Benarkah Vaksin MMR Menyebabkan Autis?

Benarkah Vaksin MMR Menyebabkan Autis?

Penulis: Gradita | Editor: Alhasbi

Ditinjau oleh: dr. Putri Purnamasari 

Terakhir ditinjau: 6 Maret 2023

 

Imunisasi dasar akan berlaku pada anak usia 0-18 tahun melalui tahapan vaksin dengan dosis serta waktu pemberian yang sudah terjadwalkan. Hal ini bermanfaat untuk mencegah berbagai penyakit menular seperti influenza, cacar air, rubella atau campak.

Salah satu rangkaian imunisasi dasar adalah dengan memberikan vaksin MMR. Vaksin MMR merupakan kombinasi vaksin yang efektif untuk melawan penyakit campak, gondong, dan rubella. MMR mengandung virus dari ketiga penyakit tersebut yang sudah dilemahkan terlebih dahulu.

Vaksin MMR

Pemberian vaksin MMR dilakukan dengan cara suntik ke bagian otot lengan atas atau paha. Dosis optimal yang akan diberikan pada anak berusia 15 bulan dan nantinya akan berikan dosis penguat atau booster pada usia 5 tahun.

Pemberian vaksin MMR bertujuan untuk memicu sistem imunitas tubuh serta menghasilkan antibodi agar tubuh anak kuat melawan virus penyebab penyakit campak, gondong, dan rubella.

Saat ini sudah banyak pengembangan kombinasi vaksin yang dapat melindungi tubuh dari penyakit campak, gondongan, rubella, dan cacar air. Vaksin ini disebut dengan MMRV yang dapat diberikan pada anak usia 12 bulan hingga 12 tahun.

Di Indonesia, pemberian vaksin MR (campak dan rubella) akan didahulukan pada program imunisasi wajib, yaitu saat anak berusia 9 bulan. Hal ini telah dirancang Pemerintah Indonesia untuk memprioritaskan pencegahan campak dan rubella pada anak, karena kedua penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi serius hingga menyebabkan kematian.

Oleh sebab itu, anak yang telah menerima vaksin MMR, sebaiknya tetap menerima vaksin MR agar daya tahan tubuh anak kuat melawan virus penyebab penyakit campak dan rubella.

Efek samping vaksin MMR

Vaksin MMR tidak memiliki efek samping yang berarti, sekalipun ada efek samping yang akan muncul bersifat ringan seperti kemerahan di area suntik atau demam.

Meski tidak memiliki efek samping yang berarti, tetapi pada beberapa kasus vaksin MMR kemungkinan dapat menimbulkan efek samping lain, meliputi:

  • Nyeri sendi
  • Ruam diseluruh tubuh
  • Muncul gondongan yang tidak menular
  • Pendarahan atau jumlah trombosit rendah
  • Muncul campak ringan yang tidak menular
  • Tuli
  • Kejang-kejang
  • Radang otak atau ensefalitis

Selain itu, komposisi bahan yang terkandung dalam vaksin MMR dapat memicu reaksi alergi pada anak yang hipersensitif terhadap bahan-bahan tersebut. Namun perlu Anda ingat bahwa kasus ini jarang terjadi.

Bila memang anak Anda mengalami alergi terhadap kandungan pada vaksin MMR, sebaiknya Anda hindari pemberian vaksin MMR. Anda bisa melakukan konsultasi dengan dokter untuk mengatasi masalah ini.

Untuk meminimalisir risiko efek samping tersebut, ada baiknya sedini mungkin memberikan vaksin MMR pada anak. Seiring bertambahnya usia, risiko efek samping dari vaksin MMR akan semakin meningkat.

Baca Juga : Memahami Apa itu Autisme? Penyebab, Jenis, dan Tingkatannya

Vaksin MMR tidak menyebabkan autis

Beberapa waktu lalu, terdapat isu beredar bahwa vaksin MMR dapat menyebabkan autisme pada anak. Dasar dari isu ini adalah kasus di Amerika, di mana seorang anak mengalami gangguan perkembangan yang memengaruhi komunikasi perilaku dan interaksi sosial setelah mendapatkan vaksin MMR.

Meski kondisi yang terjadi pada anak tersebut memang merupakan gejala yang tergolong penyakit autis, tetapi kejadian tersebut tidak bisa menjadi acuan bahwa vaksin MMR menyebabkan autis.

Melansir CDC, vaksin MMR aman pada anak untuk mencegah penyakit campak, gondong, dan rubella serta tidak menyebabkan autisme. Adapun penyebab terjadinya autisme pada anak erat kaitannya dengan faktor genetik.

Asosiasi kesehatan internasional, WHO juga telah membentuk komisi untuk mengkaji hubungan antara vaksin MMR dengan autis. Hasilnya, WHO tidak menemukan adanya hubungan antara MMR menyebabkan autis.

Selain itu pada penelitian lanjutan (dalam 10 tahun terakhir) tidak menemukan hubungan antara vaksin MMR dan autisme.

Hal yang perlu diperhatikan sebelum vaksin MMR

Pemberian vaksin MMR bertujuan untuk meningkatkan antibodi tubuh agar kuat melawan virus penyebab penyakit menular. Diharapkan isu yang beredar tersebut tidak membuat Anda ragu untuk memberikan vaksin pada anak.

Ada baiknya Anda sebagai orang tua untuk mempelajari lebih lanjut mengenai kandungan yang terdapat pada vaksin MMR, terlebih jika ada kandungan yang dapat memicu reaksi alergi pada anak.

Anda juga perlu untuk berperan aktif memberikan informasi yang akurat ke dokter mengenai riwayat kesehatan anak, orang tua, atau keluarga sebelum melakukan vaksinasi.

Selain itu, pastikan anak Anda dalam keadaan sehat sebelum melakukan vaksinasi. Anda dapat menunda pemberian vaksin MMR jika anak Anda sedang mengalami flu.

Bila Anda masih ragu dan memiliki berbagai pertanyaan terkait vaksin MMR, segera lakukan konsultasi ke dokter untuk mendapatkan solusi terbaik.

Baca Juga : 7 Hal Yang Perlu Dilakukan Jika Anak Diduga Berkebutuhan Khusus

Sumber