak juga kerap mengalaminya.

Dilansir dari Migrain Research Foundation,  sekitar 10 persen usia anak sekolah dan mencapai 28 persen remaja antara usia 15-19 tahun menderita migrain. Sebelum pubertas, anak laki-laki lebih sering menderita migrain daripada anak perempuan.

Sebaliknya, setelah berusia 17 tahun, anak perempuan lebih meningkat mengalami migrain daripada anak laki-laki. Secara umum, migrain terbagi menjadi dua, yaitu:

  • Migrain tanpa Aura. Sekitar 60-85 persen kasus migrain ini dialami oleh anak-anak dan remaja.
  • Migrain dengan Aura. Sekitar 15-30 persen kasus migrain yang dialami oleh anak.

Aura merupakan tanda atau gejala yang muncul sebelum terjadi migrain. Biasanya gejala ini akan muncul 30 menit sebelum migrain dan berlangsung selama 20-60 menit. Aura yang paling umum terjadi, seperti penglihatan kabur, perubahan kemampuan berbicara, bergerak, mendengar, mencium, merasakan, atau menyentuh.

Gejala Migrain pada Anak

Secara umum gejala atau tanda yang muncul saat anak Anda mengalami migrain, di antaranya:

  • Sakit kepala di bagian depan atau belakang kepala.
  • Warna kulit pucat
  • Pusing berputar (vertigo)
  • Mudah marah atau murung
  • Sensitivitas terhadap suara
  • Gangguan penglihatan
  • Kehilangan selera makan
  • Mual dan / atau muntah
  • Kesemutan di bagian tubuh tertentu

Migrain yang dialami setiap anak memiliki durasi yang berbeda-beda. Ada yang durasinya hanya beberapa menit, beberapa jam, bahkan ada yang berlangsung hingga beberapa hari. Oleh sebab itu, jika anak Anda mengeluhkan gejala di atas, segera bawa ke dokter agar dapat didiagnosis penyakitnya.

Baca Juga : Sering Sakit Kepala Bagian Belakang? Yuk, Cari Tahu Penyebabnya

Cara Mengobati Migrain pada Anak

Untuk mengobati migrain pada anak tergantung pada seberapa sering migrain kambuh, dan gejala yang dialami saat migrain kambuh. Pasalnya, tidak ada obat untuk migrain. Walaupun migrain tidak ada obatnya, namun gejala migrain pada anak dapat diringankan dengan beberapa cara di bawah ini:

1. Kenali Pemicu Migrain

Jika migrain anak Anda kambuh lebih dari satu kali, maka Anda harus mencermati pemicunya. Hal ini dilakukan untuk mencegah migrain pada anak Anda kambuh lagi.

Pada beberapa kasus, migrain anak dapat dipicu oleh beberapa hal, seperti kurang istirahat, stres, atau mengonsumsi makanan atau minuman tertentu.

2. Istirahat yang Cukup

Memiliki istirahat yang cukup akan membantu meringankan gejala migrain yang muncul pada anak Anda. Pasalnya, anak-anak kerap memiliki aktivitas yang padat sehingga membuatnya kelelahan.

Oleh sebab itu, jika anak mengeluhkan gejala migrain setelah melakukan aktivitas yang padat, sebaiknya Anda mengajaknya untuk beristirahat hingga gejalanya hilang.

3. Hindari Makanan dan Minuman Tertentu

Dilansir dari Everyday Health, beberapa makanan, seperti coklat, makanan yang terlalu asin dan pedas, serta minuman berkafein dapat memicu migrain anak Anda kambuh. Oleh sebab itu, hindari makanan dan minuman tersebut untuk mencegah migrain.

Anak-anak dan remaja yang mengalami migrain memiliki kadar magnesium lebih rendah. Anda bisa memberikan suplemen magnesium kepada anak. Namun, sebelum memberikan suplemen tersebut, pastikan Anda sudah berkonsultasi dengan dokter anak.

Baca Juga : Kenali Penyebab Sakit Kepala Sebelah Kiri

4. Mengonsumsi Obat

Jika gejala yang muncul berat dan membuat anak tidak bisa beristirahat, maka migrain perlu diobati dengan mengonsumsi obat-obatan, seperti acetaminophen dan ibuprofen. Kedua obat tersebut dapat membantu meredakan sakit kepala pada anak Anda.

Sebelum memberikan obat pada anak, pastikan Anda telah konsultasi dengan dokter terlebih dahulu mengenai risiko dan manfaat obat tersebut. Hal ini karena setiap obat memiliki efek samping.

5. Terapi

Selain mengonsumsi obat penghilang rasa nyeri, terapi juga dapat meringankan gejala migrain yang muncul. Pasalnya, migrain dapat dipicu oleh stres dan depresi. Untuk kondisi ini, biasanya dokter akan menyarankan agar anak Anda diterapi. Beberapa terapi yang bisa diterapkan untuk anak, seperti:

  • Relaksasi. Teknik terapi ini, meliputi pernapasan dalam, yoga, meditasi, dan relaksasi otot secara progresif. Tujuannya untuk mengurangi rasa sakit yang dialami anak akibat migrain.
  • Biofeedback. Terapi ini mengajarkan anak untuk merespon dan mengendalikan bagian tubuh tertentu, seperti ketegangan otot, tekanan darah, atau detak jantung. Dilansir dari National Library of Medicine, sebuah penelitian di Jepang, menemukan bahwa terapi biofeedback dapat mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan gejala migrain.
  • Terapi Perilaku Kognitif. Terapi ini dapat membantu anak Anda belajar mengelola stres, mengurangi frekuensi, dan tingkat keparahan sakit kepala. Selama terapi ini, seorang konselor akan membantu anak Anda belajar melihat kehidupan secara positif.

Baca Juga : 7 Cara Mudah Meredakan Migrain

Sumber


American Migraine Foundation. 2017. Treatment of Migraine in Children. americanmigrainefoundation.org
Everyday Health. 2018. 8 Foods That Can Trigger a Migraine. www.everydayhealth.com
Mayo Clinic. Headaches in Children. www.mayoclinic.com
National Library of Medicine. 2015. Real-Time Assessment of the Effect of Biofeedback Therapy With Migraine: A Pilot Study. pubmed.ncbi.nlm.nih.gov
Web MD. 2019. What Should I Do for My Child’s Headaches? www.webmd.com