Memahami Apa itu Autisme? Penyebab, Jenis, dan Tingkatannya

Memahami Apa itu Autisme? Penyebab, Jenis, dan Tingkatannya

Penulis: Dea | Editor: Umi

Gangguan spektrum autisme merupakan istilah luas yang digunakan untuk mendeskripsikan sekelompok gangguan perkembangan saraf. Gangguan tersebut ditandai dengan munculnya kesulitan berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan di sekitarnya.

Mengalami autis bukan berarti Anda mengalami penyakit, melainkan pertanda bahwa cara kerja otak Anda berbeda dengan orang lain. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sekitar 1 dari 54 anak mengalami gangguan spektrum autisme (ASD).

Autis umumnya terlihat sejak usia muda, tetapi ada beberapa orang yang tidak terlihat gejalanya hingga ia dewasa. Autisme merupakan gangguan yang umum menyerang individu di seluruh dunia, dan lebih banyak terjadi pada anak laki-laki dibanding dengan anak perempuan.

Baca Juga: Ketahui Penyebab Down Syndrome dan Gejalanya

Penyebab Autisme 

Penyebab pasti autisme sendiri tidak diketahui, tetapi terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risikonya, seperti:

  • Mempunyai anggota keluarga yang mengalami autisme
  • Mutasi genetik
  • Mengalami kelainan genetik, misalnya sindrom X rapuh
  • Kelahiran prematur
  • Riwayat infeksi virus
  • Ketidakseimbangan metabolisme tubuh
  • Sering terkena paparan logam berat dan racun
  • Ketika hamil mengonsumsi beberapa jenis obat yang dapat memengaruhi kesehatan janin, seperti Asam Valproat (Depakene) dan Thalidomide.

Autisme sendiri tidak disebabkan oleh pengasuhan yang buruk, vaksin (misalnya vaksin MMR), diet, dan penyakit menular.

Jenis Autisme

Sebuah publikasi yang diterbitkan oleh Diagnostic and Statistical Mental Disorder (DSM) pada tahun 2013 menunjukkan adanya perubahan signifikan terhadap klasifikasi dan diagnosis autisme. Sampai DSM-5 terbit, para ahli masih merujuk pada jenis-jenis autisme, seperti:

1. Sindrom Asperger

Sindrom Asperger merupakan bentuk autisme yang paling ringan. Seseorang yang mengalami sindrom Asperger mungkin memiliki kemampuan intelektual yang normal, dan mampu melakukan kegiatan di kehidupan sehari-hari mereka.

Selain itu, mereka juga memiliki fokus yang baik pada topik yang menarik bagi mereka, dan akan membicarakannya tanpa henti. Namun, orang dengan sindrom Asperger kesulitan untuk melakukan interaksi sosial.

2. Gangguan Perkembangan Pervasif (PDD-NOS) 

Gangguan perkembangan pervasif (PDD-NOS) merupakan bentuk autisme yang lebih parah daripada sindrom Asperger, tetapi tidak separah gangguan autistik. Autisme jenis ini ditandai dengan keterlambatan perkembangan sosialisasi dan komunikasi.

3. Gangguan Autistik

Gangguan autistik merupakan bentuk autisme yang paling parah. Gejalanya sama dengan jenis autisme yang lain, tetapi pada tingkat yang lebih intens.

Saat ini, jenis-jenis autisme tersebut dikenal sebagai gangguan spektrum autisme. Meskipun ketiga jenis autisme tersebut bukan lagi diagnosis resmi, tetapi masih dapat digunakan untuk mendeskripsikan gejala yang dialami dan tingkat keparahannya.

Baca Juga: Sindrom Tourette: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Tingkatan Autisme 

Ketika seseorang didiagnosis mengalami autisme, mereka juga akan diidentifikasi berdasarkan tingkat fungsionalnya. Terdapat tiga jenis tingkatan autisme, yaitu:

Tingkat 1 : Membutuhkan Dukungan 

Tingkat 1 merupakan bentuk autisme yang paling ringan. Pada tingkat ini penyandang autisme biasanya akan menghadapi masalah dalam hubungan sosial dan perilaku yang bersifat membatasi. Diperlukan dukungan yang kuat agar mereka bisa menjalani kehidupannya.

Beberapa kesulitan yang mereka hadapi di tingkat 1, yaitu:

  • Tidak bisa memulai percakapan dengan orang lain
  • Tidak bisa menanggapi percakapan seperti yang diharapkan oleh orang lain
  • Tidak mampu mempertahankan keinginan dalam menjalani percakapan
  • Sulit untuk memulai hubungan pertemanan
  • Sulit untuk beradaptasi di lingkungan baru.

Tingkat 2 : Membutuhkan Dukungan Substansial

Tingkat 2 merupakan bentuk autisme yang cukup parah. Tantangan sosial yang harus mereka hadapi umumnya terlihat lebih jelas pada tingkat ini.

Dukungan yang lebih banyak diperlukan untuk membantu mereka menangani perilaku bermasalah. Beberapa tantangan sosial yang mereka dapatkan, meliputi:

  • Kesulitan untuk berbicara dalam kalimat panjang
  • Hanya dapat membicarakan topik yang sangat spesifik
  • Kesulitan dalam memahami atau berkomunikasi non verbal, misalnya dengan membaca ekspresi wajah
  • Tidak berminat untuk diajak berkomunikasi dengan orang lain
  • Kesulitan melakukan kegiatan sehari-hari.

Tingkat 3 : Membutuhkan Dukungan yang Sangat Substansial

Tingkat 3 adalah bentuk autisme yang paling parah. Pada tingkat ini penyandang autisme memiliki gejala yang dapat menurunkan kemampuan mereka untuk hidup secara mandiri. Mereka membutuhkan dukungan yang paling besar.

Beberapa kesulitan yang mereka hadapi mencakup:

  • Selalu membatasi atau menghindari interaksi dengan orang lain
  • Tidak mampu untuk mengikuti permainan imajinatif bersama teman sebaya
  • Hanya dapat menunjukkan keinginan yang terbatas pada temannya
  • Tidak mampu menjalin hubungan persahabatan
  • Menghadapi kesulitan yang ekstrim ketika mengubah aktivitas atau rutinitas sehari-hari
  • Tidak mampu mengikuti pola perilaku berulang, seperti membalik suatu objek
  • Mengalami kesulitan yang parah saat menghadapi situasi dimana mereka harus mengubah fokus atau saat mengerjakan tugas.

Baca Juga: Sering Dianggap Sama, Ketahui Perbedaan Autisme dan Down Syndrome

Sumber

Autism Speaks. Pervasive Developmental Disorder,Not Otherwise Specified (PDD-NOS). www.autismspeaks.org

Healthline. (2019). Everything You Need to Know About Autism. www.healthline.com

Medical News Today. (2020). Levels of Autism: Everything You Need to Know. www.medicalnewstoday.com

NHS. (2022). What is Autism?. www.nhs.uk

Centers for Disease Control and Prevention. (2020). Data & Statistics on Autism Spectrum Disorder. www.cdc.gov

Verywell Mind. (2021). What Is Autism?. www.verywellmind.com

WebMD. (2020). What Are the Types of Autism Spectrum Disorders?. www.webmd.com