Begini Efek Samping dari Operasi Ganti Kelamin

Begini Efek Samping dari Operasi Ganti Kelamin

Penulis: Silvia | Editor: Alhasbi

Operasi ganti kelamin seringkali dijadikan solusi satu-satunya oleh orang yang mengalami gangguan identitas. Sayangnya tidak semua operasi ganti kelamin aman, atau dengan kata lain operasi ganti kelamin menimbulkan efek samping.

Meskipun dokter melakukan prosedur operasi ganti kelamin dengan hati-hati, akan tetap ada kemungkinan risiko efek samping yang bisa terjadi oleh pasien.

Oleh karenanya, setiap orang yang ingin melakukan operasi ganti kelamin perlu memahami prosedur dan mewaspadai risikonya.

Operasi Ganti Kelamin

Umumnya, operasi ganti kelamin ini dilakukan oleh orang yang mengalami disforia gender. Bagi Anda yang belum tahu, disforia gender merupakan istilah yang menggambarkan rasa tidak nyaman dalam diri seseorang karena ketidakcocokan antara jenis kelamin biologis dan identitas gender mereka.

Ketidaknyamanan ini terasa cukup kuat, sehingga menyebabkan depresi dan kecemasan serta berdampak buruk pada kehidupan sehari-hari.

Pada akhirnya, orang yang mengalami disforia gender akan memilih untuk melakukan operasi ganti kelamin. Jadi, tubuh mereka menyerupai jenis kelamin yang mereka inginkan.

Prosedur ini terbagi ke dalam dua prosedur, yakni operasi ganti kelamin dari pria menjadi wanita dan operasi ganti kelamin dari wanita menjadi seorang pria.

Lantas, bagaimana cara melakukan operasi ganti kelamin? Berikut penjelasan selengkapnya.

Prosedur Operasi Ganti Kelamin Menjadi Wanita

Perlu Anda ketahui, ada beberapa prosedur operasi ganti kelamin yang bisa dijalani seorang pria agar bisa menjadi wanita.

Salah satunya prosedur bedah ini terkenal sebagai vaginoplasty. Ini merupakan prosedur untuk membuat vagina, klitoris, labia majora, dan labia minora menggunakan jaringan genital yang ada pada penis.

Sebelum operasi, dokter akan melakukan penghilangan bulu secara permanen dari penis dan skrotum menggunakan laser atau elektrolisis guna meminimalisir terjadinya infeksi.

Setelah itu, dokter bedah dapat menggunakan kepala penis untuk membuat klitoris dan kulit skrotum untuk membuat labia dan bagian vulva.

Di samping vaginoplasty, pria yang ingin mengubah jenis kelaminnya sebagai wanita juga perlu melakukan operasi penghilangan jakun dan pembesaran payudara. Adapun prosedurnya yaitu menggunakan implan silikon atau lemak tubuh dan diletakkan pada bagian bawah otot dada agar tampilannya seperti wanita pada umumnya.

Namun sebelum menjalani proses operasi tersebut, pasien perlu menjalani terapi hormon agar bagian dada dapat menghasilkan jaringan lunak sebanyak mungkin. Jadi, tampilan payudara usai prosedur bedah semakin maksimal.

Baca Juga : Wewenang dan Tugas dari Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin

Prosedur Operasi Ganti Kelamin Menjadi Pria

Sementara bagi wanita yang ingin mengubah identitas kelaminnya, dapat menjalani proses operasi ganti kelamin berupa mastektomi untuk menghilangkan payudara dan membuat bagian dada menjadi rata layaknya pria.

Tidak hanya itu, terdapat juga metode phalloplasty yakni metode pembedahan yang dilakukan dengan tujuan membuat penis, pemanjangan uretra, membuat ujung/kepala penis, membuat skrotum, pengangkatan vagina, hingga pemasangan implan ereksi dan testis.

Sama seperti operasi ganti kelamin pria ke wanita, terapi seorang wanita juga perlu menjalani terapi hormon sebelum mengubah kelamin menjadi pria. Dengan begitu, suara dapat berubah menjadi lebih maskulin dan membuat pertumbuhan otot lebih besar dari sebelumnya.

Efek Samping Operasi Ganti Kelamin

Meskipun tingkat keberhasilan operasi pergantian kelamin di atas sangat tinggi dan terbilang aman, akan tetapi masih ada potensi efek samping yang bisa saja timbul.

Salah satunya yakni potensi pendarahan hebat karena sayatan pada vagina atau penis selama proses pembedahan ganti kelamin.

Risiko mengalami infeksi juga cukup tinggi, terutama infeksi saluran kemih. Sebab, operasi ganti kelamin melibatkan kontak pada bagian alat kelamin yang membuatnya lebih rentan dengan infeksi bakteri.

Selain itu, penggunaan obat-obatan selama terapi hormon bisa menimbulkan masalah pada kesehatan.

Masalah psikologis pun tak luput dari efek samping prosedur bedah ini. Sebab, respon negatif dari lingkungan sekitar yang ditunjukkan setelah melakukan operasi ganti kelamin bisa mengguncang mental pasien.

Kondisi psikolog pasien operasi ganti kelamin pun tidak langsung membaik meski ia sudah mendapatkan tubuh dan identitas yang diidamkan. Pada akhirnya, pasien rentan mengalami kecemasan, depresi, hingga trauma.

Oleh sebab itu, pasien yang selesai menjalani prosedur bedah pergantian kelamin harus melewati masa pemulihan dengan cukup sesuai anjuran dokter agar kemungkinan efek samping bisa diminimalisir.

Baca Juga : Seputar Operasi Kelamin dan Prosedurnya

Sumber

Cleveland Clinic. Gender Affirmation (Confirmation) or Sex Reassignment Surgery. my.clevelandclinic.org

MedicalNewsToday. (2019). What to know about female-to-male surgery. medicalnewstoday.com

Mount Sinai. Trans-feminine (Male to Female) Surgeries. mountsinai.org

NHS. Gender Dysphoria. nhs.uk